KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel tergabung dalam The Just Energy Transition ini Coal Regions- Interregional Platform (JET-CR Platform) Communities of Practice untuk bekerja sama mengoptimalkan transisi energi.
Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumsel Dedi Januarsyah mengatakan, Disnakertrans mendukung Proyek Global Transisi Energi Berkeadilan sebagai peluang membuka lapangan green jobs (pekerjaan hijau) bagi kaum milenial di Sumsel.
"Indonesia saat ini memasuki era bonus demografi. Penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan usia tidak produktif sampai dengan 2045,” jelasnya.
Dia mengatakan itu dalam dalam peluncuran JET-CR Platform Communities of Practice yang digelar Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di Command Center, Kamis (10/8/2023).
Selain itu, kata Dedi, laporan International Renewable Energy Agency (Irena) menyebutkan, secara global akan muncul 43 juta green jobs berbasis energi baru terbarukan (EBT) sampai 2050.
Baca juga: Gubernur Sumsel: Kami Lakukan Berbagai Upaya Antisipasi Dampak El Nino
Menurutnya, peluang tersebut akan membuat generasi milenial berkegiatan produktif. Untuk itu, Disnakertrans Sumsel mempersiapkan program Green Jobs Training untuk para generasi muda.
"Dalam waktu dekat, Disnakertrans Sumsel akan mempersiapkan program Green Jobs Training bagi kaum milenial Sumsel, yang bertujuan untuk menarik minat kaum milenial," ujarnya dalam siaran pers, Senin (14/8/2023).
Untuk diketahui, JET-CR Platform merupakan platform berkontribusi untuk memperkuat kapasitas dan berbagi pengalaman tentang transisi energi yang adil dalam konteks kawasan batubara secara global, termasuk mengambil pembelajaran dari Uni Eropa (UE).
Platform itu juga merupakan bagian dari keseluruhan proyek Kawasan Inovasi untuk Transisi Energi yang Berkeadilan.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) SA Supriono mengatakan, pihaknya mendukung percepatan transisi energi berkeadilan.
Baca juga: Indonesia Jalin Kerja Sama dengan Korsel Tangani Karhutla di Sumsel
Supriono berharap, tergabungnya Pemprov Sumsel dalam komunitas itu dapat mengembangkan strategi yang efektif untuk mengoptimalkan pekerjaan yang menggunakan transisi energi.
"Saya berharap dengan bergabung dalam komunitas ini, kami dapat bertukar wawasan mengenai tren terbaru dalam kebijakan, inovasi, serta berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait praktik baik transisi energi berkeadilan di negara-negara lain,” ujarnya.
Forum itu juga mewadahi strategi dalam mengembangkan EBT dan menciptakan pekerjaan baru yang ramah lingkungan untuk memitigasi dampak sosial dan ekonomi.
Supriono menambahkan, Pemprov Sumsel tengah berupaya menurunkan produksi bahan bakar fosil untuk mendukung komitmen Indonesia Net Zero Emission (NZE) 2060 mendatang.
"Dalam mendukung komitmen Indonesia mewujudkan Net Zero Emission, tantangan yang dihadapi Pemprov Sumsel adalah menurunkan produksi bahan bakar fosil yang ada saat ini karena sangat mempengaruhi pembangunan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat Sumsel,” ujarnya.
Baca juga: Ekonomi Sumsel Capai 58,18 Persen, Didominasi Sektor Pertambangan dan Penggalian
Namun, kata dia, pihaknya selalu berupaya untuk hal itu dan dibutuhkan juga upaya yang komprehensif dan terpadu serta bahu membahu antarpemangku kepentingan, termasuk pembuat kebijakan, pengusaha, pekerja, hingga masyarakat.