KOMPAS.com - Setahun setelah erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang mengguncang Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Pemerintah Kabupaten Flores Timur (Pemkab Flotim) menghadapi tantangan besar dalam penyaluran donasi bagi penyintas.
Pada akhir 2024, dana bantuan mencapai Rp 1 miliar, tetapi realisasi penggunaannya sempat terkendala regulasi dan keterbatasan personel di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flotim.
Untuk mengatasi hal tersebut, Pemkab Flotim berupaya memperbaiki sistem distribusi bantuan agar lebih efektif dan tepat sasaran.
Baca juga: Menteri Ara Pastikan Penyaluran Rumah Subsidi Akan Tepat Sasaran
Sekretaris Daerah (Sekda) Flotim, Petrus Pedo Maran menyatakan bahwa pihaknya berusaha melakukan berbagai langkah, termasuk menambah tenaga di BPBD untuk mempercepat administrasi.
"Kami berusaha membentuk perangkat pengelola agar donasi tersebut bisa segera disalurkan sesuai kebutuhan di lapangan," ujar Pedo Maran, seperti diberitakan kupang.tribunnews.com pada Sabtu ( 21/12/2024).
Pernyataan tersebut disampaikan Pedo Maran dalam acara grand opening perdana Toko Alfamart di Kelurahan Sarotari, Kecamatan Larantuka, Sabtu (21/12/2024).
Baca juga: Dugaan Korupsi Dana BOS SMK Negeri 1 Larantuka, 60 Saksi Diperiksa
Sebagai informasi, bantuan tersebut juga mencakup dana sebesar Rp 275 juta yang berasal dari Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang.