KOMPAS.com - Dinas Pertamanan dan Hutan Kota ( Distamhut) Provinsi DKI Jakarta telah menanam 10.474 pohon di ruang terbuka hijau ( RTH) dan jalur hijau. Kegiatan ini dilakukan untuk menanggulangi polusi udara, sekaligus sebagai penyeimbang area hijau dengan pembangunan proyek infrastruktur.
Kepala Distamut Provinsi DKI Jakarta Bayu Meghantara menyatakan, penambahan pohon juga dapat membantu pembentukan iklim mikro, sebagai peneduh serta menambah estetika kota. Ia menambahkan, penanaman pohon yang dilakukan sejak Oktober 2022 hingga Juli 2023, jenisnya adalah instant trees berdiameter batang minimal 20 sentimeter.
" Penanaman pohon merupakan upaya penyempurna jalur hijau yang dilakukan di Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu), Tol Desari (Depok-Antasari), dan KBT (Kanal Banjir Timur) sepanjang 14 kilometer. Diharapkan dengan pertambahan pohon penyerap polutan dapat memperbaiki kualitas udara di Jakarta," kata Bayu.
Baca juga: Pemprov DKI Diminta Perbanyak RTH untuk Perbaiki Kualitas Udara Jakarta
Selain di wilayah tersebut, Distamhut DKI Jakarta menanam pula 55.345 pohon pelindung di Kabupaten Kepulauan Seribu pada April-Juli 2023. Distamhut DKI Jakarta pun secara konsisten menambah luas RTH dan mengoptimalkan fungsinya, dengan melakukan pembangunan serta penataan.
Pada 2023, Distamhut DKI Jakarta juga membangun taman di empat wilayah Kota Administrasi Jakarta seluas 67.327 meter persegi.
"Ada tiga lokasi pembangunan dengan total luas mencapai 12.319 m2 di Jakarta Barat, tujuh lokasi dengan luas 16.568 m2 di Jakarta Timur, 11 lokasi dengan total luas 32.587 m2 di Jakarta Selatan, dan dua lokasi dengan total luas 5.853 m2 di Jakarta Utara," jelas Bayu.
Dalam Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, RTH merupakan area atau jalur memanjang dan mengelompok yang penggunaannya bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman baik secara alami maupun ditanam.
Baca juga: Akan Bangun Alun-alun di Bojongsari Depok, Wali Kota Idris: Supaya RTH Bertambah
Karena dipenuhi dengan gedung-gedung pencakar langit, Jakarta butuh area hijau yang dapat menetralisir udara dan menjadi tempat rehat sejenak dari kesibukan Ibu Kota. Tak heran jika kehadiran RTH menjadi sangat penting bagi masyarakat.
Salah satu RTH di Jakarta yang banyak didatangi warga adalah Tebet Ecopark. Dilengkapi dengan fasilitas yang baik, RTH ini menjadi pilihan destinasi wisata warga.
Arien, misalnya, warga Jakarta yang datang bersama keluarganya ke Tebet Ecopark, karena ingin mencoba playground yang ada di sana.
"Kebetulan, kami lebih senang bermain ke tempat terbuka. Pas banget di Tebet Eco Park ada playground agar anak-anak bisa main sepuasnya. Buat piknik juga cocok karena suasananya teduh," ujarnya.
Baca juga: Udara Jakarta Tidak Sehat, Pakar: Batasi Kendaraan Pribadi dan Perluas RTH
Menurut Arien, Tebet Ecopark juga memiliki akses yang mudah untuk dijangkau, baik dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Keberadaan fasilitas yang lengkap di RTH ini membuatnya sering datang ke ini.
"Ada area pet care dan tempat bermain air di sini. Seru kalau datang sama keluarga. Semoga RTH lain juga bisa mencontoh Tebet Ecopark, agar lebih banyak lagi taman untuk didatangi masyarakat," tuturnya.
Tak hanya warga, Anggota Dewan Penasehat Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia Danang Priatmodjo pun mendukung kehadiran RTH di Jakarta. Diberitakan Kompas.id, Rabu (1/3/2023), Danang mendorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mempertahankan dan menambah jumlah RTH.
"Pemerintah harus membeli lahan dan bangunan, merobohkannya, dan mengubahnya menjadi taman. Ini harus dilakukan di berbagai daerah yang minim ruang terbuka hijau," ucap Danang.
Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Buruk, Heru Budi Bakal Atasi dengan Tambah RTH dan Tanam Pohon
Selain itu, ia berharap agar RTH yang sudah ada tidak hilang atau berganti menjadi kompleks bangunan lain, seperti menjadi kawasan komersial.
"Upaya konsolidasi lahan juga dapat dilakukan pemerintah. Perlu ada pengembangan hunian vertikal atau mengubah bangunan rendah menjadi sedang, agar ada peluang untuk mengambil porsi lahan yang bisa dialokasikan sebagai RTH," pungkasnya. (Rindu Pradipta Hestya)