KOMPAS.com- Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar menyalurkan bantuan air bersih dan sembilan bahan pokok (sembako) bagi masyarakat yang terdampak kekeringan di Kecamatan Pontang dan Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Sabtu (16/9/2023).
Ia menyampaikan, pihaknya akan berkomitmen terus mendukung masyarakat Banten yang terkena dampak kekeringan.
"Kami berupaya sebaik mungkin untuk membantu masyarakat yang membutuhkan di tengah situasi sulit seperti ini. Bantuan air bersih dan sembako ini diharapkan dapat meringankan beban mereka dan memastikan kebutuhan dasar terpenuhi," katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (18/9/2023).
Langkah tersebut diambil sebagai respons atas situasi darurat yang dihadapi oleh sejumlah daerah di provinsi tersebut.
Baca juga: Kekeringan dan Krisis Air di Cianjur, BPBD Siapkan Pasokan Air Bersih
Dalam upaya mengatasi masalah kekurangan pasokan air bersih, Al Muktabar telah menginisiasi bantuan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
Sebanyak ribuan liter air bersih telah didistribusikan ke berbagai daerah yang terdampak di seluruh Banten.
Selain itu, ia juga menyalurkan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan. Paket yang terdiri dari beras dan bahan makanan pokok lainnya ini telah disalurkan kepada keluarga-keluarga yang terdampak langsung.
Adapun penerima bantuan sembako tersebut, di antaranya Desa Kademangan, Desa Linduk, Desa Domas, Kampung Sampangkulon, Kampung Sampang Susukan, Kampung Sidayu Desa Sidayu.
Baca juga: Mengenal Tradisi Cit Gwee, Bukan Cuma Rebutan Sembako
Bahkan, Al Muktabar membagikan sembako di Desa Sedayu hingga malam hari.
“Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan terus berupaya maksimal dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat,” ujarnya.
Upaya tersebut, salah satunya dibuktikan Al Muktabar dengan membawa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait langsung turun ke lapangan.
Ia mengatakan bahwa langkah tersebut sebagai bukti kerja nyata dari birokrasi tematik yang harus berdampak ke masyarakat atau disebut dengan Ekspedisi Reformasi Birokrasi Berdampak.
Sebelumnya, Al-Muktabar juga telah melakukan Ekspedisi Reformasi Birokrasi Berdampak ke Banten Selatan pada akhir Agustus 2023 dengan memberikan langsung sembako, meninjau fasilitas kesehatan (faskes), dan pelelangan ikan.
Baca juga: Lomba Memancing, Peserta Temukan Ikan Langka di Sungai Citarum
Selain memberikan sembako dan air, Al Muktabar melanjutkan rangkaian kegiatannya dengan melakukan Gerakan Panen Raya Padi di Kampung Cijablog, Desa Cerukcuk, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Minggu (17/9/2023).
Selain panen raya, Al Muktabar juga memberikan bantuan sumur pantek kepada Kelompok Tani (Poktan) Suka Maju dan Tani Maju.
Kemudian, bantuan power thresher dan pompa air kepada Poktan Talang Tani. Terakhir, bantuan pompa air diberikan kepada Poktan Harapan Tani.
Al Muktabar juga bersama petani berkesempatan ikut melakukan panen secara langsung dengan menggunakan combine.
Baca juga: 6 Tanaman Sayur yang Tumbuh Subur di Dalam Ruangan, Bisa Panen Terus
"Tadi itu kita isi sampai penuh, dua kali putaran saja. Itu berarti kualitas padinya cukup baik, mungkin sampai 6 ton per hektar (ha)-nya," katanya.
Al Muktabar mengaku bersyukur, para petani di Provinsi Banten masih bisa melakukan panen raya meski di situasi kemarau panjang dan El Nino.
Untuk memastikan siklus tanam padi tetap berjalan dengan baik, pihaknya memberikan bantuan berupa peralatan pertanian.
Panen raya di Desa Cerukcuk sendiri ada sekitar 360 ha sawah. Jika ditarik ke atasnya, panen raya di Kecamatan Tanara seluas 2.000 ha dan Kabupaten Serang mencapai 11.965 ha sawah.
Baca juga: Antisipasi El Nino, Kementan Siap Jaga Keberlanjutan Produksi Tanaman Perkebunan
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Provinsi Banten Agus M Tauchid mengungkapkan, pihaknya melakukan berbagai upaya antisipasi El Nino pada sektor pertanian.
Adapun upaya tersebut, seperti melakukan identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan, lalu melakukan percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan.
"Sampai peningkatan ketersediaan alat mesin pertanian (alsintan) untuk percepatan tanam dan peningkatan ketersediaan air dengan membangun atau memperbaiki sumur pantek, sumur dalam, embung, dam parit, rehabilitasi jaringan tersier, dan pompanisasi," kata Agus.
Ia menjelaskan, data panen di Provinsi Banten pada September 2023 seluas 37.992 ha dan Oktober 2023 seluas 29.578 ha dengan provitas 5,3 ton per ha.
Dengan begitu, produksi padi pada September 2023 sebesar 243.181 ton dan Oktober 2023 sebesar 201.512 ton gabah kering panen (GKP) atau September 2023 mencapai 127.416 ton beras dan bulan Oktober 2023 mencapai 99.198 ton beras.
Agus mengatakan, target gerakan nasional antisipasi El Nino di Provinsi Banten adalah melakukan percepatan tanam pada September seluas 10.916 ha dan Oktober seluas 28.076 ha dengan total 38.992 ha yang dilaksanakan di Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Tangerang.
Realisasinya sampai 15 September 2023 telah mencapai 19.969 ha yang terdiri dari Kabupaten Serang 3.562 ha, Kabupaten Pandeglang 13.135 ha, Kabupaten Lebak 1.063 ha, dan Kabupaten Tangerang 2.209 ha.
"Selanjutnya akan terus dilaksanakan gerakan percepatan tanam sesuai dengan target yang telah ditetapkan dengan menggunakan bantuan-bantuan benih, sumur dalam, pompa, pupuk dan alsintan lainnya," jelas Agus.
Baca juga: Petani Wonogiri Terima Bantuan Alsintan Rp 12 Miliar, Bupati Jekek Harap Petani Bisa Lebih Semangat
Usai melakukan panen raya, Al Muktabar didampingi oleh Kadis Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Banten Arlan Marzan juga meninjau pembangunan Jembatan Sibaya dan Jembatan Jenggot dengan alokasi yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemprov Banten.
Sebagai penerima bantuan, warga Kampung Cerocoh, Desa Domas, Kecamatan Pontang menyambut hangat kedatangan Al Muktabar saat tiba di lokasi untuk menyalurkan air bersih dan paket sembako.
Puluhan warga kompak membentangkan beberapa kertas karton dengan berbagai tulisan ungkapan terima kasih. Mereka menyuarakan syukur atas kedatangan pemimpinnya di tengah kondisi kekeringan yang sudah lama melanda.
"Terima kasih Pak Pj Gubernur Al Muktabar atas bantuannya. Kami sangat membutuhkan air bersih ini. Semoga bapak selalu diberikan kesehatan," kata Roni salah satu warga yang menyuarakan itu.
Baca juga: Benarkah Mentega Tidak Baik untuk Kesehatan?
Tak hanya Roni, ungkapan terima kasih juga disampaikan oleh Ikhsan. Warga Kampung Cerocoh ini mengaku sudah lama kesulitan air bersih karena sudah lama mengalami kekeringan.
"Sudah lama, Alhamdulillah sekarang ada bantuan dari Pak Pj Gubernur dikasih sembako juga, sesuatu yang kami butuhkan," ucapnya.
Menerima sambutan hangat itu, Al Muktabar langsung turun dari kendaraan meski belum sampai ke titik lokasi bantuan untuk menemui warga dan melakukan dialog, serta mendengarkan aspirasi.
"Ya, terima kasih atas sambutannya. Ini kami salurkan air bersih. Mudah-mudahan bermanfaat, kalau nanti kurang, kami tambah lagi," katanya.
Baca juga: Kemenaker Masih Serap Aspirasi soal Upah Minimum 2024
Setelah menyerap aspirasi warga, Al Muktabar kemudian meninjau penyaluran air bersih, disusul salat Magrib berjamaah.
Seusai salat Magrib berjamaah, ia diajak makan bersama oleh warga. Dengan lauk pecak bandeng khas Domas, Al Muktabar terlihat akrab duduk bersama warga, tokoh masyarakat, serta para pemuda setempat. (ADV)