KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan (Sumsel) per 1 Februari mencatat deflasi sebesar 0,08 persen pada Januari 2024 secara bulanan atau month-to-month (mtm), sementara inflasi year-on-year (YoY) tercatat sebesar 3,35 persen.
Capaian deflasi tersebut tidak lepas dari kontribusi Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak se-Sumatera Selatan (GPISS) yang diinisiasi Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni.
“Sumsel berhasil mengendalikan angka inflasi, meski bersamaan dengan momen awal tahun baru. GPISS terbukti nyata mengendalikan tekanan inflasi yang rutin terjadi di awal tahun,” ucap Fatoni dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (7/2/2024).
Ia menambahkan bahwa dari 38 provinsi di Indonesia, Sumsel merupakan salah satu dari 12 provinsi yang mengalami deflasi, sementara 26 provinsi lainnya mengalami inflasi.
Baca juga: Erosi Deflasi: Pengertian dan Contohnya
GPISS merupakan gerakan serentak dengan kolaborasi antara pemerintah daerah (pemda), Tentara Nasional Indonesia (TNI)/Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), badan usaha milik negara (BUMN), badan usaha milik daerah (BUMD), swasta, dan corporate social responsibility (CSR) dalam upaya pengendalian inflasi di Sumsel.
Gerakan tersebut diimplementasikan melalui berbagai program, seperti Operasi Pasar, Gerakan Pangan Murah (GPM), dan Pasar Murah. Kegiatan yang diselenggarakan di seluruh kabupaten/kota ini berhasil mengantisipasi potensi kenaikan harga pangan di pasar.
“Hal ini terlihat dari deflasi pada bulan Januari 2024, dengan andil deflasi terbesar (berasal) dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,03 persen,” kata Fatoni.
Pada 2024, terdapat penambahan dua kabupaten baru di Sumsel yang dihitung angka inflasinya, yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Kabupaten Muara Enim. Hal ini menambah jumlah daerah yang dipantau, bersama dengan dua kota sebelumnya, yakni Kota Palembang dan Kota Lubuk Linggau.
Baca juga: Libur Isra Mikraj dan Imlek, Tiket Kereta Api Palembang-Lampung Ludes Terjual
Keempat kota/kabupaten yang dimonitor untuk Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Sumsel semuanya mengalami deflasi pada Januari 2024 dibandingkan pada Desember 2023.
“Program ini akan terus dilanjutkan dan diselaraskan dengan program-program lainnya dalam rangka penurunan kemiskinan ekstrem dan stunting di Sumsel,” ujar Fatoni.