KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora meluncurkan program Ayo Bayar Pajak Restoran ( AmByar Pak To) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pembayaran pajak restoran.
Kepala Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Blora Slamet Pamuji mengatakan, program tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait kewajiban pajak daerah dari sektor restoran.
Dia mengatakan, selama ini pajak restoran sebesar 10 persen sudah banyak diterapkan dan berjalan dengan baik di berbagai daerah lain.
Namun, kesadaran masyarakat di Kabupaten Blora akan pajak tersebut masih perlu untuk terus ditingkatkan, salah satunya lewat program Ambyar Pak To.
Program itu juga menjadi apresiasi kepada kedua pihak, yakni pelaku usaha restoran dan konsumen
“Ambyar Pak To ini sebenarnya adalah bagi-bagi hadiah. Hadiah akan kami berikan kepada pengusaha, warung atau pemilik warung, pemilik resto yang ikut program,” ujarnya.
Dia mengatakan itu saat mendampingi Bupati Blora Arief Rohman meluncurkan program Ambyar Pak To di Pendopo Kabupaten Blora, Jumat (21/6/2024).
Pria yang akrab disapa Mumuk itu menjelaskan, Pemkab Blora menyiapkan hadiah total senilai Rp 100 juta dengan hadiah utama motor listrik, kemudian sepeda listrik, ponsel pintar, logam mulia, dan tabungan Bima.
Hadiah akan diundi setiap bulan dan pengundian hadiah perdana dilakukan pada akhir Juli 2024.
Mumuk menambahkan, program Ambyar Pak To juga ditujukan kepada wajib pajak, yaitu restoran/rumah makan yang dipasang alat rekam pajak.
Baca juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup, Pemkab Blora Tanam 1.500 Pohon
Dia menyebutkan, saat ini sudah ada 35 restoran yang menyediakan tapping box dan akan dinilai pemerintah.
“Untuk pemberian gebyar hadiah kepada konsumen, saya harapkan semua konsumen bisa berpartisipasi,” katanya dalam siaran pers.
Agar mendapatkan hadiah tersebut, masyarakat atau konsumen yang membeli makanan atau minuman sebesar Rp 20.000 di restoran atau rumah makan tertentu akan mendapatkan 1 (satu) buah kupon dan kelipatannya.
“Bagi konsumen yang jajan dengan nilai Rp 20.000 dan kelipatannya, nanti akan dapat semacam kupon elektrik dan berhak ikut undian,” jelasnya.
Jangka waktu pembelian tersebut dilakukan pada Juli-Desember 2024 dengan membayar pajak 10 persen dan tercantum dalam nota pembelian.
Baca juga: Perpanjangan Masa Jabatan 264 Kades di Blora Digelar Minggu Legi Tibo Rojo, Ini Maknanya
Kemudian, konsumen mengunggah nota pembelian dan mengisi identitas pada aplikasi melalui barcode yang tersedia di restoran/tempat makan.
“Semakin banyak kuponnya, kemungkinan mendapatkan hadiah semakin besar. Dengan program ini, diharapkan bisa mengangkat kesadaran masyarakat untuk membayar pajak restoran,” harapnya.
Penilaian didasarkan atas kriteria-kriteria tertentu tim penilai.
Dalam peluncuran program Ambyar Pak To, Pemkab Blora mengundang sebanyak 165 pelaku usaha. Sebanyak 35 restoran sudah memasang tapping box, sedangkan 130 lainnya belum dipasang.
BPPKAD memberikan kesempatan pelaku usaha lain yang ingin mengikuti program Ambyar Pak To, salah satunya dengan memasang poster.
Baca juga: Semua Rencana Telah Dijalankan, Pemkab Blora Optimistis Prevalensi Stunting Jadi 14 Persen pada 2024
Pada kesempatan itu, Bupati Blora Arief Rohman menyambut baik inovasi BPPKAD untuk rangka meningkatkan kesadaran masyarakat dan pelaku usaha terkait pajak restoran.
Dia berharap, inovasi tersebut bisa berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), khususnya dari sektor pajak restoran.
“Dari pajak, termasuk di antaranya pajak restoran itu akan kembali kepada masyarakat untuk membangun jalan infrastruktur dan lainnya,” katanya.
Arief mengatakan, inovasi baru dari BPPKAD itu sejalan dengan upaya memajukan wisata kuliner di Kabupaten Blora ke depan.
“Saya bertekad ke depan akan maksimalkan promosi wisata kuliner. Dengan wisata kuliner yang ditopang oleh masyarakat, para pemilik warung dan restoran, kita akan banyak mengadakan event-event,'' ujarnya.
Baca juga: Gelar FGD soal Optimalisasi Pengelolaan Migas, Bupati Arief Apresiasi Forum Pemred Media Blora
Bupati yang akrab Mas Arief itu menyebutkan, pihaknya sudah mulai melakukan lobi-lobi untuk menggelar acara yang akan digeber mulai Agustus sampai nanti akhir tahun.
“Dengan begitu, akan semakin banyak orang berkunjung ke Blora yang muaranya adalah banyak orang yang akan berkuliner di Kabupaten Blora,” katanya.
Orang nomor satu di Blora itu juga siap terjun langsung mengawal pelaksanaan program AmByar Pak To.
Salah satu upaya yang dia lakukan adalah membantu warung/tempat makan/restoran di Kabupaten Blora semakin ramai dan pendapatannya meningkat.
“Ini salah satu inovasi dari BPPKAD. Saya ucapkan terima kasih untuk memberikan stimulus dengan memberikan hadiah baik untuk pelaku usaha maupun konsumen. Potensi dari sektor makanan kita sangat luar biasa,” ungkapnya.
Mas Arief juga mengatakan, para pelaku usaha tempat makan/restoran di Kabupaten Blora yang taat dalam melaksanakan kebijakan pajak restoran akan dipromosikan lebih luas dengan menggandeng komunitas Blora Sosial Media (Blosmed).
“Yang taat pajak nanti saya datangi langsung. Saya up langsung agar yang nonton puluhan ribu. Nanti kalau kita arahkan seperti itu insyaallah warungnya akan menambah pelanggan. Saya akan promosikan, tamu-tamu saya akan saya arahkan ke situ,” jelasnya.
Mas Arief mengatakan, pihaknya bersama Blosmed memiliki sekitar 30 lebih akun media sosial yang siap mempromosikan makanan warung makan di Blora.