Pemerintah Berikan Jabar 21.000 Reagen PCR dari Korsel dan Tiongkok

Kompas.com - 26/04/2020, 18:27 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat ( Jabar) mendapatkan kuota 21.000 reagen polymerase chain reaction ( PCR) dari pemerintah pusat.

PCR yang didatangkan langsung dari Korea Selatan dan Tiongkok disalurkan melalui Gugus Tugas Covid-19 Nasional kepada pemerintah daerah di Indonesia.

Bantuan berupa alat tes PCR ini nantinya digunakan untuk menambah kapasitas laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) di Jabar.

Kepala Dinas Kesehatan Jabar, Berli Hamdani mengatakan pihaknya langsung mengambil PCR di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (25/4/2020).

Baca juga: Pemprov Jabar Akan Beli Ventilator Buatan PT DI dan PT Pindad

Hal tersebut dilakukan mengingat saat ini di Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah (UPTD) Labkesda Jabar terjadi peningkatan sampel yang cukup signifikan.

“Terjadi antrian cukup panjang, kami sejak pekan lalu sudah mengirimkan surat permohonan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menambah kapasitas,” ujar Berli.

Berli mengatakan, peningkatan kapasitas dan fasilitas Labkesda dinilai sangat penting karena hasil tes dijadikan salah satu sumber data.

Selanjutnya dari sumber data tersebut, dilakukan diagnostik secara akurat dan tepat untuk menentukan ruang isolasi, tindak lanjut terapi dan penelusuran terkait sebaran Covid-19.

Baca juga: Warga Jabar Terdampak Covid-19 Dapat 9 Jenis Bantuan

Hingga saat ini, Berli memperkirakan total ada 19 laboratorium dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang membutuhkan PCR dan Ribonucleic Acid atau Asam Ribonukleat (RNA) dengan jumlah mencapai 20.000 unit.

“Untuk Labkesda Jabar termasuk Universitas Pajajaran (Unpad) Jatinangor, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) dan Politeknik Kesehatan (Poltekes) kebutuhan reagen PCR dan RNA masing - masing 5000 unit,” kata Berli.

Rencananya dua fasilitas tersebut akan disebar ke wilayah Bogor, Subang, Cirebon, Depok dan Bandung Barat.

Total sudah 479.500 unit reagen PCR tiba di Indonesia

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional, Doni Monardo mengatakan selama sepekan ini, Indonesia sudah mendapatkan reagen PCR sebanyak 479.500 unit.

Pada kesempatan tersebut, Doni juga mengapresiasi para pimpinan daerah yang bersemangat menjemput reagen PCR itu ke Jakarta.

Melalui siaran persnya, Doni menyatakan pihaknya sebenarnya sudah mempersiapkan jalur distribusi reagen PCR ke daerah-daerah.

Namun, meski sudah disiapkan, banyak daerah yang tidak sabar menunggu pengiriman karena sudah kehabisan reagen PCR. Mereka kemudian memilih mengambil sendiri di Jakarta.

Baca juga: Pendatang Harus Putar Balik, Ini Strategi Jabar untuk Menghadapi Pemudik

"Seperti dari Yogyakarta misalnya, mereka memilih untuk ikut menjemput di Bandara Soekarno-Hatta. Ketika saya tanya berapa lama perjalanan ke Yogyakarta? Mereka menjawab sekitar lima jam," kata Doni.

Baca juga: Pendatang Harus Putar Balik, Ini Strategi Jabar untuk Menghadapi Pemudik

Hingga saat ini, TIm Gugus Tugas Nasional sudah mendistribusikan stok reagen PCR itu ke 22 provinsi agar bisa digunakan di 51 laboratorium.

Dari pembagian tersebut DKI Jakarta mendapatkan bagian terbanyak yaitu 52.000 reagen PCR.

Sementara itu, Jawa Tengah mendapatkan 50.000 reagen, Jawa Timur 41.000 reagen, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 25.000 reagen, Jawa Barat 21.000 reagen, dan Banten 10.000 reagen PCR.

Terkini Lainnya
Elektabilitas Capres Versi Survei Indikator: Prabowo Teratas, Dedi Mulyadi di Posisi Kedua

Elektabilitas Capres Versi Survei Indikator: Prabowo Teratas, Dedi Mulyadi di Posisi Kedua

jawa barat
Imbau Massa Tak Rusak Fasilitas Publik, Dedi Mulyadi: Pihak yang Rugi Rakyat Kecil

Imbau Massa Tak Rusak Fasilitas Publik, Dedi Mulyadi: Pihak yang Rugi Rakyat Kecil

jawa barat
Dedi Mulyadi Ingatkan Aksi Protes Tak Boleh Rugikan Warga

Dedi Mulyadi Ingatkan Aksi Protes Tak Boleh Rugikan Warga

jawa barat
Telepon Ibunda Affan Kurniawan, KDM Sampaikan Belasungkwa dan Tawarkan Bantuan

Telepon Ibunda Affan Kurniawan, KDM Sampaikan Belasungkwa dan Tawarkan Bantuan

jawa barat
Dedi Mulyadi Bantu Keluarga Korban Pembunuhan Oknum Polisi Rp 50 Juta

Dedi Mulyadi Bantu Keluarga Korban Pembunuhan Oknum Polisi Rp 50 Juta

jawa barat
Terbitkan Larangan Knalpot Brong di Jabar, Dedi Mulyadi: Mari Ciptakan Kenyamanan Berlalu Lintas 

Terbitkan Larangan Knalpot Brong di Jabar, Dedi Mulyadi: Mari Ciptakan Kenyamanan Berlalu Lintas 

jawa barat
Anak-anak Jabar Seberangi Sungai demi Sekolah, KDM: Kita Bangun Banyak Jembatan Tahun Depan

Anak-anak Jabar Seberangi Sungai demi Sekolah, KDM: Kita Bangun Banyak Jembatan Tahun Depan

jawa barat
Bubarkan Pungutan di Jalan Bekasi, Dedi Mulyadi Janjikan Rp 50 Juta untuk Pembangunan Mushala

Bubarkan Pungutan di Jalan Bekasi, Dedi Mulyadi Janjikan Rp 50 Juta untuk Pembangunan Mushala

jawa barat
Gempa Bekasi-Karawang, KDM Pastikan Pemprov Jabar Bantu Perbaikan Rumah dan Puskesmas

Gempa Bekasi-Karawang, KDM Pastikan Pemprov Jabar Bantu Perbaikan Rumah dan Puskesmas

jawa barat
BPS: Ekonomi Jabar Tumbuh 5,23 Persen di Triwulan II-2025, Penyumbang Terbesar dari Industri Pengolahan

BPS: Ekonomi Jabar Tumbuh 5,23 Persen di Triwulan II-2025, Penyumbang Terbesar dari Industri Pengolahan

jawa barat
Dedi Mulyadi: Kemerdekaan Sejati adalah Rakyat Berdaulat atas Tanahnya

Dedi Mulyadi: Kemerdekaan Sejati adalah Rakyat Berdaulat atas Tanahnya

jawa barat
Hari Jadi Jabar Ke-80, KDM: Momentum Bangun Jabar Istimewa, Lembur Diurus Kota Ditata

Hari Jadi Jabar Ke-80, KDM: Momentum Bangun Jabar Istimewa, Lembur Diurus Kota Ditata

jawa barat
Soal Kasus Balita Raya, Gubernur Dedi Mulyadi: Pemerintah Jangan Kalah Gesit dari Relawan Sosial

Soal Kasus Balita Raya, Gubernur Dedi Mulyadi: Pemerintah Jangan Kalah Gesit dari Relawan Sosial

jawa barat
Prihatin Kasus Balita Meninggal Dipenuhi Cacing, KDM: Kami Sudah Kirim Tim

Prihatin Kasus Balita Meninggal Dipenuhi Cacing, KDM: Kami Sudah Kirim Tim

jawa barat
Lewat Penertiban Bangunan Liar, KDM Kembalikan Fungsi Lahan di Jabar

Lewat Penertiban Bangunan Liar, KDM Kembalikan Fungsi Lahan di Jabar

jawa barat
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com