KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ( Menko PMK) Muhadjir Effendy mengapresiasi upaya Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) dalam percepatan penurunan tingkat stunting.
Menurutnya, ide-ide baru dan inovasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel luar biasa sehingga wajar jika pencapaian penurunan stunting provinsi tersebut menjadi yang terbaik di Indonesia.
“Saya mengapresiasi Gubernur Herman Deru atas prestasi luar biasa dalam menurunkan angka stunting,” ujarnya.
Dia mengatakan itu dalam acara Gala Dinner dan Penganugerahan Tanda Penghargaan Bidang Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023 di Griya Agung Palembang, Selasa (4/7/2023).
Muhadjir mengatakan, saat ini penurunan stunting menjadi pekerjaan nasional karena pemerintah memberikan perhatian serius terhadap keluarga.
“Kenapa keluarga itu penting? Karena keluarga sebagai unit terkecil dari suatu negara,” ungkapnya dalam siaran pers, Rabu (5/7/2023).
Muhadjir mengatakan, saat ini pemerintah sedang berusaha menjauhkan keluarga dari neraka dunia yang dirumuskan dalam tiga hal, yaitu stunting, kemiskinan, dan narkoba.
"Saya mengapresiasi Pak Gubernur yang sudah luar biasa, tidak hanya dalam penanganan stunting, tetapi termasuk kemiskinan ektrem juga cukup berhasil," tuturnya.
Kepala Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo juga mengapresiasi Gubernur Herman Deru yang mampu mempercepat upaya penurunan stunting di Sumsel.
Dia menyebutkan, penunjukkan Sumsel sebagai tuan rumah Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 karena capaian dan prestasi Sumsel dalam percepatan penurunan angka stunting.
Baca juga: Gubernur Sumsel Sebut Palembang Bakal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17
"Kenapa di Sumsel ? Alasan tegas bahwa Sumsel adalah provinsi percepatan penurunan stunting terbaik di Indonesia," katanya.
Hasto menjelaskan, penurunan tingkat stunting sebesar 6 persen dari 24,8 menjadi 18,6 persen adalah prestasi yang luar biasa.
Selain itu, capaian penurunan stunting tingkat provinsi sangat dipercaya karena memiliki sampel dan survei cukup merata.
"Kami sangat yakin Sumsel dapat menjadi contoh bagi provinsi lain di seluruh Indonesia dalam penurunan angka stunting ini," tegasnya.
Hasto menambahkan, penghargaan yang diberikan kepada para kepala daerah merupakan dorongan agar penurunan stunting dapat tercapai menjadi 14 persen.
Baca juga: Herman Deru Sebut Strategi Khusus Dibutuhkan untuk Tekan Angka Stunting di Sumsel
"Pekerjaan rumah (PR)-nya bukan penghargaanya, tetapi setelah penghargaan itu harus bagaimana menuju angka 14 persen. Nah kalau untuk Sumsel dari 18 persen menuju 14 persen tidak terlalu berat, tetapi provinsi lain harus lebih berusaha lebih keras," terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Herman Deru mengatakan, Sumsel berhasil menurunkan tingkat stunting sebesar 6,2 persen dari 24,8 menjadi 18,6 persen berkat dukungan Kepala BKKBN RI bersama bupati dan wali kota se-Sumsel.
"Keberhasilan kita menurunkan angka stunting ini ada resepnya, yaitu aktivasi posyandu. Inilah garda terdepan dalam menurunkan angka stunting di bawah nasional," terangnya.
Herman juga mengaku bangga atas penunjukkan Sumsel menjadi tuan rumah Harganas ke-30 yang puncaknya digelar di Kabupaten Banyuasin, Kamis (6/7/2023).
Baca juga: Tekan Stunting di Sumsel secara Masif, Gubernur Herman Deru Aktivasi Kembali Posyandu
"Saya berterima kasih atas ditunjuknya Sumsel sebagai tuan rumah Harganas. Terlalu banyak dampak positif bagi kami. Kalau ekonomi tentu, eskalasi luar biasa salah satunya pempek makanan khas Palembang biasa sehari 11 ton kini menjadi 20 ton," paparnya.
Herman mengatakan, pelaksanaan Gala Dinner tersebut merupakan inisiasinya guna dapat bersilaturahmi bersama seluruh kepala daerah se-Indonesia.
"Saya dengan sengaja menyambut Bapak dan Ibu di sini agar kita bisa bersilaturahmi," ujarnya.
Herman menyebutkan, saat dia menjabat sebagai Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur beberapa tahun lalu pernah menerima penghargaan Manggala Karya Kencana (MKK) bersama Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK ) Febrita Lustia karena sukses dalam menjalankan program keluarga berencana (KB).
"Kalau dulu kita mengatur kelahiran, tetapi saat ini kita dihadapkan dengan memberantas stunting," ungkapnya.
Baca juga: Gubernur Herman Deru Sebut Festival Sriwijaya XXXI sebagai Komitmen Sumsel Pertahankan Budaya Lokal
Kegiatan tersebut turut diwarnai dengan pemberian penghargaan Wira Karya Kencana untuk sejumlah kepala daerah, Dharma Karya Kencana, MKK untuk Ketua TP PKK dan MKK Kepala Daerah, serta penyerahan akta kelahiran secara simbolis.