KOMPAS.com – Produktivitas padi di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi yang tertinggi keempat secara nasional. Hal tersebut diungkapkan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni di Griya Agung Palembang, Sabtu (2/3/2024).
“Produktivitas padi Provinsi Sumsel tahun 2023 merupakan yang tertinggi keempat di tingkat nasional setelah Bali, Jawa Barat, dan Jawa Timur,” ujar Fatoni melalui siaran persnya, Senin (4/3/2024).
Ia menguraikan bahwa produktivitas padi dalam kualitas gabah kering giling (GKG) meningkat 2,13 kuintal per hektar (ku/ha) atau sekitar 3,94 persen menjadi 56,19 ku/ha dibandingkan tahun 2022.
Dari peningkatan tersebut, produksi gabah di Sumsel mencapai 2.832.770 ton GKG pada 2023, atau meningkat sebanyak 57.700 ton GKG (2,08 persen) dibandingkan pada 2022.
“Produksi padi tertinggi pada 2023 terjadi pada bulan Maret yaitu sebesar 505.390 ton GKG,” lanjutnya.
Baca juga: Impor 14.000 Ton, Bulog Pastikan Stok Beras Sumsel dan Babel Aman Selama Ramadan
Fatoni juga mengatakan, produksi beras juga mengalami peningkatan sepanjang Januari hingga Desember 2023. Produksi beras pada 2023 ini mencapai 1.626.740 ton, atau meningkat sebesar 33.140 ton (2,08 persen) dibanding 2022.
Hal tersebut menjadikan Provinsi Sumsel sebagai salah satu lumbung padi dan beras nasional terbesar kelima setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumsel Moh Wahyu Yulianto. Ia mengatakan bahwa produksi padi pada 2023 mengalami peningkatan sebesar 2,08 persen menjadi 2.832.770 ton GKG dibandingkan produksi padi 2022 yang sebesar 2.775.070 ton GKG.
"Produksi beras pada 2023 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 1.626.740 ton, mengalami peningkatan sebanyak 33.140 ton atau 2,08 persen dibandingkan produksi beras di 2022 yang sebesar 1.593.600 ton,” ujarnya.