Ridwan Kamil Minta Orangtua Perkuat Fondasi Anak dengan 4 Kriteria

Kompas.com - 29/06/2020, 17:47 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat ( Jabar) Ridwan Kamil menekankan, orangtua harus mampu menguatkan fondasi anak dengan empat kriteria.

"Kriteria yang dimaksud yakni Physical Quotient (PQ), Intelligence Quotience (IQ) Spiritual Quotient (SQ) dan Emotional Quotient (EQ)," katanya saat memimpin upacara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) secara virtual di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (29/6/2020).

Oleh karenanya, ia meminta orangtua dan Forum Anak Daerah (FAD) Jabar untuk memberi ruang pada anak agar dapat menyampaikan pendapatnya.

"Maka saya titip ada empat kriteria manusia unggul Jabar, yaitu, badannya kuat, otaknya cerdas, berakhlak dan spiritualitasnya tinggi," katanya.

Baca juga: Ini Temuan dan Saran Ombudsman Terkait Transportasi di Jabar saat Pandemi

Pada kesempatan itu, Ridwan Kamil juga meminta FAD memberikan ruang ekspresi pada anak, karena masa depan ada di mereka.

"Berikan mereka ruang untuk mengeksplorasi, jadi jangan menggunakan standar seperti di zaman kita kepada mereka yang hadir di era sekarang karena dunianya sudah jauh berbeda," jelasnya.

Meski demikian, menurut dia, ada sejumlah ancaman dalam menguatkan fondasi tersebut, salah satunya narkoba.

Gubernur Jabar yang akrab disapa Kang Emil ini melaporkan, ada sekitar 900.000 warga Jabar memakai narkoba.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 29 Juni 2020

Ia menilai, masalah itu dapat diselesaikan apabila semua kalangan bergerak dan berkolaborasi melawan narkoba.

"Anggap saja narkoba ini seperti Covid-19, maka kita harus semua elemen bergerak melawannya," tegas Kang Emil.

Untuk itu, Kang Emil menyarankan kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) Jabar memakai metode Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 dalam melawan narkoba.

"Buat level kewaspadaan atau rating desa mana yang bersih atau hijau, biru hingga merah. Supaya kepala desa, lurah, camat, bupati atau wali kota tahu wilayahnya masuk zona apa urusan narkoba," katanya.

Baca juga: Ridwan Kamil Pamerkan Strategi Inovatif Jabar Lawan Covid-19 di Forum Internasional

Pada kesempatan itu, Kang Emil juga mengungkapkan, keluarga dan anak-anak merupakan aset paling berharga dalam kehidupan, terutama saat pandemi Covid-19.

"Itulah mengapa kami belum bisa membuka sekolah karena anak-anak harus kita lindungi," kata Kang Emil.

Menurut dia, pandemi Covid-19, membuat hubungan keluarga lebih hangat dan berkualitas, karena orang tua memiliki waktu melimpah bersama anak.

"Keluarga selama Covid-19 dapat hikmah, para bapak lebih punya banyak waktu berkualitas, misalnya menjadi imam di rumahnya. Para ibu harus lebih cerdas, karena anak akan banyak bertanya ke ibunya," ucapnya.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 28 Juni 2020

Satu juta akseptor gratis

Bertepatan dengan peringatan Harganas, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN) menargetkan, pelayanan Keluarga Berencana ( KB) serentak untuk satu juta akseptor atau peserta secara gratis.

Sementara itu, dari jumlah tersebut Jabar mendapatkan alokasi terbanyak, yaitu 454.226 akseptor.

Kepala BKKBN Jabar, Kusmana optimistis target tersebut bisa terpenuhi. Meski tidak bisa dilakukan secara massal karena pandemi Covid-19.

Walau demikian, Kusmana mengungkapkan, pihaknya akan menyiasati hal itu dengan seluruh petugas hingga jejaring masyarakat secara door to door atau dari pintu ke pintu.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 26 Juni 2020

"Pelayanan sejuta akseptor dengan gratis se-Jabar nanti dikoordinir oleh para bupati atau wali kota dan kepala dinas,"katanya.

Ia mengungkapkan, BKKBN Jabar akan menggerakkan para pengelola KB, penyuluh KB, tenaga penggerak desa, Kader KB, tenaga Motekar untuk memberikan pelayanan gratis kepada masyarakat.

Menurut Kusmana, hal ini dilakukan mengingat selama pandemi, banyak masyarakat yang tidak bisa mengakses pelayanan KB.

"Terutama di fasilitas kesehatan yang terbatas karena tenaga medisnya fokus menangani Covid-19," jelasnya.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 27 Juni 2020

Terkait program tersebut, ia mengatakan, dari target 454.226 akseptor, 384.932 atau sekitar 85 persen di antaranya merupakan pil dan kondom.

Ia menilai, dua jenis kontrasepsi itu jelas membutuhkan mobilisasi petugas besar-besaran. Sementara di luar itu, BKKBN Jabar menargetkan bisa melayani 12.029 akseptor intrauterine device (IUD) atau implan dan 57.265 akseptor suntik.

"Dengan demikian, total pelayanan serentak bisa mencapai target 454.226 yang sebelumnya sudah disepakati antara Perwakilan BKKBN Jawa Barat dan organisasi perangkat daerah (OPD) KB Kabupaten dan Kota di Jabar," ucapnya.

Kusmana mengaku, dari 454.226 akseptor yang menjadi target Jabar, Kabupaten Bogor menjadi daerah dengan beban paling besar.

Baca juga: Resmi Dibuka, Kebun Binatang Bandung Tak Terima Pengunjung Luar Jabar

"Kabupaten dengan jumlah penduduk paling gemuk di Indonesia ini ditargetkan mampu memberikan pelayanan kepada 52.279 peserta KB," kata Kusmana.

Lebih lanjut, ia mengatakan, daerah lain memiliki target di atas 30.000 akseptor, meliputi Kabupaten Bekasi 43.321 akseptor, Kabupaten Cianjur 31.226 akseptor, dan Kabupaten Karawang 30.935 akseptor.

Sebaliknya, menurut dia, daerah dengan target paling sedikit adalah Kota Banjar 1.228 akseptor, Kota Sukabumi 1.723 akseptor.

Ia mengatakan, dari 27 daerah di Jabar, dua daerah ini yang mendapat target kurang dari 2.000 akseptor.

Baca juga: PSBB Level Provinsi Jabar Selesai, Warga Kini Masuk Era Adaptasi Kebiasaan Baru

“Penetapan target ini didasarkan pada perkiraan permintaan masyarakat (PPM) yang sudah ditetapkan pada saat rapat kerja daerah beberapa waktu lalu," jelasnya.

Kusmana mengungkapkan, daerah dengan pasangan usia subur banyak tentu mendapat target banyak juga.

"Secara keseluruhan, Jawa Barat memiliki 9 juta pasangan usia subur,” kata Kusmana.

Terkini Lainnya
Elektabilitas Capres Versi Survei Indikator: Prabowo Teratas, Dedi Mulyadi di Posisi Kedua

Elektabilitas Capres Versi Survei Indikator: Prabowo Teratas, Dedi Mulyadi di Posisi Kedua

jawa barat
Imbau Massa Tak Rusak Fasilitas Publik, Dedi Mulyadi: Pihak yang Rugi Rakyat Kecil

Imbau Massa Tak Rusak Fasilitas Publik, Dedi Mulyadi: Pihak yang Rugi Rakyat Kecil

jawa barat
Dedi Mulyadi Ingatkan Aksi Protes Tak Boleh Rugikan Warga

Dedi Mulyadi Ingatkan Aksi Protes Tak Boleh Rugikan Warga

jawa barat
Telepon Ibunda Affan Kurniawan, KDM Sampaikan Belasungkwa dan Tawarkan Bantuan

Telepon Ibunda Affan Kurniawan, KDM Sampaikan Belasungkwa dan Tawarkan Bantuan

jawa barat
Dedi Mulyadi Bantu Keluarga Korban Pembunuhan Oknum Polisi Rp 50 Juta

Dedi Mulyadi Bantu Keluarga Korban Pembunuhan Oknum Polisi Rp 50 Juta

jawa barat
Terbitkan Larangan Knalpot Brong di Jabar, Dedi Mulyadi: Mari Ciptakan Kenyamanan Berlalu Lintas 

Terbitkan Larangan Knalpot Brong di Jabar, Dedi Mulyadi: Mari Ciptakan Kenyamanan Berlalu Lintas 

jawa barat
Anak-anak Jabar Seberangi Sungai demi Sekolah, KDM: Kita Bangun Banyak Jembatan Tahun Depan

Anak-anak Jabar Seberangi Sungai demi Sekolah, KDM: Kita Bangun Banyak Jembatan Tahun Depan

jawa barat
Bubarkan Pungutan di Jalan Bekasi, Dedi Mulyadi Janjikan Rp 50 Juta untuk Pembangunan Mushala

Bubarkan Pungutan di Jalan Bekasi, Dedi Mulyadi Janjikan Rp 50 Juta untuk Pembangunan Mushala

jawa barat
Gempa Bekasi-Karawang, KDM Pastikan Pemprov Jabar Bantu Perbaikan Rumah dan Puskesmas

Gempa Bekasi-Karawang, KDM Pastikan Pemprov Jabar Bantu Perbaikan Rumah dan Puskesmas

jawa barat
BPS: Ekonomi Jabar Tumbuh 5,23 Persen di Triwulan II-2025, Penyumbang Terbesar dari Industri Pengolahan

BPS: Ekonomi Jabar Tumbuh 5,23 Persen di Triwulan II-2025, Penyumbang Terbesar dari Industri Pengolahan

jawa barat
Dedi Mulyadi: Kemerdekaan Sejati adalah Rakyat Berdaulat atas Tanahnya

Dedi Mulyadi: Kemerdekaan Sejati adalah Rakyat Berdaulat atas Tanahnya

jawa barat
Hari Jadi Jabar Ke-80, KDM: Momentum Bangun Jabar Istimewa, Lembur Diurus Kota Ditata

Hari Jadi Jabar Ke-80, KDM: Momentum Bangun Jabar Istimewa, Lembur Diurus Kota Ditata

jawa barat
Soal Kasus Balita Raya, Gubernur Dedi Mulyadi: Pemerintah Jangan Kalah Gesit dari Relawan Sosial

Soal Kasus Balita Raya, Gubernur Dedi Mulyadi: Pemerintah Jangan Kalah Gesit dari Relawan Sosial

jawa barat
Prihatin Kasus Balita Meninggal Dipenuhi Cacing, KDM: Kami Sudah Kirim Tim

Prihatin Kasus Balita Meninggal Dipenuhi Cacing, KDM: Kami Sudah Kirim Tim

jawa barat
Lewat Penertiban Bangunan Liar, KDM Kembalikan Fungsi Lahan di Jabar

Lewat Penertiban Bangunan Liar, KDM Kembalikan Fungsi Lahan di Jabar

jawa barat
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com