KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Selatan ( Sumsel) R A Anita Noeringhati mengapresiasi capaian Provinsi Sumsel di usianya yang ke-78 tahun.
"Saya berterima kasih dan mengapresiasi atas kinerja Bapak Agus Fatoni selaku Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel yang sudah membangun Sumsel melalui pemikiran-pemikiran yang inovatifnya," ucap Anita dalam keterangan persnya, Kamis (16/5/2024).
Hal tersebut disampaikan Anita saat memimpin Sidang Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Sumsel di Ruang Sidang DPRD Sumsel, Kota Palembang, Rabu (18/5/2024).
Ia pun berharap peringatan HUT ke-78 Sumsel dapat membawa Sumsel menjadi salah satu provinsi terdepan dan terbaik.
Pada kesempatan yang sama, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengungkapkan sejumlah makna yang diambil dari momentum peringatan HUT ke-78 Provinsi Sumsel.
“Menurut saya, ulang tahun kali ini harus dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur, melakukan evaluasi, serta melihat kembali apakah diperlukan scanning ulang akan kondisi-kondisi yang ada,” ujar Fatoni.
“Mungkin kita perlu melakukan penyesuaian dan menata kembali terhadap apa yang akan kita lakukan serta target yang kita tetapkan. Melakukan inovasi untuk menghadapi kondisi internal, regional, nasional, dan internasional yang selalu bergerak dinamis mengiringi langkah kita," lanjutnya.
Fatoni mengatakan, evaluasi terhadap capaian target harus mampu melihat posisi saat ini. Selain itu, diperlukan kejujuran dengan kondisi realitas di tengah masyarakat.
Baca juga: Sumsel Dikenal Jadi Daerah Zero Conflict, Pj Gubernur Minta Dukungan TNI Amankan Pilkada 2024
Di hadapan para anggota dewan dan tamu undangan Rapat Paripurna DPRD Sumsel, Fatoni juga memaparkan berbagai capaian yang telah diraih Provinsi Sumsel dalam beberapa tahun terakhir.
Salah satunya, pertumbuhan ekonomi Sumsel yang bergerak stabil di kisaran lima persen per tahun. Kondisi ini secara tidak langsung ikut memicu turunnya persentase kemiskinan hingga dapat mencapai angka 11,78 persen pada 2023.
"Angka ini menunjukkan bahwa Sumsel mampu menurunkan kemiskinan sebesar 10 persen poin selama 20 tahun. Mengiringi hal itu, Sumsel juga mampu mendegradasi angka kemiskinan ekstrem menjadi 1,29 persen sekaligus memberikan tren yang selalu menurun dari tahun ke tahun," ucapnya.
Tak hanya itu, Fatoni mengungkapkan, berkembangnya subsektor ekonomi kreatif dan bergesernya sektor pertanian ke sektor industri juga berimbas pada keberhasilan Sumsel menekan tingkat pengangguran terbuka (TPT).
Baca juga: Optimis Raih Juara, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Kirim Peserta Andalan di Jambore Nasional Kader PKK 2024
Tercatat, pada 2023, TPT berada di angka 4,11 persen dan angka tersebut lebih baik dibandingkan angka nasional.
“Pembangunan manusia tetap menjadi prioritas Provinsi Sumsel. Indikasinya dengan semakin membaiknya skor indeks pembangunan manusia(IPM). Pada 2023, IPM sudah mencapai 73,18 dan merupakan tahun keenam status IPM kategori tinggi meskipun angkanya masih berada di bawah nasional," ujarnya.
Dalam rapat tersebut, turut hadir Menteri Dalam Negeri RI diwakili oleh Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri Hendriwan, Gubernur Sumsel Periode 2003-2008 Syahrial Oesman, Wakil Ketua DPRD Sumsel Kartika Sandra Desi, Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel S.A Supriono, Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel S A Supriono.
Kemudian, Panglima Kodam (Pangdam) II Sriwijaya Mayor Jenderal (Mayjen) Tentara Nasional Indonesia (TNI) M. Naudi Nurdika, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Kapolda) Sumsel Irjen. Pol. Rachmad Wibowo, Bupati, Walikota se-Sumsel, jajaran BUMN, BUMD, dan para Kepala OPD di Lingkungan Pemprov Sumsel.
Baca juga: Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat