KOMPAS.com - Sebanyak 13 finalis Putra-Putri Belu tengah menjalani masa karantina sejak Minggu (15/9/2024). Adapun total finalis Putra-Putri Belu berjumlah 53 orang.
Mereka akan berkompetisi memperebutkan mahkota persembahan dari Yayasan Marura Gemilang.
Sebelum masa karantina, mereka mengikuti rangkaian kegiatan, seperti opening speech, menyanyi dan public speaking, catwalk, wawancara, dan Mozie Challenge.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah ( Dekranasda) Kabupaten Belu Freny Sumantri Taolin mengaku bangga kepada para peserta yang telah melewati berbagai seleksi hingga bisa tiba pada tahap karantina.
Menurutnya, semua finalis adalah generasi yang tidak hanya memiliki kecantikan atau ketampanan fisik, tetapi juga mengetahui kekayaan budaya dan nilai-nilai luhur Kabupaten Belu.
Baca juga: Pemkab Belu Raih Penghargaan Peduli Stunting dan Kesehatan, Mendagri: Kuncinya Ada di Kepala Daerah
“Kalian dipilih karena bakat, kepribadian, dan komitmen yang kuat untuk membawa nama baik daerah kita ke tingkat yang lebih tinggi,” ujar wanita yang akrab disapa Bunda Freny tersebut melalui siaran persnya, Selasa (17/9/2024).
Kepada para peserta, Bunda Freny meminta meminta mereka untuk memanfaatkan masa karantina untuk belajar, menggali potensi, dan mengembangkan diri.
“Ingat, perjalanan ini bukan hanya tentang siapa yang terpilih sebagai Putra atau Putri Belu, melainkan tentang bagaimana kalian bisa menjadi pribadi yang lebih baik, lebih bijak, dan lebih siap menghadapi tantangan masa depan,” ungkapnya.
Dia juga mendorong para finalis untuk menggunakan waktu mereka dengan sebaik-baiknya. Tidak lupa, dia berpesan agar finalis tetap rendah hati dan bersemangat untuk berkembang.
"Jadikan pengalaman ini sebagai pijakan untuk masa depan yang cerah, baik dalam karier, pendidikan, maupun dalam kontribusi nyata kepada Kabupaten Belu,” tambahnya.
Baca juga: Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK, Bupati dan Ketua TP-PKK Belu Hadir Bersama 86.000 Umat Katolik
Sebagai Ketua Dekranasda Belu, Bunda Freny menjelaskan, dia berharap para finalis bisa menjadi duta yang mempromosikan budaya daerah, khususnya pakaian adat Susumeti dan Sana Ikun serta tenun ikat khas Belu.
Ia mengingatkan, para finalis adalah masa depan Belu yang akan melestarikan tradisi dan membawa inovasi bagi kemajuan daerah.
“Selalu ingat bahwa kalian berada di sini bukan hanya sebagai peserta, tetapi sebagai inspirasi bagi generasi muda lainnya. Tetaplah semangat, rendah hati, dan teruslah belajar. Semoga kalian semua bisa melalui proses ini dengan baik dan menjadi kebanggaan bagi keluarga, daerah, serta diri kalian sendiri,” imbuh Bunda Freny.
Sebagai penutup, Bunda Freny membacakan sebuah pantun untuk memotivasi finalis Putra-Putri Belu 2024.
"Dari laut terbangkan layang. Singgah sebentar di pulau kecil. Semangat juang takkan hilang. Pemuda-Pemudi Belu selalu tampil gemilang. Selamat mengikuti karantina, semoga sukses untuk kalian semua,” tutup Bunda Freny.