Uji Adrenalin dengan Bersepeda Udara di Banyu Nget Trenggalek

Kompas.com - 12/11/2017, 19:54 WIB

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Kabupaten Trenggalek Jawa Timur kini memiliki destinasi wisata baru yang sangat indah dan alami, yakni wisata alam Banyu Nget.

Sejak awal dibuka, destinasi wisata ini banyak diminati wisatawan karena suasana yang sejuk, asri, dan alami. Tak cuma itu, aneka macam wahana buatan yang menantang tersedia di sini.

Kebanyakan masyarakat dari berbagai daerah yang berwisata ke Trenggalek Jawa Timur, tujuan utamanya adalah Kecamatan Watulimo.

Beragam destinasi wisata yang bisa dinikmati oleh wisatawan yakni Goa Lawa, Pantai Prigi, Pasir Putih, Pantai Simbaronce, Kawasan Wisata Cengkrong dan sejumlah pantai lainnya.

Wisatawan tengah bersepeda udara di kawasan wisata alam Banyu Nget Trenggalek Wisatawan tengah bersepeda udara di kawasan wisata alam Banyu Nget Trenggalek

Perhutani membuka kawasan wisata yang bernama Banyu Nget yang bermakna air hangat di Kecamatan Watulimo.  Keindahan alam berupa air terjun, aliran sungai berbatu, kedung  atau kolam air hangat, serta berbagai wahana bermain yang memacu adrenalin dikemas dalam satu kawasan.

“Kawasan ini sangat cocok untuk keluarga, suasana alamnya sejuk dan pemandangannya," kata pengunjung asal Kecamatan Panggul, Trenggalek, Setyo Kromo (35).

Hampir setiap hari, lokasi ini ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun dari luar daerah. Salah satu wisatawan bernama Ika Septin misalnya. Ia mengaku penasaran dengan lokasi wisata Banyu Nget yang diketahuinya dari media sosial.

“Awalnya Saya melihat kawasan wisata ini dari media sosial. Dan setelah Saya lihat sendiri datang ke Banyu Nget ini, ternyata memang sangat luar biasa indahnya,” ujarnya.

Air Terjun Urang Kambu di kawasan wisata Banyu Nget Kabupaten Trenggalek Air Terjun Urang Kambu di kawasan wisata Banyu Nget Kabupaten Trenggalek

Jalur yang mudah dilalui serta area parkir yang luas merupakan fasilitas yang membuat nyaman pengunjung.

Keseriusan Perhutani dan warga setempat mengelola destinasi wisata alam itu terungkap dari penataan kawasan. Spot foto, rumput, aneka tanaman dan bunga disusun sedemikian rupa sehingga terlihat selayaknya taman bunga di tengah hutan.

Untuk masuk kawasan ini, wisatawan diwajibkan membeli tiket masuk Rp. 5.000 per orang.  Pengunjung tidak perlu khawatir apabila tidak membawa uang tunai untuk membeli tiket, sebab lokasi wisata ini juga menerima pembayaran tiket dengan menggunakan uang elektronik (E-Money).

Setelah tiket dibeli, wisatawan dipersilahkan masuk kawasan dan disambut oleh petugas yang sangat ramah di gerbang kawasan wisata.

Baca: Pantai Pelang Siap Dikembangkan sebagai Destinasi Wisata Kelas Dunia


Selama menyusuri jalan setapak dalam kawasan wisata Banyu Nget, udara segar dan suasana sejuk terasa.  Suara ranting pohon yang tertiup angin dan kicau burung, seolah menjadi alunan musik alam mengiringi para pengunjung selama di kawasan ini.

Di dalam kawasan hutan, terdapat sungai berbatu. Pengunjung bisa memilih jalan untuk melintasi sungai, yaitu jembatan bambu dan jembatan gantung yang diberi nama jembatan kangen.

Kedung Banyu Nget memiliki sumber air dari dasar kolam. Selain kolam air hangat, pengunjung bisa menikmati keindahan air terjun Urang Kambu.

Air terjun berketinggian sekitar 30 meter itu begitu menggoda wisatawan untuk terjun ke air dan berenang. Bagi yang tidak mahir berenang, petugas menyiapkan baju pelampung.

Baca: Trenggalek Segera Bangun Infrastruktur di Kawasan Wisata Via Ferrata

Fasilitas tempat penyimpanan tas maupun sepatu juga disediakan di sekitar air terjun dengan memanfaatkan pohon serta kayu.

“Kami bisa berenang dengan nyaman karena ada petugas yang mengawasi. Bagi yang tidak berenang, juga ada menara pantau di atas pohon untuk santai sambil menikmati suasana alam,” kata Setyo Kromo.

Puas bermain air, wisatawan kembali dimanjakan dengan adanya area untuk mendirikan tenda yang dilengkapi dengan wahana ayunan serta tempat tidur gantung (hammock) di ketinggian dan terpasang di antara pepohonan rindang. 

Untuk menju ke berbagai spot lokasi wisata ini, pengunjung tidak perlu khawatir. Sebab, setiap titik spot ada petugas yang berjaga serta rambu-rambu penunjuk arah yang jelas. Fasilitas tempat ibadah juga sudah tersedia di dalam maupun luar lokasi wisata.

Baca: Hutan Bakau Cengkrong di Trenggalek Lokasi Favorit Foto Prewedding


“Konsepnya penataan bagus, tidak membuat pengunjung bingung. Lokasi camping ground ini sangat nyaman. Bisa untuk santai melepas lelah setelah berjalan menikmati keindahan alam Banyu Nget,” ujarnya.

Tak kalah dari destinasi wisata lainnya, Banyu Nget juga memiliki wahana yang memacu adrenalin berupa sepeda udara. Pengunjung bisa menikmati keindahan alam dari sepeda udara yang dilengkapi peralatan standar keamanan khusus.

“Ini pengalaman pertama Saya naik sepeda terbang. Awalnya takut, tapi setelah naik rasanya mau mengulang lagi. Sensasi yang sangat luar biasa,” kata Ika. (KONTRIBUTOR TRENGGALEK/ SLAMET WIDODO)

Terkini Lainnya
Dishub Trenggalek Raih Penghargaan Uji Kendaraan Bermotor Terbaik Kedua Nasional

Dishub Trenggalek Raih Penghargaan Uji Kendaraan Bermotor Terbaik Kedua Nasional

trenggalek maju sejahtera
Pemkab Trenggalek Raih 2 Penghargaan FESyar 2025, Mas Syah: Kami Dedikasikan untuk Masyarakat

Pemkab Trenggalek Raih 2 Penghargaan FESyar 2025, Mas Syah: Kami Dedikasikan untuk Masyarakat

trenggalek maju sejahtera
Perbaikan Jalan Trenggalek Butuh Rp 300 Miliar, Bupati Ipin Minta Restu Masyarakat Cari Pembiayaan

Perbaikan Jalan Trenggalek Butuh Rp 300 Miliar, Bupati Ipin Minta Restu Masyarakat Cari Pembiayaan

trenggalek maju sejahtera
Serahkan Santunan Rp 223 Juta ke Keluarga Laka Laut di Pantai Ngampiran, Bupati Trenggalek Hibur Ahli Waris

Serahkan Santunan Rp 223 Juta ke Keluarga Laka Laut di Pantai Ngampiran, Bupati Trenggalek Hibur Ahli Waris

trenggalek maju sejahtera
Rayakan Hari Jadi Trenggalek, Bupati Nur Arifin Kunjungi Lansia dan Beri Bantuan Bedah Kamar

Rayakan Hari Jadi Trenggalek, Bupati Nur Arifin Kunjungi Lansia dan Beri Bantuan Bedah Kamar

trenggalek maju sejahtera
Kirab Pusaka Hari Jadi Ke-831 Trenggalek, Mas Ipin Bagikan Hasil Bumi untuk Tolak Bala

Kirab Pusaka Hari Jadi Ke-831 Trenggalek, Mas Ipin Bagikan Hasil Bumi untuk Tolak Bala

trenggalek maju sejahtera
Baznas Trenggalek Sabet Nominasi Pengelolaan SDM Terbaik di Baznas Awards 2025

Baznas Trenggalek Sabet Nominasi Pengelolaan SDM Terbaik di Baznas Awards 2025

trenggalek maju sejahtera
Permudah Mobilitas Masyarakat, Pemkab Trenggalek Uji Coba Mobility Hub

Permudah Mobilitas Masyarakat, Pemkab Trenggalek Uji Coba Mobility Hub

trenggalek maju sejahtera
Perkuat Identitas Kabupaten Trenggalek, Mas Ipin Luncurkan “TGX Southern Paradise”

Perkuat Identitas Kabupaten Trenggalek, Mas Ipin Luncurkan “TGX Southern Paradise”

trenggalek maju sejahtera
Dalam 3 Tahun, TP-PKK Trenggalek Berhasil Turunkan Perkawinan Anak Jadi 2,1 Persen

Dalam 3 Tahun, TP-PKK Trenggalek Berhasil Turunkan Perkawinan Anak Jadi 2,1 Persen

trenggalek maju sejahtera
Pemkab Trenggalek Borong 3 Penghargaan BKN Award 2023

Pemkab Trenggalek Borong 3 Penghargaan BKN Award 2023

trenggalek maju sejahtera
Novita Hardini Berharap Sedekah Laut Teluk Prigi 2023 Dapat Tingkatkan Pariwisata hingga Ekonomi Masyarakat

Novita Hardini Berharap Sedekah Laut Teluk Prigi 2023 Dapat Tingkatkan Pariwisata hingga Ekonomi Masyarakat

trenggalek maju sejahtera
Blusukan Ke Rumah Warga Miskin Ekstrem, Ketua TP-PKK Trenggalek: Harus Jemput Bola Cek Keadaan Masyarakat

Blusukan Ke Rumah Warga Miskin Ekstrem, Ketua TP-PKK Trenggalek: Harus Jemput Bola Cek Keadaan Masyarakat

trenggalek maju sejahtera
Ketua TP-PKK Trenggalek Novita Hardini Serahkan PKH Plus kepada 213 Lansia

Ketua TP-PKK Trenggalek Novita Hardini Serahkan PKH Plus kepada 213 Lansia

trenggalek maju sejahtera
Mas Bupati Ipin Berencana Jadikan Tradisi Kupatan sebagai Agenda Kalender Wisata

Mas Bupati Ipin Berencana Jadikan Tradisi Kupatan sebagai Agenda Kalender Wisata

trenggalek maju sejahtera
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com