KOMPAS.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Sumatera Selatan (Sumsel) SA Supriono mengataan, penyelenggaraan otonomi desa yang tidak dilakukan secara benar dapat berimbas terhadap rendahnya pemahaman tentang jati diri desa.
Padahal, kata dia, sumber dari keaslian asal-usul desa dan adat istiadat setempat penting untuk mewujudkan penyelenggaraan urusan yang menjadi kewenangan antara desa dengan kabupaten.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Supriono berharap Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sumsel dapat melakukan program pemberdayaan masyarakat di desa-desa.
“Permasalahan yang dihadapi dalam urusan pemberdayaan masyarakat dan desa cukup banyak dan sering menjadi penghambat untuk desa maju,” ujarnya.
Baca juga: Sumsel Raih Predikat Provinsi Terbaik Kedua dalam Ajang PPD 2023
Dia mengatakan itu dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Dinas PMD untuk mensinkronisasikan program dalam upaya mencapai visi dan misi “Sumsel Maju Untuk Semua” di Hotel Swarna Dwipa, Senin (22/5/2023).
“Untuk itu, saya minta Dinas PMD terus melaksanakan program pemberdayaan masyarakat di desa-desa,” katanya dalam siaran pers, Selasa (2/5/2023).
Lebih lanjut, Supriono juga meminta Dinas PMD Sumsel fous dalam menurunkan stunting melalui Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP).
“Upaya penurunan stunting di desa terus kita tingkatkan dan menjadi fokus kita. Ada GSMP, program Pak Gubernur yang mengajak masyarakat produktif,” katanya.
Supriaono menjelaskan, terjadinya stunting salah satunya diakibatkan kekurangan gizi. Oleh karena itu, GSMP dapat dijadikan sebagai salah satu solusi.
Baca juga: Banyak Prestasi, Gubernur Sumsel Dianugerahi Gelar Mangku Alam dari Lembaga Adat Lengkiti
Supriono juga berharap, dinas PMD kabupaten/kota dapat meningkatkan sinergitas dalam menjalankan program kerja daerah sehingga tidak terjadi tumpang tindih.
“Sinkronisasi antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota bersama para aparat desa kita harapkan dapat direalisasikan di lapangan,” pintanya.
Sementara itu, Kepala Dinas PMD Sumsel Muhammad Senen mengatakan, rapat teknis tersebut bertujuan meningkatkan peran desa bersinergi mewujudkan Sumsel Maju untuk Semua.
“Hari ini kai akan merumuskan solusi pemecahan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program bidang PMD,” katanya.
Senen mengatakan, kegiatan tersebut digelar untuk mencapai sasaran, yakni memiliki kesamaan pemahaman antara provinsi dan kabupaten/kota dalam upaya mewujudkan Sumsel Maju Untuk Semua.
Baca juga: Herman Deru Libatkan 1.120 Personel Gabungan Apel Kesiapsiagaan Bencana Karhuta di Sumsel
“Kegiatan hari ini kita mengambil beberapa sasaran, seperti terciptanya komunikasi dan koordinasi yang intensif dalam penentuan atau pemilihan lokasi antara provinsi atau kabupaten/kota pada desa untuk mewujudkan Sumsel Maju untuk Semua,” ujarnya.