Sekolah Maritim Standar Internasional Akan Hadir di Patimban

Kompas.com - 19/10/2019, 13:26 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bumi Laut Group dan Glasgow City College berencana mengembangkan sekolah maritim berstandar internasional di Patimban, Subang, Jawa Barat.

CEO Bumi Laut Group Jay A Singgih menyatakan, salah satu fokus utama adalah pembuatan kurikulum dan silabus yang komprehensif.

“Kami tidak mau membuat silabus yang standar minimum. Yang standar minimum sudah bagus, itu sudah boleh berlayar. Tapi, kami ingin lebih dari itu karena unsur keselamatan harus jadi perhatian juga,” kata Jay di Trans Luxury, Bandung, Jumat (18/10/19).

Selain itu dalam keterangan tertulis, pengembangan infrastruktur menjadi atensi utama.

Latih SDM

Jay melanjutkan, sumber daya manusia memang harus dilatih. Pasalnya, 90 persen risiko kecelakaan di laut disebabkan human error.

Ia juga menjelaskan sejumlah langkah membuat kurikulum dan silabus yang komprehensif.

Langkah awal adalah melakukan studi di Inggris. Negara Ratu Elizabeth itu dipilih karena menjadi pusat organisasi bidang maritim di bawah PBB, yaitu International Maritime Organization (IMO).

Baca juga: Kembangkan Perdesaan, Pemuda Jawa Barat Jadi Patriot Desa

Jay menjelaskan, IMO melahirkan segala legislasi dan regulasi terkait kemaritiman.

Bumi Laut Group pun akan mendatangkan ahli kemaritiman dari Glasgow, Skotlandia, guna memberikan materi kepada dosen dan pengajar sekolah maritim di Indonesia.

Alasannya, ia melanjutkan, banyak kasus dosen yang sulit mendapat izin belajar ke luar negeri.

“Jadi, kami datangkan dulu mereka (ahli kemaritiman dari Glasgow) ke sini sehingga nanti bisa diimplementasikan di sekolah tersebut,” ujar Jay.

Lingkup bidang pelajaran

Ia melanjutkan, cakupan sektor maritim yang luas membuat semua bidang akan dipelajari pada tahun pertama.

“Pertama, maritime tourism, termasuk pesiar. Kedua, kelautan perikanan. Ketiga, sumber daya laut dan hukum maritim. Hukum ini penting sekali. Yang terakhir adalah kapal niaga,” kata Jay.

Bahasa pun menjadi satu bidang yang penting. CEO Bumi Laut Group itu menjelaskan, bahasa tidak hanya penting untuk menerjemahkan manual mesin, tetapi juga untuk bahasa pelayaran.

“Kalau di laut, saat panik, orang berpikir menggunakan bahasa sendiri. Tidak ada sinkron. Fokus kami bukan hanya bahasa Inggris baku, tetapi Inggris untuk pelayaran,” kata Jay.

Baca juga: Wagub Jabar: Jangan Sampai Mahasiswa Hanya Belajar Saja

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyambut baik rencana Bumi Laut Group dan Glasgow City College itu.

Menurut dia, investasi yang hadir dari West Java Investment Summit ( WJIS) 2019 itu menunjukkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat fokus mengembangkan SDM.

“Pak Jay akan membangun politeknik bidang maritim di Patimban. Jadi, nanti Patimban beres, anak-anak akan sekolah di sana dengan kurikulum (maritim) Inggris yang terbaik di dunia,” ujar Emil (sapaan akrab Ridwan Kamil).

Gubernur Jawa Barat itu kembali menekankan, tidak hanya industri yang diperhatikan. SDM juga menjadi perhatian agar tidak ada pengangguran.

Terkini Lainnya
Elektabilitas Capres Versi Survei Indikator: Prabowo Teratas, Dedi Mulyadi di Posisi Kedua

Elektabilitas Capres Versi Survei Indikator: Prabowo Teratas, Dedi Mulyadi di Posisi Kedua

jawa barat
Imbau Massa Tak Rusak Fasilitas Publik, Dedi Mulyadi: Pihak yang Rugi Rakyat Kecil

Imbau Massa Tak Rusak Fasilitas Publik, Dedi Mulyadi: Pihak yang Rugi Rakyat Kecil

jawa barat
Dedi Mulyadi Ingatkan Aksi Protes Tak Boleh Rugikan Warga

Dedi Mulyadi Ingatkan Aksi Protes Tak Boleh Rugikan Warga

jawa barat
Telepon Ibunda Affan Kurniawan, KDM Sampaikan Belasungkwa dan Tawarkan Bantuan

Telepon Ibunda Affan Kurniawan, KDM Sampaikan Belasungkwa dan Tawarkan Bantuan

jawa barat
Dedi Mulyadi Bantu Keluarga Korban Pembunuhan Oknum Polisi Rp 50 Juta

Dedi Mulyadi Bantu Keluarga Korban Pembunuhan Oknum Polisi Rp 50 Juta

jawa barat
Terbitkan Larangan Knalpot Brong di Jabar, Dedi Mulyadi: Mari Ciptakan Kenyamanan Berlalu Lintas 

Terbitkan Larangan Knalpot Brong di Jabar, Dedi Mulyadi: Mari Ciptakan Kenyamanan Berlalu Lintas 

jawa barat
Anak-anak Jabar Seberangi Sungai demi Sekolah, KDM: Kita Bangun Banyak Jembatan Tahun Depan

Anak-anak Jabar Seberangi Sungai demi Sekolah, KDM: Kita Bangun Banyak Jembatan Tahun Depan

jawa barat
Bubarkan Pungutan di Jalan Bekasi, Dedi Mulyadi Janjikan Rp 50 Juta untuk Pembangunan Mushala

Bubarkan Pungutan di Jalan Bekasi, Dedi Mulyadi Janjikan Rp 50 Juta untuk Pembangunan Mushala

jawa barat
Gempa Bekasi-Karawang, KDM Pastikan Pemprov Jabar Bantu Perbaikan Rumah dan Puskesmas

Gempa Bekasi-Karawang, KDM Pastikan Pemprov Jabar Bantu Perbaikan Rumah dan Puskesmas

jawa barat
BPS: Ekonomi Jabar Tumbuh 5,23 Persen di Triwulan II-2025, Penyumbang Terbesar dari Industri Pengolahan

BPS: Ekonomi Jabar Tumbuh 5,23 Persen di Triwulan II-2025, Penyumbang Terbesar dari Industri Pengolahan

jawa barat
Dedi Mulyadi: Kemerdekaan Sejati adalah Rakyat Berdaulat atas Tanahnya

Dedi Mulyadi: Kemerdekaan Sejati adalah Rakyat Berdaulat atas Tanahnya

jawa barat
Hari Jadi Jabar Ke-80, KDM: Momentum Bangun Jabar Istimewa, Lembur Diurus Kota Ditata

Hari Jadi Jabar Ke-80, KDM: Momentum Bangun Jabar Istimewa, Lembur Diurus Kota Ditata

jawa barat
Soal Kasus Balita Raya, Gubernur Dedi Mulyadi: Pemerintah Jangan Kalah Gesit dari Relawan Sosial

Soal Kasus Balita Raya, Gubernur Dedi Mulyadi: Pemerintah Jangan Kalah Gesit dari Relawan Sosial

jawa barat
Prihatin Kasus Balita Meninggal Dipenuhi Cacing, KDM: Kami Sudah Kirim Tim

Prihatin Kasus Balita Meninggal Dipenuhi Cacing, KDM: Kami Sudah Kirim Tim

jawa barat
Lewat Penertiban Bangunan Liar, KDM Kembalikan Fungsi Lahan di Jabar

Lewat Penertiban Bangunan Liar, KDM Kembalikan Fungsi Lahan di Jabar

jawa barat
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com