Emil Janjikan Perusahaan di Jabar Akan Dapat Potongan Pajak, Asalkan..

Kompas.com - 19/09/2019, 11:23 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


KOMPAS.com
- Gubernur Jawa Barat ( Jabar) Ridwan Kamil menegaskan, Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar akan memberi diskon alias memangkas besaran pajak bagi perusahaan yang berinvestasi di Jabar.

Namun untuk mendapatkan itu ada syaratnya. Gubernur yang akrab disapa Emil mengatakan perusahaan yang memperoleh dikson pajak dianjurkan memiliki sarana pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Jabar.

Misalnya membangun sarana pendidikan umum (TK, SD, SMP, SMA/K), tempat ibadah, sarana kesehatan, tempat tinggal untuk pegawai, atau sarana pelatihan kerja untuk warga setempat.

"Maka barang siapa (perusahaan) yang menyediakan sarana pendidikan, pelatihan kerja, hingga sarana kesehatan, akan mendapat keringanan pajak," kata Emil seperti dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/9/2019).

Baca juga: Anggaran Pembangunan Minim, Wagub Uu Ajak Konsultan Kolaborasi Bangun Jabar

Hal tersebut dikatakan Emil saat menghadiri West Java Outlook Seminar bersama para investor Jepang di Menara Astra, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2019).

Emil menambahkan, potongan pajak akan semakin besar bila perusahaan menyediakan layanan Research and Development (R&D) atau Penelitian dan Pengembangan yang memberikan sumbangsih bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan warga sekitar.

"Kenapa penting? Untuk menekan angka pengangguran. Sebab setelah dibedah, banyak yang bekerja di perusahaan yang beroperasi di Jawa Barat, ternyata bukan orang Jawa Barat," kata Emil.

Maka dari itu, ia meminta perusahaan mempekerjakan dulu warga sekitar. Adapun bila skill warga belum mumpuni, sediakan pendidikan dan pelatihan bagi mereka.

"Sebagai gantinya kami beri potongan pajak," tegasnya.

Soal peluang investasi di Jabar, Emil menjamin pihaknya akan membuka pintu selebar-lebarnya, terutama untuk industri manufaktur dan industri yang berkaitan dengan teknologi 4.0.

Dorong ekonomi inklusif

Selain itu, Pemdaprov Jabar terus pula berupaya mendorong laju ekonomi inklusif. Pola ekonomi kerakyatan tersebut diupayakan sesuai visi Jabar Juara Lahir dan Batin lewat sejumlah program, di antaranya One Village One Company (OVOC) dan One Pesantren One Product (OPOP).

Emil mengatakan, perusahaan pun bisa turut berpartisipasi pada program-program Pemdaprov Jabar. Misalnya melalui OVOC, perusahaan bisa memesan suatu produk yang akan dikerjakan oleh satu desa di Jabar.

Selain memberdayakan masyarakat, Emil berujar bahwa partisipasi tersebut bisa mengurangi kesenjangan ekonomi antara masyarakat perkotaan dan perdesaan di Jabar sehingga menekan perpindahan warga desa ke kota.

"Misalnya pabrik mobil, membutuhkan lap mobil. Nanti kami gerakan sebuah desa di Jabar untuk memproduksi lap mobil, jadi perusahaan untung, rakyat pun turut diberdayakan," tutur Emil.

Baca juga: Banyak Warga Jabar Hanya Makan Kecap dan Kerupuk, Ini Kata Pakar Gizi

"Ketimpangan desa-kota, kami siasati dengan strategi ekonomi. Sebab kalau rakyat susah, mereka akan mudah marah. Kalau marah, mereka akan benci, kalau sudah ada kebencian, itulah benih-benih radikalisme," tambahnya.

Pada West Java Outlook Seminar ini, Emil pun menyoroti penggunaan dana Corporate Sosial Responsibility ( CSR). Menurut Emil, selama ini CSR tidak terkoordinasi dengan pemerintah daerah sehingga tidak terdistribusikan kepada masyarakat secara tepat.

Maka dari itu, Emil berusaha merangkul perusahaan untuk menyamakan persepsi pembangunan melalui forum Governor Club. Forum ini  bertujuan agar pimpinan perusahaan bisa menggulirkan CSR kepada sasaran yang tepat.

"Pemerintah daerah tahu apa yang dibutuhkan masyarakat, apa yang harus digarap, maka ayo, perusahaan bergabung bersama kami agar CSR tepat sasaran," kata Emil.

Dengan bergabung di Governor Club, Emil mengatakan, perusahaan akan memiliki keuntungan berupa akses langsung kepada gubernur. Hal ini akan memudahkan koordinasi dalam segala hal, termasuk soal bisnis itu sendiri.

"Syaratnya (akses langsung), bergabung bersama kami. Karena kami tahu urgensi yang dibutuhkan masyarakat ini baik secara sosial, ekonomi, dan lain sebagainya," tutup Emil.

Terkini Lainnya
Elektabilitas Capres Versi Survei Indikator: Prabowo Teratas, Dedi Mulyadi di Posisi Kedua

Elektabilitas Capres Versi Survei Indikator: Prabowo Teratas, Dedi Mulyadi di Posisi Kedua

jawa barat
Imbau Massa Tak Rusak Fasilitas Publik, Dedi Mulyadi: Pihak yang Rugi Rakyat Kecil

Imbau Massa Tak Rusak Fasilitas Publik, Dedi Mulyadi: Pihak yang Rugi Rakyat Kecil

jawa barat
Dedi Mulyadi Ingatkan Aksi Protes Tak Boleh Rugikan Warga

Dedi Mulyadi Ingatkan Aksi Protes Tak Boleh Rugikan Warga

jawa barat
Telepon Ibunda Affan Kurniawan, KDM Sampaikan Belasungkwa dan Tawarkan Bantuan

Telepon Ibunda Affan Kurniawan, KDM Sampaikan Belasungkwa dan Tawarkan Bantuan

jawa barat
Dedi Mulyadi Bantu Keluarga Korban Pembunuhan Oknum Polisi Rp 50 Juta

Dedi Mulyadi Bantu Keluarga Korban Pembunuhan Oknum Polisi Rp 50 Juta

jawa barat
Terbitkan Larangan Knalpot Brong di Jabar, Dedi Mulyadi: Mari Ciptakan Kenyamanan Berlalu Lintas 

Terbitkan Larangan Knalpot Brong di Jabar, Dedi Mulyadi: Mari Ciptakan Kenyamanan Berlalu Lintas 

jawa barat
Anak-anak Jabar Seberangi Sungai demi Sekolah, KDM: Kita Bangun Banyak Jembatan Tahun Depan

Anak-anak Jabar Seberangi Sungai demi Sekolah, KDM: Kita Bangun Banyak Jembatan Tahun Depan

jawa barat
Bubarkan Pungutan di Jalan Bekasi, Dedi Mulyadi Janjikan Rp 50 Juta untuk Pembangunan Mushala

Bubarkan Pungutan di Jalan Bekasi, Dedi Mulyadi Janjikan Rp 50 Juta untuk Pembangunan Mushala

jawa barat
Gempa Bekasi-Karawang, KDM Pastikan Pemprov Jabar Bantu Perbaikan Rumah dan Puskesmas

Gempa Bekasi-Karawang, KDM Pastikan Pemprov Jabar Bantu Perbaikan Rumah dan Puskesmas

jawa barat
BPS: Ekonomi Jabar Tumbuh 5,23 Persen di Triwulan II-2025, Penyumbang Terbesar dari Industri Pengolahan

BPS: Ekonomi Jabar Tumbuh 5,23 Persen di Triwulan II-2025, Penyumbang Terbesar dari Industri Pengolahan

jawa barat
Dedi Mulyadi: Kemerdekaan Sejati adalah Rakyat Berdaulat atas Tanahnya

Dedi Mulyadi: Kemerdekaan Sejati adalah Rakyat Berdaulat atas Tanahnya

jawa barat
Hari Jadi Jabar Ke-80, KDM: Momentum Bangun Jabar Istimewa, Lembur Diurus Kota Ditata

Hari Jadi Jabar Ke-80, KDM: Momentum Bangun Jabar Istimewa, Lembur Diurus Kota Ditata

jawa barat
Soal Kasus Balita Raya, Gubernur Dedi Mulyadi: Pemerintah Jangan Kalah Gesit dari Relawan Sosial

Soal Kasus Balita Raya, Gubernur Dedi Mulyadi: Pemerintah Jangan Kalah Gesit dari Relawan Sosial

jawa barat
Prihatin Kasus Balita Meninggal Dipenuhi Cacing, KDM: Kami Sudah Kirim Tim

Prihatin Kasus Balita Meninggal Dipenuhi Cacing, KDM: Kami Sudah Kirim Tim

jawa barat
Lewat Penertiban Bangunan Liar, KDM Kembalikan Fungsi Lahan di Jabar

Lewat Penertiban Bangunan Liar, KDM Kembalikan Fungsi Lahan di Jabar

jawa barat
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com