KOMPAS.com – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ulum memaparkan inti dari perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Inti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah meningkatkan keimanan kepada Allah SWT,” kata Uu dalam keterangan tertulisnya.
Pernyataan itu ia sampaikan saat memberikan ceramah dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 Hijriah di Yayasan Al Masoem, Sumedang, Jumat (8/11/2019).
“Di Indonesia, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sering disebut Muludan,” imbuh Uu.
Baca juga: Wagub Jabar: Jangan Sampai Mahasiswa Hanya Belajar Saja
Inti dari Muludan, lanjut dia, ada tausiah, ada agama, yakni pepatah yang disampaikan dengan niat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
“Makannya momentum Muludan adalah untuk meniru, meneladani akhlak Rasulullah, baik dari segi keilmuan atau dari segi sunah yang harus dilakukan,” imbuh Wagub Jabar.
Semua itu menurut Uu dicerminkan melalui akhlak, moral, dan budi pekerti yang luhur.
Selain memaparkan inti Muludan, Uu juga menjelaskan seputar tiga ilmu penting dalam Islam.
“Secara garis besar, ilmu dalam Islam ada tiga, yakni Tauhid, Fikih, dan Tasawuf,” kata dia.
Tauhid, imbuh Uu adalah ilmu yang membahas tentang keesaan Allah SWT dan akidah, serta menjadi dasar apakah seseorang dikatakan beriman atau tidak.
“Beriman atau tidaknya seseorang tergantung pada Tauhid-nya. Ilmu Tauhid juga membahas keesaan Allah SWT, yaitu terkait dengan sifat-Nya,” ujar Wagub Jabar.
Menurut Uu, seseorang yang belajar ilmu Tauhid akan ditempatkan di surga dan abadi di sana. Sementara yang tidak belajar ilmu Tauhid akan dimasukkan neraka.
“Ilmu selanjutnya adalah fikih atau ilmu Syariah. Orang yang menjalankan ilmu ini pertanda dirinya merupakan ahli surga,” kata Wagub Uu.
Ia memaparkan, ada empat rukun yang diajarkan dalam ilmu Fikih, yakni Ubudiyah atau tata cara beribadah dan Munakahat atau tata cara perkawinan.
Baca juga: Wagub Jabar Minta Pesantren Terus Bantu Pemerintah Bangun SDM
Dua rukun lainnya adalah Muamalat atau tata cara berniaga dan rukun Jinayat atau ilmu pemerintahan.
“Kita sebagai orang beriman harus tahu ilmu Fikih dan melaksanakannya. Seseorang yang melaksanakan ilmu Fikih disebut muslim,” kata Uu.
Ilmu ketiga yang dijabarkan Wagub Jabar adalah Tasawuf yang merupakan keikhlasan dalam hati.
“Untuk itu, segala bentuk ibadah harus dilaksanakan dengan niat karena Allah SWT. Sementara orang yang melaksanakan ilmu Tasawuf disebut mufsidin,” kata Uu.
Berkaitan dengan ilmu ini, Wagub Jabar mengimbau agar jangan sampai ibadah dilakukan semata-mata hanya karena ingin dipuji.