KOMPAS.com - Ulamaa- ulama asal Jawa Barat ( Jabar) yang tergabung dalam English for Ulama punya kesempatan berdakwah di Eropa.
Kesempatan itu kemudian dipakai oleh mereka untuk menebar kesan akan keindahan Islam di Indonesia.
Adapun kelima ulama itu yakni Wifni Yusifa, Ridwan Subagya, Ihya Ulumudin, Beni Safitri, dan Hasan Al-Banna. Setelah bertemu dengan Duta Besar Indonesia untuk Inggris pada Senin (4/11/19) di London, mereka kemudian pergi ke kota tempat mereka berdakwah
Ihya menuju Glasgow, Skotlandia. Wifni berserta perwakilan KBRI berangkat ke Birmingham. Ridwan bersama pendamping English for Ulama mendatangi Bristol. Beni pergi ke Manchester. Kemudian, Hasan bertugas di London.
Setibanya di kota tujuan, mereka lantas menjalan misinya. Ridwan, misalnya, langsung menemui DKM Masjid Jami Auston, Afzal Shah.
Setelah itu, dia bertemu dengan salah satu politisi dan komunitas muslim Bristol. Kepala kepolisian Bristol pun hadir dalam pertemuan tersebut.
“Seusai ramah-tamah dengan semua pihak, Afzal Shan membawa kami ke City Hall of Bristol untuk bertemu Wali Kota Bristol. Setelah berbincang (soal kondisi islam di Indonesia dan Inggris), kami melihat jalannya rapat (langsung) terbuka,” kata pendamping English for Ulama Agus Syafei, seperti dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (9/11/2019).
Berbeda dengan Hasan yang menggelar pertemuan pada salah satu anggota Dewan Kota London paling berpengaruh, yakni Unmesh Desai. Dalam pertemuan tersebut, isu terkait penanganan komunitas keagamaan menjadi topik utama.
“Meski non-muslim, Unmesh sangat memperhatikan perkembangan komunitas-komunitas islam di London. Cakupan kerja Unmesh sendiri berkaitan dengan pendidikan anak muda, kriminal kota, dan investasi. Tidak lupa keindahan islam Indonesia, terutama Jabar, saya sampaikan,” ujar Hasan.
Menurut Hasan, Unmesh mengapresiasi program English for Ulama. Unmesh juga, kata Hasan, berharap program yang digagas oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar tersebut berlanjut untuk tahun-tahun berikutnya.
“Beliau menaruh perhatian besar agar program English for Ulama tidak berhenti satu periode, supaya ulama-ulama Jabar dan Indonesia bisa terus berkontribusi menanamkan nilai-nilai perdamaian dan toleransi di London,” ucapnya.
Tak sampai situ, Hasan melanjutkan, Unmesh menitip pesan padanya.
"Jika Bapak Gubernur Ridwan Kamil melakukan kunjungan kerja ke Inggris, beliau ingin bertemu dan berdiskusi terkait banyak hal, terutama English for Ulama,” lanjutnya.
Selain berdakwah dengan menebar keindahan islam Indonesia, kelima ulama itu menceritakan tentang keberagaman budaya Indonesia, khususnya budaya Tanah Pasundan. Agenda itu akan berlangsung sampai 14 November 2019.