KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru mengaku bangga dengan berbagai karya arsitek di wilayahnya.
Dia pun berharap para arsitek tetap mempertahankan arsitektur dengan kearifan lokal. Sebab, bagi orang awam, arsitektur tidak jauh dari seni dan keindahan.
"Saya ingin tidak meninggalkan kearifan lokal, baik itu ornamen dan konstruksinya. Sebab, kami sudah merangkul ini sebagai sebuah peraturan daerah (perda) salah satu contoh ciri khasnya setiap gedung dan kantor ada ornamen tanjak," ujar Herman Deru dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (12/7/2023).
Pernyataan tersebut disampaikan Herman Deru saat menghadiri acara Lisensi Arsitek dan Pembekalan Lisensi Arsitek di Hotel Beston Palembang, Selasa (11/7/2023).
Baca juga: Pengertian Pengembangan Perumahan dan Tugas Arsitek
Herman Deru mengaku wajib hadir dalam acara tersebut, karena ia ingin arsitek menjadi profesi yang bisa dimanfaatkan secara optimal oleh pemerintah dan masyarakat umum.
"Saya bangga kepada arsitek, saya harap karya hak cipta dan seninya yang mungkin bagus jangan pernah meninggalkan kearifan lokal," katanya.
Selain itu, Herman Deru mengajak para anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI)
memanfaatkan barang-barang yang potensinya banyak di Sumsel.
Salah satunya, seperti limbah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang mungkin bisa dijadikan bahan bangunan oleh para arsitek.
Baca juga: Kala Arsitek ITB Tata Ulang Kampung yang Hancur Diguncang Gempa Cianjur
"Saya minta IAI menjadi pelopor bahwa ini barang berharga dengan bekerja sama Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Sumsel," tutur Herman Deru.
Sementara itu, Kepala Dinas (Kadin) Perkim Sumsel Basyaruddin Ahmad mengatakan, wilayahnya menjadi provinsi pertama di Pulau Sumatera atau nomor dua di Indonesia setelah Jawa Tengah (Jateng) yang sudah memiliki Peraturan Gubernur (Pergub) Lisensi Arsitek.
"Ini merupakan Pergub tentang Lisensi Arsitek yang disahkan pada 30 Desember 2022," ucapnya.