KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau yang biasa disapa Emil, berusaha meyakinkan para petinggi perusahaan yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Osaka, untuk berinvestasi di Jawa Barat.
Hal tersebut Emil lakukan saat ajang West Java Business Forum di Osaka, Jumat (8/11/2019).
Ridwan Kamil pun menjabarkan satu-persatu kemudahan dan peluang apa saja yang bisa didapatkan Jepang jika berinvestasi di Jawa Barat.
Penjabaran itu juga dituliskan dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (9/11/2019). Pertama, Jawa barat memiliki visi untuk menjadi provinsi digital dalam sepuluh tahun ke depan.
Visi tersebut mulai diwujudkan dengan menerapkan digitalisasi, dan memudahkan kebijakan pelayanan. Ekonomi perkotaan juga digerakkan seiring dengan penerapan konsep ekonomi digital pada perdesaan.
“Kami mendirikan pusat digital desa di kurang lebih 5.000 desa untuk membantu warga desa memasarkan produknya ke pasar dunia,” kata Emil.
Baca juga: Menurut Ekonom, Investasi Asing yang Masuk Harus Terus Dikontrol
Kedua, Jawa Barat merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Hal ini didasarkan karena Jawa Barat memiliki jumlah penduduk yang besar sehingga menjadi pasar yang potensial. Setiap tahunnya, Jawa Barat mampu meningkatkan nilai investasi.
“Ke depan kami akan sangat fokus agar investasi dari Jepang lebih nyaman dan produktif di Jawa Barat,” kata Emil.
Ketiga, Jawa Barat berkomitmen untuk memberikan kemudahan kepada pengusaha Jepang yang hendak berinvestasi. Pengusaha Jepang dapat memulai investasi melalui pemerintah pusat maupun daerah.
“Silakan datang saja ke provinsi mengetuk pintu kantor (kami), kami akan berikan layanan dan kemudahan seperti yang diharapkan,” kata Emil.
Baca juga: Gaet Investor Asing, Jawa Barat Tawarkan Sejumlah Proyek Strategis
Ia menambahkan, akses infrasturktur Jawa Barat yang relatif tergolong baik di Indonesia juga diyakini dapat menunjang kegiatan investasi.
“Ini yang membuat 60 persen industri nyaman berinvestasi di Jawa Barat,” kata Emil.
Terakhir, pemerintah Jawa Barat tengah menyiapkan masyarakat dalam menyongsong industri 4.0. Persiapan dilakukan dengan melatih anak-anak mudaagar dapat berbahasa Jepang sehingga sesuai dengan kebutuhan Jepang dan standar internasional.
Saat ini, Indonesia merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara. Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia Dino Pati Djajal, yang juga turut hadir dalam West Java Business Forum memprediksi, pada 2030 Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar nomor empat di dunia.
Baca juga: Kembangkan Perdesaan, Pemuda Jawa Barat Jadi Patriot Desa
“Jawa Barat dapat dikatakan sebagai provinsi dengan perekonomian terbesar. Karena itulah, Jawa Barat banyak mendapatkan sorotan nasional dan dunia,” kata Dino.
Setelah pemaparan tersebut, penasehat Japan Indonesia Business Asociaction Hajime Kinoshita mengatakan, minat para pengusaha UKM Jepang yang ingin berinvestasi di Indonesia bisa menjadi peluang bagi Jawa Barat.
Menurut Hajime, arahan dan informasi yang jelas terkait langkah-langkah awal berinvestasi di Jawa Barat mampu menjadi pertimbangan besar para pengusaha Jepang untuk berinvestasi.
“UKM Jepang ini ingin membuat usaha sendiri dan mengurus sendiri (perizinannya),” kata Hajima.
Dia pun mengusulkan Jawa Barat untuk membuat forum pertukaran informasi yang dapat memudahkan pengusaha Jepang untuk berinvestasi. Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Barat juga diharapkan memiliki peran yang lebih optimal.
“Itu win-win solution investor Jepang, bagaimana cara masuk pertama kali UKM Jepang ke Indonesia,” kata Hajima.
Setelah West Java Business Forum, diharapkan pengusaha Jepang dapat semakin yakin bahwa Jawa Barat merupakan lokasi terbaik untuk berinvestasi. Nilai investasi Jepang ke Jawa Barat juga diharapkan terus naik.