KOMPAS.com – Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat ( Jabar) Berli Hamdani mengatakan, contact tracing atau menemukan orang yang pernah kontak dengan pasien positif adalah upaya strategis guna menyetop penularan.
" Pelacakan kontak didahului dengan mengidentifikasi kontak erat selama 14 hari ke belakang dari dilakukannya swab test. 14 hari ini dianggap sebagai masa inkubasi terpanjang Covid-19," katanya di Bandung, Jumat (3/7/20/2020).
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Jabar ini menjelaskan, setiap orang yang diketahui berkontak dengan pasien positif Covid-19 akan dites dan diminta mengisolasi diri.
Namun, dia mengaku upaya melacak kontak pasien terkonfirmasi positif bukan hal mudah. Salah satu kendala adalah memastikan semua kontak erat teridentifikasi by name by address.
Baca juga: Ini 5 Jurus Ridwan Kamil Kendalikan Corona di Jawa Barat
"Komunikasi dengan kontak kunci atau orang yang paling mengetahui dengan siapa saja dan kapan terjadi kontak jadi kendala kami. Begitu juga kecepatan dan ketepatan penetapan kontak," ucapnya.
Komunikasi yang efektif dan persuasif, lanjutnya, amat penting guna menyelesaikan kendala dalam pelacakan kontak. Identifikasi pun mesti dilakukan secara sistematis berdasarkan kronologis kejadian.
"Saat ini, rasio pelacakan kontak Jabar ada di angka 25,12. Kami juga terus meningkatkan pelacakan kontak yang disertai dengan tes, baik rapid test maupun swab test," katanya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Ridwan Kamil sebelumnya mengatakan, konsistensi pelacakan kontak yang dilakukan pihaknya menjadi salah satu faktor sebaran SARS-CoV-2 di Jabar terkendali.
Baca juga: Angka Covid-19 di Jabar Kembali Sentuh 1, Ridwan Kamil Minta Kepala Daerah Tak Lengah
Menurutnya, pelacakan kontak amat penting dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 sekaligus mencegah ledakan jumlah kasus baru.
"Setiap satu yang kena dan satu meninggal karena Covid-19, itu lingkungan keluarga, temannya, semuanya contact tracing. Itu jadi sudah jadi standar prosedur gugus tugas,” jelasnya di Jakarta, Kamis (2/7/2020).
Maka dari itu, Gubernur Jabar ini mengatakan, sebaran Covid-19 di wilayahnya agak terkendali karena pihaknya agresif dalam pelacakan kontak.
Dalam pelacakan kontak, gugus tugas provinsi melibatkan banyak pihak. Mulai dari TNI, Kepolisian Republik Indonesia, Satgas Polisi Pamong Praja, gugus tugas kabupaten/kota, trisula desa, pegawai kelurahan, sampai relawan.
Baca juga: Rasio Tes Covid-19 di Jabar Sudah Setengah Jalan dari Syarat Minimal WHO
Keterlibatan banyak pihak ini diharapkan dapat meningkatkan rasio pelacakan kontak di Jabar supaya rantai penyebaran Covid-19 dapat diputus.