KOMPAS.com - Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Jawa Barat ( Jabar) Berli Hamdani Gelung Sakti mengatakan, Rapid Diagnostic Test (RDT) masif menjadi kunci keberhasilan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Pasalnya, tujuan kekarantinaan kesehatan adalah memutus rantai penularan, merawat, dan mengobati penderita Covid-19. Oleh karena itu, dengan RDT masif, penyebaran Covid-19 dapat dipetakan.
“Dengan demikian yang positif mudah ditemukan dan bisa segera diobati sebelum menunjukkan gejala membahayakan. Jadi selain menekan jumlah kematian, RDT juga meningkatkan angka kesembuhan,” kata Berli, seperti dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/4/2020).
Maka dari itu, PPSB di Bogor, Depok, Bekasi (Bodebek) pada Rabu (15/4/2020)-Selasa (28/4/2020), juga akan dibarengi dengan pelaksanaan RDT masif.
Baca juga: Hari Pertama PSBB Bogor, Jumlah Kendaraan di Tol Jagorawi Turun Hampir 50 Persen
“RDT akan tetap dilanjutkan. Bahkan mungkin dengan ekskalasi yang lebih besar,” kata Berli.
Terkait teknis pelaksanaan, Pemerintah Provinsi ( Pemprov) Jabar menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah di kawasan Bodebek.
Target sasaranRDT pun tidak berubah, yakni keluarga, Orang Dalam Pantauan (ODP), tenaga medis, dan kalangan berprofesi rawan.
“Beberapa kota kabupaten masih memakai metode drive thru. Jadi diserahkan ke daerah, termasuk yang dilimpahkan ke puskesmas. Karena terkait sumber daya manusia (SDM) setempat,“ kata Berli.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menargetkan, Jabar dapat melakukan 300.000 RDT, atau 30 persen dari target RDT masif nasional yang mencapai 1 juta sampel.
Baca juga: Ridwan Kamil Minta Polisi Tilang Pelanggar Aturan PSBB Depok
Sejauh ini, Pemprov Jabar telah mendistribusikan 70.000 alat RDT ke 27 kabupaten dan kota. Sementara itu, sekitar 1.000 sampel dipastikan telah melalui tes Polymerase Chain Reaction (PCR) positif Covid-19.
Di sisi lain Berli menjamin, Pemprov Jabar tidak akan kekurangan alat RDT karena banyak komunitas, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan swasta yang menyumbang.
“Kami masih punya stok karena terdapat bantuan. Salah satunya 50.000 alat dari Buddha Tsu Chi,” kata Berli.
Ia menargetkan RDT masif selesai pada Mei 2020 bahkan kalau bisa sebelum bulan Mei selesai
Baca juga: Depok Terapkan PSBB, Ridwan Kamil: Tidak Boleh Ada Orang Kelapara