KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni mengunjungi acara "Dapur Masuk Sekolah" yang digelar oleh Komando Daerah Militer (Kodam) II Sriwijaya di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 118 Palembang, Sumsel, Senin (23/10/2023).
"Kegiatan seperti ini harus dilanjutkan untuk mendorong anak-anak dalam membiasakan diri untuk mengonsumsi makanan sehat. Program ini mendukung kami untuk terus berupaya dalam mengentaskan masalah stunting di Sumsel," kata Fatoni dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (24/10/2023).
Fatoni mengatakan, pemberian makanan sehat diharapkan dapat mengubah pola makan yang lebih sehat bagi anak-anak. Oleh karena itu, peran orangtua sangat penting dalam memenuhi kebutuhan anak.
"Bagi para orangtua jangan mencontohkan konsumsi makanan tidak sehat di depan anak. Kalau orangtuanya sering konsumsi mi instan, maka anak juga akan mengikuti. Jangan pilih makanan yang enak, tapi buatlah makanan yang sehat karena makanan enak tidak harus mahal, melainkan sehat," tegas Fatoni.
Baca juga: Peringati Hari Santri, Pj Gubernur Fatoni: Sumsel Sediakan Anggaran Cukup untuk Pengembangan Ponpes
Menurutnya, makanan tidak sehat dapat memicu keterbatasan pertumbuhan pada anak.
"Kedisiplinan sangat dibutuhkan untuk membiasakan mengonsumsi makanan sehat. Kalau sudah terbiasa maka akan jadi rutinitas keseharian," ujar Fatoni.
Sementara itu, Panglima Kodam II/Sriwijaya Yanuar Adi mengatakan, Indonesia akan memperoleh bonus demografi pada 2045 mendatang. Dari jumlah ini, 70 persen di antaranya merupakan anak-anak berusia 7-8 tahun.
Oleh karena itu, Yanuar menilai bahwa program Dapur Masuk Sekolah sangat penting diadakan untuk meningkatkan kesehatan pada anak.
Baca juga: Pj Gubernur Agus Fatoni Dorong Pemuda Salurkan Kreativitas untuk Dukung Pembangunan Sumsel
"Program ini kami laksanakan di sekolah-sekolah dengan siswa yang berasal dari golongan menengah ke bawah dan jarang tersentuh makanan bergizi," ungkapnya.
Lebih lanjut, Yanuar menjelaskan, program ini bertujuan untuk membantu mengentaskan permasalahan stunting tidak hanya di Sumsel, melainkan di bawah naungan wilayah Kodam II Sriwijaya.
"Kegiatan ini bersifat pancingan untuk membantu mengentaskan permasalahan stunting di Sumsel. Program ini sudah berjalan di sejumlah wilayah Kodam II Sriwijaya seperti Jambi, Bengkulu, Lambung, dan Bangka Belitung," jelas Yanuar