Pemkab Flores Timur Perkuat Penanganan Stunting lewat Pengukuran dan Publikasi Data

Kompas.com - 20/02/2025, 20:16 WIB
Inang Sh ,
Dwi NH

Tim Redaksi

Pemerintah Kabupaten Flores Timur menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) pelaksanaan kegiatan pengukuran dan publikasi data stunting (aksi 7) dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Flores Timur, Selasa (19/11/2024).TRIBUNFLORES.com/HO-IST Pemerintah Kabupaten Flores Timur menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) pelaksanaan kegiatan pengukuran dan publikasi data stunting (aksi 7) dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Flores Timur, Selasa (19/11/2024).

KOMPAS.com - Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Flores Timur, Anselmus Yohanes Maryanto mengatakan, pengukuran dan publikasi angka stunting merupakan upaya pemerintah untuk memperoleh data terkini di tingkat layanan puskesmas kecamatan dan desa. 

Sebagai bagian dari upaya percepatan penurunan stunting, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur telah menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Kegiatan Pengukuran dan Publikasi Data Stunting (Aksi 7) pada Selasa (19/11/2024).

Anselmus menjelaskan, hasil pengukuran tinggi badan anak di bawah lima tahun (balita) serta publikasi angka stunting digunakan untuk memperkuat penanganan stunting.

“Program ini untuk memperkuat komitmen pemerintah daerah dan masyarakat dalam gerakan bersama bagi upaya percepatan penurunan stunting," ujarnya melansir flores.tribunnews.com, Selasa (19/11/2024).

Anselmus menyebutkan, tata cara pemantauan pertumbuhan anak tetap berpedoman pada regulasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) atau kebijakan lain yang berlaku. 

Baca juga: Pemkab Flores Timur Bersiap Turunkan Stunting Jadi 10 Persen pada 2025

Ia berharap, pengukuran dan publikasi stunting dapat menghasilkan laporan kemajuan dan keberhasilan pelaksanaan percepatan penurunan stunting.

“Laporan ini diharapkan mendapatkan umpan balik untuk kemajuan pelaksanaan percepatan penurunan stunting serta terkumpulnya data jumlah kasus stunting yang ada di suatu wilayah," tutur Anselmus.

Adapun tujuan utama pengukuran dan publikasi angka stunting adalah untuk mengetahui status gizi anak berdasarkan usia.

Dengan demikian, kabupaten/kota dapat memantau prevalensi stunting secara berkala di tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten/kota.

Data tersebut kemudian dilaporkan secara berjenjang mulai dari posyandu ke dinas kesehatan (dinkes) kabupaten/kota.

Selanjutnya, data yang dihimpun akan menjadi dasar bagi tim audit dalam mengidentifikasi faktor risiko stunting. Hal ini sebagaimana diamanatkan dalam pedoman pelaksanaan Audit Kasus Stunting sesuai kebijakan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Indonesia (RAN PASTI).

Baca juga: Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Pemkab Flores Timur Tetapkan 35 Kampung Keluarga Berkualitas

Pentingnya data berkualitas dalam perencanaan pembangunan

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah Kabupaten Flores Timur, Apolonia menekankan pentingnya optimalisasi pemanfaatan data stunting dalam perencanaan pembangunan.

Dia menyebutkan, data berperan dalam siklus perencanaan, pengendalian, dan evaluasi pembangunan daerah.

"Oleh karena itu, data stunting sangat penting karena berperan dalam percepatan penanganan stunting. Selain itu, diperlukan pula data stunting yang berkualitas," ucap Apolonia.

Dia menjelaskan, ada beberapa faktor yang memengaruhi validitas dan kualitas stunting, di antaranya populasi data sasaran yang diukur, penggunaan alat ukur yang terstandar, sumber daya manusia (SDM) pengukur, dan pencatatan maupun pelaporan.

Di sisi lain, Apolonia menekankan bahwa keberhasilan pelaksanaan seluruh proses ini memerlukan komitmen dari berbagai pihak.

Baca juga: Peran Pemkab Flores Timur dalam Penanganan Donasi Bencana Lewotobi

Sebagai informasi, kegiatan tersebut diikuti 113 orang peserta yang terdiri dari anggota tim percepatan penurunan stunting, para tokoh agama, lembaga swadaya masyarakat (LSM)/NGO, IKTL Waibalun, IBI Cabang Flores Timur, Persagi Flores Timur, camat, hingga kepala pusat koordinator. 

Terkini Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke