KOMPAS.com - Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Selatan (Sumsel) Mawardi Yahya mengapresiasi capaian dividen yang dibukukan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sebesar Rp 12,6 triliun.
Pasalnya, capaian tersebut tercatat sebagai laba tertinggi yang pernah dibukukan perseroan sepanjang sejarah beroperasi.
“Kami Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel menyambut baik dan memberi apresiasi yang tinggi, atas terlaksananya kegiatan RUPST PTBA Tahun Buku 2022,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (16/6/2023).
Pernyataan tersebut Mawardi sampaikan saat menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PTBA Tahun Buku 2022 di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (15/6/2023).
Mawardi berharap kegiatan tersebut dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi dalam mengoptimalkan kinerja dan produktivitas PTBA.
Baca juga: Koneksi Internet Cepat Jadi Salah Satu Solusi Dongkrak Produktivitas Kerja Karyawan
Selain itu, kata dia, PTBA diharapkan semakin berdaya saing, baik di kancah nasional maupun global untuk menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan.
Mawardi mengatakan, penggunaan energi terutama untuk pembangkitan energi listrik terus bertransformasi menuju energi bersih dengan memanfaatkan sumber energi baru terbarukan (EBT).
Pemanfaatan EBT, kata dia, dilakukan sejalan dengan penerapan kebijakan menuju Net Zero Emission (NZE) 2060.
“Dengan tidak adanya lagi pembangunan baru pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan dikuranginya secara bertahap penggunaan PLTU batu bara, maka penggunaan batu bara sebagai bahan bakar PLTU akan semakin berkurang,” ucap Mawardi.
Menurutnya, transformasi PTBA dari bisnis dan pertambangan batu bara menjadi perusahaan energi dan kimia akan sangat tepat dilakukan.
Baca juga: IPO Pertamina Hulu Energi, Wamen BUMN: Tunggu Timing yang Tepat
Untuk mencapainya transformasi tersebut, Mawardi mengungkapkan, PTBA harus tetap berkomitmen dalam melaksanakan strategi, di antaranya melakukan peningkatan pembangunan pembangkit listrik berbasis EBT, melanjutkan proyek hilirisasi batu bara, dan mengembangkan EBT PTBA.
Adapun cara mengembangkan EBT PTBA adalah membangun pembangit listrik tenaga surya (PLTS) skala besar pada lahan-lahan bekas tambang, setelah melaksanakan reklamasi dan pascatambang.
Selain capaian deviden, Mawardi mengapresiasi kinerja positif PTBA selama 2022.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa PTBA selama 2022 telah menunjukkan peningkatan kinerja yang sangat signifikan dalam hal produksi, penjualan, dan keuntungan yang dicapai,” jelasnya.
Baca juga: Perusahaan Batu Bara Ini Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya
Mawardi menjelaskan, total realisasi produksi batu bara PTBA sampai dengan akhir 2022 mencapai 37,1 juta ton, atau meningkat 24 persen dibandingkan 2021 hanya sebesar 30,04 juta ton.
Sementara itu, kata dia, realisasi penjualan batu bara mencapai 31,6 juta ton atau meningkat 12 persen dibandingkan 2021 hanya sebesar 28,4 juta ton.
“Selama 2022 tersebut, PTBA telah membukukan laba bersih sebesar Rp 12,6 triliun, atau naik signifikan sekitar 159 persen dibanding 2021 sebesar Rp 7,9 triliun,” imbuh Mawardi.
Capaian laba tersebut, lanjut dia, merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah perseroan beroperasi.
Mawardi mengungkapkan, pencapaian gemilang yang diraih PTBA tidak lain karena didukung oleh kinerja operasional yang tinggi.
Baca juga: Jaga Kinerja Operasional Selama Pandemi, Penyaluran Gas PGN Meningkat Positif
Dukungan kinerja operasional tersebut dilakukan seiring dengan upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) maupun global dan didorong pula oleh tingginya harga komoditas batu bara sepanjang 2022.
"Dengan meningkatnya produksi, penjualan dan keuntungan PTBA, berarti penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari royalti batu bara meningkat,” ucap Mawardi.
Dengan adanya peningkatan tersebut, lanjut dia, dana bagi hasil (DBH) dari sumber daya alam (SDA) untuk Pemprov Sumsel dan kabupaten penghasil, serta kabupaten atau kota lainnya dalam wilayah ini juga meningkat.
Mawardi berharap, tren positif tersebut masih tetap terus berlanjut pada masa-masa yang akan datang.
Baca juga: Malaysia Masters 2023, Kans Gregoria Teruskan Tren Positif Lawan Sindhu
Sementara itu, Pimpinan RUPST PTBA Tahun Buku 2022 Irwandy Arif menjelaskan bahwa kegiatan kali ini terdiri dari tujuh mata acara rapat.
Pertama, persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan konsolidasi perseroan.
Kemudian, persetujuan laporan pengawasan dewan komisaris, serta pengesahan laporan tahunan keuangan dan pelaksanaan program tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022.
“Sekaligus pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada direksi atas tindakan pengurusan perseroan dan dewan komisaris atas tindakan pengawasan perseroan yang telah dijalankan selama tahun buku 2022,” jelas Irwandy.
Baca juga: PT Timah Bakal Tebar Dividen Tunai Senilai Rp 312 Miliar
Acara kedua, lanjut dia, menetapkan penggunaan laba bersih termasuk pembagian dividen untuk tahun buku2022.
Lalu dilanjutkan dengan penetapan tantiem untuk direksi dan dewan komisaris perseroan tahun buku 2022 dan gaji atau honorarium berikut fasilitas dan tunjangan tahun buku 2023.
“Kemudian membahas persetujuan penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan dan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (UMKM) Tahun Buku 2023,” imbuh Irwandy.
Berikutnya, lanjut dia, membahas persetujuan perubahan anggaran dasar perseroan dan pengukuhan (ratifikasi) atas Peraturan Menteri (Permen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia (RI), dan yang terakhir persetujuan perubahan susunan pengurus perseroan.
Baca juga: Saham Perseroan Kembali Digembok BEI, Ini Respons Waskita
Pada Kesempatan yang sama, Direktur Utama (Dirut) PTBA Arsal Ismail mengatakan, pihaknya membagikan dividen untuk tahun buku 2022 senilai 100 persen atau Rp 12,6 triliun.
“Meski sepenuhnya dibagikan untuk dividen, perusahaan tetap akan konsisten untuk melakukan ekspansi bisnis perseroan ke depannya,” jelasnya.
Sebagai informasi, RUPST tersebut turut dihadiri Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko PTBA Farida Thamrin, Direktur Operasi dan Produksi Suhedi, Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Suherman, Direktur Pengembangan Usaha Rafli Yandra, Komisaris PTBA Andi Pahrilpawi, E Piterdono, dan Carlo Brix Tewu.