KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru mengatakan, kolaborasi dan sinergitas antarpihak harus terus terjalin baik sehingga pupuk bersubsidi dapat terserap secara optimal.
Selain itu, kata dia, strategi bisnis juga harus dibangun oleh para distributor pupuk sehingga serapan pupuk bersubsidi di Sumsel sesuai target.
"Kita harus menjaga alur distribusi pupuk bersubsidi ini agar tidak tersendat. Saat ini serapan pupuk urea maupun nitrogen, phospat dan kalium (NPK) baru sekitar 50 persen," ujar Herman dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (15/9/2023).
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam kegiatan Rapat Evaluasi dan Percepatan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Provinsi Sumsel 2023, di Ballroom Hotel Swarna Dwipa, Palembang, Kamis (14/9/2023).
Baca juga: Bima Siaga Kekeringan, BPBD Mulai Distribusi Air Bersih
Herman mengungkapkan, pihaknya terus melakukan percepatan distribusi pupuk bersubsidi di Sumsel sebagai salah satu komponen penting dalam pertanian.
Hal tersebut, kata dia, merupakan upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel untuk meningkatkan produksi pertanian di wilayahnya.
"Bicara soal pertanian ini, harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir. Termasuk juga pupuk. Terdistribusinya pupuk secara baik kepada petani merupakan hal yang harus dilakukan agar kualitas pertanian semakin meningkat," kata Herman.
Baca juga: Mengabadikan Pertanian lewat Batik ala Shiroshima Indonesia
Saat ini, ia sendiri masih mencari penyebab belum maksimalnya penyerapan pupuk bersubsidi tersebut.
"Apakah distributor saat ini terlalu pasif ataukah memang ada faktor lain seperti kuota yang terlalu besar maupun pada sistem aplikasinya. Hal inilah yang akan kita cari tahu dalam rapat ini," imbuh Herman.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, rapat yang diagendakan tersebut merupakan inisiasinya dalam mengatasi permasalahan over stock pupuk di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri).
Sebelumnya, PT Pusri melaporkan bahwa pupuk di gudang penyimpanan miliknya mengalami over stock.
Baca juga: Jagung Sumber Karbohidrat Sehat Favorit Dunia, Over Stok di Indonesia
"Sementara saya sebagai gubernur yang biasa ke lapangan mendengar keluhan dari para petani terkait kekurangan pupuk. Artinya, memang ada sesuatu yang kurang pas dalam pendistribusiannya," tutur Herman.
Permasalahan tersebut, lanjut Herman, harus diatasi dengan membangun persamaan strategi bisnis antarpihak agar distribusi pupuk bersubsidi lebih maksimal.
"Ini langkah kita melakukan business matching agar kolaborasi dalam pendistribusian pupuk ini meningkat," ucapnya.
Tak lupa, Herman meminta para distributor agar aktif dalam penyaluran pupuk bersubsidi tersebut.
Baca juga: Tersangka Kongkalikong Proyek Pabrik Pupuk di Perusda Kalbar Jadi 7 Orang
Di samping itu, ia pun tak menampik bahwa El Nino juga menyebabkan kekeringan dan membuat sejumlah petani tidak melakukan aktivitas tanam.
“Tapi (El Nino) itu juga tidak bisa dikatakan menjadi penyebabnya. Kita minta distributor tidak pasif sehingga jika nanti musim ini telah kembali normal, kita tidak kehilangan stok pupuk," jelas Herman.
Ia berharap, rapat tersebut dapat menjadi ajang mencari solusi terkait kendala penyaluran pupuk bersubsidi.
"Saya harap ada rekomendasi yang dihasilkan dalam rapat ini agar persoalan distribusi ini teratasi," imbuh Herman.
Baca juga: Alfamart Sepakat Investasi di IKN, Akan Bangun Pusat Distribusi dan Toko
Sementara itu, Senior Vice President (SVP) Administrasi Keuangan PT Pusri Asep Ramdan mengakui adanya over stock terhadap pupuk di gudang penyimpanan miliknya.
"Dengan kolaborasi dan sinergitas antarpihak, kita harapkan ke depan pendistribusian pupuk ini dapat lebih maksimal," katanya.
Sebagai informasi, dalam kesempatan itu juga hadir Vice President (VP) Penjualan Wilayah II PT Pupuk Indonesia (Persero) R M Taufik, Asisten Muda Pemeriksaan Laporan Ombudsman Republik Indonesia (RI) Sumsel Astra Gunawan.
Hadir pula secara virtual, Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian (Kementan) RI Tommy Nugraha, serta Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan RI Ali Jamil.