KOMPAS.com- Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) telah menyediakan anggaran yang cukup untuk mengembangkan pondok pesantren (Ponpes).
Ia berharap, dengan anggaran ini, Ponpes sebagai lembaga pendidikan agama dapat meningkatkan pembentukan karakter dan akhlak bagi generasi penerus bangsa.
Baca juga: Langkah Pemprov Sumsel Tekan Jumlah Titik Panas Karhutla Dipuji BMKG
"Kami telah menyediakan anggaran yang cukup untuk mengembangkan Ponpes dalam memberikan ilmu serta membentuk karakter dan kedisiplinan yang lebih baik bagi para santri. Sehingga kami harap ini akan menjadi stimulus bagi Ponpes untuk semakin berkembang kedepannya," ucap Fatoni dalam siaran persnya, Senin (23/10/2023)
Hal tersebut dikatkan Fatoni saat bersama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia (RI) Muhadjir Effendy menghadiri acara Hari Santri Nasional 2023 yang bertajuk 'Jihad Santri Jayakan Negeri' di Lapangan Rajawali Desa Mekar Jadi, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Minggu (22/10/2023).
Lebih lanjut, Fatoni berpesan agar para santri giat dalam belajar dan tetap menjaga keseimbangan antara pendidikan ilmu pengetahuan umum dengan ilmu agama.
"Selamat hari Santri Nasional. Teruslah giat dalam belajar dan semoga Allah selalu memberkahi kita," tutur Fatoni.
Tak lupa Fatoni juga mengucapkan terima kasih kepada Muhadjir atas kehadirannya dalam acara peringatan Hari Santri Nasional 2023 di Muba.
"Terima kasih kepada Pak Menteri yang telah menyempatkan hadir di Sumsel. Semoga acara ini menjadi berkah bagi kita semua," kata Fatoni dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (23/10/2023).
Pada kesemptan itu, Muhadjir mengimbau agar pemerintah daerah (Pemda) dapat mengalokasikan anggaran untuk memajukan Ponpes di daerah.
*Baca juga: Lewat Seminar Penataan Ruang, Pemprov Sumsel Dorong Pembangunan Tata Ruang Berkualitas
"Untuk pemda saya minta agar segera mengalokasikan anggaran untuk Ponpes di daerah," kata Muhadjir.