KOMPAS.com – Provinsi Jawa Barat ( Jabar) menerima empat penghargaan dalam Kamar Dagang dan Industri ( Kadin) Award 2019, di The Westin Resort Nusa Dua, Kuta Selatan, Bali. Jumat (29/11/2019).
Dalam keterangan tertulisnya dijelaskan, penghargaan Kadin Award pertama untuk Jabar diberikan kepada Gubernur Jabar Ridwan Kamil atau yang biasa disapa Emil.
Emil mendapat penghargaan itu sebagai Gubernur atau Kepala Daerah Provinsi Terbaik Wilayah Tengah.
Penghargaan kedua, diraih BJB dalam kategori Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ketiga, Penghargaan Wali Kota atau Kepala Pemerintahan Kota Terbaik untuk Bupati Bekasi.
Kemudian keempat, Penghargaan Wali Kota atau Kepala Pemerintahan Kota Terbaik untuk Bupati Kuningan.
Menurut Emil, prestasi tersebut bukanlah tujuan utama Jabar dalam meningkatkan perekonomian daerah.
Baca juga: Perluas Pasar Dagang di Eropa, Jabar Akan Kerja Sama dengan Bulgaria
"Intinya kami ingin pengusaha lokal bangkit. Jangan sampai Jabar jadi serbuan pengusaha bukan dari Jabar. Itu kewajiban, jadi dapat penghargaan bukan tujuannya," kata Emil.
Terkait kolaborasi dengan Kadin Jabar, Emil mengatakan hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan sektor industri dan perdagangan termasuk di pedesaan, melalui berbagai program unggulan.
“Kami ada program Saudagar Jabar yang mendahulukan semua peluang bisnis Jabar kepada pengusaha lokal. Jadi setiap gubernur dapat informasi investor masuk dari luar, saya selalu minta partner lokalnya dari Jabar,” kata Emil.
Emil juga menegaskan, hubungan kolegial dan resiprokal antara pihaknya dan Kadin Jabar bertujuan untuk meningkatkan perekonomian melalui inovasi.
Baca juga: Dorong Daya Saing UMKM di Era Industri 4.0, Ini Langkah Pemerintah
"Kami juga menggerakkan UMKM dari berbagai bidang, ada Satu Pesantren Satu Produk (OPOP) yang lima terbaik sekarang sedang berada di Turki, juga program Satu Desa Satu Perusahaan (OVOC) itu juga mendukung ekonomi desa agar maju," kata Emil.
Kadin Award merupakan apresiasi yang diberikan kepada kepala daerah, yang membantu percepatan ekonomi Indonesia, serta mendukung program Kadin Indonesia maupun daerah.
Kadin Award 2019 sendiri digelar bersamaan dengan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2019.
Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia sedang mengalami perlambatan laju perekonomian. Perlambatan perekonomian disebabkan ketidakpastian ekonomi global, perang dagang Amerika Serikat-China, serta risiko geopolitik.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin dalam pembukaan Rapimnas Kadin 2019 mengatakan, pemerintah mengapresiasi peran Kadin dalam perekonomian nasional.
Baca juga: Buka Rapimnas Kadin, Wapres Maruf Amin Curhat Ekonomi Indonesia Masih Tertinggal
Ma’ruf melanjutkan, sebagaimana termaktub dalam UUD 1945, tujuan negara adalah memajukan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Maka dari itu, Kadin sebagai organisasi independen dan mitra pemerintah diharapkan menjalankan kegiatan yang sejalan dengan program prioritas pemerintah.
"Untuk mengatasi tantangan ekonomi itu, dibutuhkan sinergitas semua pihak. Semoga kegiatan Rapimnas kali ini menghasilkan rekomendasi yang dapat diterima dan dijalankan semua pihak," kata Ma’ruf.
Sementara itu, Ketua Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mendorong terwujudnya cita-cita Indonesia menjadi negara maju pada 2045.
"Itu bisa dicapai dengan kita semua bersinergi, berkolaborasi, dan mempunyai visi misi yang sama," kata Rosan.
Baca juga: Ada Apa Cinta 2045, Mimpi Indonesia Lebih Hijau di Masa Mendatang
Pada Rapimnas terakhir di era kepengurusan Kadin 2015-2020 ini, Rosan berharap agar kegiatan tersebut bisa bermanfaat bagi organisasi Kadin dan masyarakat.
"Kita harus rajin melakukan terobosan dan kebijakan yang dapat membangkitkan ekonomi Indonesia secara berkualitas, berkelanjutan, dan berkeadilan," kata Rosan.
Rapimnas 2019 diikuti oleh kurang lebih 1.000 peserta.
Turut hadir juga dalam acara tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, Menteri BUMN RI Erick Thohir, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti, dan Gubernur Bali I Wayan Koster.