Emil Paparkan Potensi Investasi Jabar di Hadapan Arsitek Kelas Dunia

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat ( Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, Jawa Barat (Jabar) memiliki potensi dan peluang investasi cukup besar.

Pasalnya, provinsi dengan jumlah penduduk terbesar se-Indonesia itu bakal memiliki kota-kota baru.

Munculnya kota baru itu, kata dia, merupakan imbas pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan pemerintah.

Menurut pria yang biasa disapa Emil itu, para arsitek dapat berperan membangun titik-titik peradaban baru di sana.

“Akan hadir kota-kota baru karena rute transportasi. Dari kereta api cepat saja ada tiga titik (Karawang, Walini, dan Tegalluar). Jadi, peluang menghadirkan konsep baru dalam membangun kota itu sangat terbuka," kata Emil.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Jabar berencana menata kawasan industri di Jabar agar lebih manusiawi dan pro-pekerja. Contohnya, Emil meminta industri baru di Subang untuk membangun rumah susun yang berlokasi di sebelah pabrik.

Baca juga: Pemdaprov Jabar Targetkan 24.000 Kunjungan Wisatawan pada WJF 2019

"Tadinya mau bikin konvensional, pabrik di mana, rumah susun di mana (terpisah). Kalau begitu kan harus cicil motor lagi, harus cicil apa lagi," tutur Emil dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (31/10/2019).

Maka dari itu, pemimpin Jabar itu berupaya menguatkan konsep-konsep pengembangan kota. Salah satunya dengan mempromosikan potensi serta peluang investasi Jabar kepada arsitektur kelas dunia di ajang ASEAN-Japan City and Architecture Forum (AJCAF) 2019 di Hotel Aryaduta, Kota Bandung, Kamis (31/10/19).

Emil mengatakan, materi yang disampaikannya dalam forum itu berlandaskan ilmu dan pengalamannya sejak menjadi mahasiswa, arsitek, hingga Wali Kota Bandung dan Gubernur Jabar.

Dia pun menjabarkan 6-7 proyek pembangunan kabupaten/kota Jabar yang dikerjakan tahun ini.

"Ini forum arsitek dan perencanaan kota. Jadi saya menyampaikan pengalaman menjadi wali kota, hal-hal positifnya yang akan diduplikasi sebagai gubernur, salah satunya proyek alun-alun," ucap Emil.