KOMPAS.com – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Barat ( Jabar) Engkus Sutisna akan mengampanyekan olahraga dan peduli kepada lingkungan lewat acara Jabar International Marathon ( JIM) 2019 di Pangandaran 1 Desember mendatang.
Mengusung tema "eco sport tourism", JIM edisi kedua kali ini bertujuan menjaga lingkungan sekaligus meningkatkan kunjungan wisata di Jabar.
"Kami kampanye lingkungan hidup bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertamina Kamojang, khususnya terkait pantai. Selama ini, masalah yang dihadapi adalah banyaknya sampah plastik," kata Engkus.
Selama acara, lanjut Engkus, pemakaian gelas plastik akan diganti dari bahan kertas. Tempat sampah seperti trash bag (plastik) pun akan diganti dengan keranjang anyaman tradisional Pangandaran.
Selain konsep ramah lingkungan, penyelenggaraan acara ini juga berkonsep reborn, happiness, carnival, dan local engagement. Konsep reborn yang dimaksud adalah penunjukkan IdeaRun sebagai race management agar JIM 2019 ini lebih profesional.
Baca juga: JIM 2019, Sport Tourism Andalan Baru Jawa Barat
"Konsep happiness, kami ingin semua yang terlibat ini happy dari awal sampai selesai. Kami ajak berlari dengan bahagia, lari sambil menikmati keindahan alam dan kuliner Pangandaran,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Engkus mengingatkan, Pangandaran memiliki wilayah yang unik. Di sini terdapat pantai, gunung, hutan, dan itu bakal cocok untuk acara maraton.
Selanjutnya, tambah Engkus, ada konsep carnival yang melibatkan partisipasi masyarakat setempat terutama yang menjadi rute lari. Bentuknya bisa berupa dukungan kepada pelari seperti yel dan kentongan.
“Ada juga delapan SD yang dilewati, kami ajak berpartisipasi dengan mengikuti Kid Sprint, pesertanya 100 anak dari delapan SD tersebut," ujarnya.
Mengenai konsep local engagement, Engkus menuturkan bahwa JIM 2019 melibatkan partisipasi warga lokal selama maraton berlangsung. Tujuannya agar ada transfer ilmu antara penyelenggara dan warga setempat.
Baca juga: Upaya Disparbud Jabar Bangkitkan Kembali Budaya Someah
"Nanti di water station, yang bertugas di sana adalah masyarakat lokal. Jadi diberi pembelajaran, begini kerja di event, dan nanti dapat sertifikat volunteer," kata Engkus.
Rencananya, acara yang diselenggarakan pada 1 Desember itu akan dibagi menjadi empat kategori, yakni Full Marathon 42K, Half Marathon 21K, 10K, 5K. Lalu terbaru adalah Kid Sprint (1 km).
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Jabar sekaligus Ketua Pelaksana JIM 2019 Desiyana Savitri mengatakan hingga Kamis (14/11/2019) peserta yang mendaftar 2.297 orang. Dari angka itu, 2.021 pelari sudah mengonfirmasi hadir (membayar).
"Pendaftaran akan ditutup Jumat (15/11/2019). Nanti juga terdapat 200 slot offline untuk warga dengan KTP Pangandaran sebagai privilese tuan rumah. Peserta maraton lokal itu akan mendapat diskon hingga 50 persen," ujar Desi.
Baca juga: Pekan Kerajinan Jawa Barat 2019 Sebentar Lagi, Ada Apa Saja?
Sementara itu, pendaftaran untuk warga lolal dibuka pada Jumat (29/11/2019) hingga pelaksanaan JIM 2019 pada Minggu (1/12/2019). Desi yakin bahwa target peserta 2.500 orang akan terpenuhi.
Dari data sementara, peserta berasal dari nasional dan internasional. Dari dalam negeri, Jabar memiliki peserta terbanyak disusul dari Jabodetabek dan Jawa Tengah.Dari luar negeri, ada peserta dari Kenya, Amerika Serikat, Australia, Gambia, hingga Ethiopia
Seperti tema yang diusung, Dispora Jabar bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Jabar nantinya mengajak para peserta dan masyarakat setempat untuk membersihkan pantai pada Sabtu (30/11/2019) atau sehari hari sebelum JIM digelar.
Sementara itu, pada pelaksanaan nanti, rute maraton akan melewati Pantai Barat hingga Sunset Beach Pantai Pangandaran. Terkait keamanan trek, JIM telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Pangandaran.
"Karena rute lari tidak bisa asal, harus clear and clean. Aspal tidak boleh berlubang dan sebagainya," tutur Desi.
Lebih lanjut Desiyana mengungkapkan program tidak hanya bisa memasyarakatkan pola hidup sehat, tapi juga membentuk karakter.
Baca juga: Ridwan Kamil: Jawa Barat Harus Menjadi Provinsi Pariwisata
"Olahraga selain membuat tubuh kita sehat, juga sebagai pembentukan karakter disiplin dan rasa tanggung jawab," kata Desiyana.
Apalagi, kata dia, dengan adanya Kid Sprint diharapkan bisa memunculkan bibit-bibit pelari dari Jabar. Ini karena di kategori itu anak-anak SD berusia 10-12 tahun akan ikut JIM 2019.
Senada dengan Desi, Pocari Sweat Pacer sekaligus peserta Full Marathon, Debby Melia berharap kegiatan ini diikuti berbagai komunitas karena murah dan seru.
Dia juga berharap agar pelari tetap menjaga kebugaran tubuh dan latihan.
"Berhubung cuacanya panas di pantai, harus tetap dijaga (ke) hydration point. Pocari Sweat juga sudah menyiapkan hydration point yang sangat cukup," kata Debby.
Menurutnya, kategori Full Maraton minimal memakan latihan empat bulan atau idealnya enam bulan. Pasalnya, dengan jarak 42 km kalau mental baja tapi fisik tidak prima akan percuma.
“Nutrisi dan tidur juga harus dijaga, jadi latihan harus proper, tidak boleh asal ikut untuk Full Marathon," tambahnya yang juga menjadi peserta Full Marathon.
Baca juga: Kembangkan Perdesaan, Pemuda Jawa Barat Jadi Patriot Desa
Selain bekerja sama dengan Pocari Sweat dan Dinas Lingkungan Hidup serta Pertamina Kamojang, Dispora Jabar pun menggandeng Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Bank BJB, OYO Group Hotel, hingga ASWATA untuk menyukseskan JIM 2019.