KOMPAS.com -Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mendorong Institut Pertanian Bogor ( IPB) berperan dalam ketersediaan pangan. Ia mengajak seluruh civitas akademika IPB menjaga pasokan pangan dengan melestarikan lingkungan.
"Saat meresmikan IPB 1963, Bung Karno pernah mengatakan, soal pangan dan pertanian adalah soal hidup dan matinya bangsa Indonesia. Dengan demikian IPB berarti bertanggung jawab ke depan untuk urusan hidup mati bangsa Indonesia," ujarnya, Minggu (13/8/2017).
Seperti rilis yang diterima Kompas.com pada Selasa (15/8/2017), Heryawan menghadiri Masa Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru (MPKMB) 54 Institut Pertanian Bogor (IPB) 2017 di Gedung Graha Widya Wisuda Kampus IPB Dramaga, Jalan Raya Dramaga, Kabupaten Bogor.
Di hadapan 3.975 mahasiswa baru IPB Tahun Akademik 2017-2018, Heryawan memberikan dorongan dan motivasi agar mahasiswa IPB menjadi motor penggerak dan penentu kebijakan pangan Indonesia.
" Pangan itu superesensial. Manusia tidak akan pernah mungkin hidup tanpa pangan. Ada tiga krisis yang dikhawatirkan dunia, yaitu, krisis air, pangan, dan energi. Krisis energi tidak langsung terkait dengan nyawa manusia. Tapi krisis air dan krisis pangan lansung menyangkut nyawa manusia," katanya.
Heryawan berharap agar lulusan IPB mampu menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Tak seperti Amerika Serikat yang merupakan negara super power karena kekuatan senjatanya.
"Mari kita hadirkan bangsa yang cinta damai, bangsa yang cinta hidup harmonis dan berdampingan. Mari kita hadirkan Indonesia ke depan dengan kekuatan IPB dan kekuatan anak bangsa yang lain Indonesia menjadi super power pangan," ujarnya.
Ketidakberpihakan pada pertanian
Heryawan juga menyinggung soal kebijakan impor sejumlah komoditas pangan. Menurut dia, pemerintah pusat kurang berpihak pada petani. Selain itu, produk pangan dalam negeri kuran diperhatikan.
"Pangan kita masih kurang, beras mudah-mudahan sudah tidak impor. Tapi pangan-pangan yang lain ternyata masih banyak yang impor. Ini urusannya urusan keberpihakan," katanya.
Mestinya, kata dia, IPB memiliki peran nyata dalam menentukan kebijakan pangan nasional. IPB seharusnya berperan dalam kebijakan pertanian di Indonesia.
"Di samping IPB harus menyiapkan sumber daya manusia untuk ketahanan pangan, pada saat yang bersamaan IPB harus menghadirkan konsep-konsep bernegara yang mempengaruhi kebijakan bernegara tentang pangan. Pengaruhnya berasal dari Institut Pertanian Bogor," ujarnya.
IPB merupakan kampus pertanian terbesar di Indonesia maka 80 persen keputusan pangan adalah konsep dari IPB.
"Mari kita hadirkan kebaikan di sektor pangan, pertanian. Supaya Indonesia ke depan aman, sebab negara yang aman ke depan adalah negara yang punya keamanan pangan," ujarnya.