KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, sempat terjebak macet di kawasan Semanggi hingga satu jam lamanya saat menuju Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta.
Ia mesti menghadiri (Musrenbagnas) 2018 dalam rangka penyusunan Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2019 yang digelar Selasa (30/4/2018).
Tak mau waktunya habis dalam perjalanan, orang nomor satu di Sumatera Selatan itu tak sungkan meminta ajudannya memesankan jasa ojek.
Panas terik jalanan Jakarta tak menyurutkan semangat Alex untuk melaksanakan tugasnya sebagai kepala daerah.
Terlebih kedatangannya itu memang ditunggu oleh Presiden RI, Joko Widodo, lantaran Alex Noerdin menjadi salah satu penerima penghargaan dalam acara itu.
(Baca: Ini Daerah-daerah dengan Perencanaan Pembangunan Terbaik di Indonesia)
Provinsi Sumatera Selatan memang meraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2018 kategori perencanaan dan pencapaian terbaik kedua tingkat Provinsi se-Indonesia.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo, kepada Alex Noerdin.
Sumatera Selatan berada di posisi kedua setelah Provinsi Jawa Timur. Penghargaan itu menambah jumlah penghargaan tingkat nasional yang diraih Provinsi Sumatera Selatan.
Sebelumnya, sebanyak 123 penghargaan sudah dikoleksi provinsi lumbung energi ini sejak periode kedua kepemimpinan Alex Noerdin.
Menurut Alex, penghargaan kali ini merupakan capaian puncak dari perjuangan dan kerja keras yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sumsel.
"Ini sebenarnya capaian puncak, kado terakhir, karena November tahun ini jabatan saya berakhir," ujarnya.
Provinsi berprestasi
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI, Bambang Brodjonegoro, mengatakan Penghargaan Pembangunan Daerah diberikan kepada provinsi yang berprestasi dalam perencanaan dan pencapaian pembangunan di wilayahnya.
Ada beberapa tahapan yang sangat ketat telah dilalui oleh Sumatera Selatan dimulai dengan penilaian dokumen perencanaan sehingga ditetapkan 15 provinsi nominator.
Selanjutnya, penilaian lapangan dilakukan tim pusat yang terdiri dari tim independen dan tim Bappenas untuk memverifikasi seluruh stakeholder.
Terakhir, pemerintah daerah melakukan paparan di Jakarta untuk diuji tim penilai independen.
Capaian Sumatera Selatan
Pada 2017, situasi makro Sumatera Selatan yakni pertumbuhan ekonomi 5,51 persen. Capaian itu di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,07 persen.
Ketimpangan Pendapatan Indeks Gini Rasio (0,365), lebih baik dibanding nasional (0,391).
Selain itu, tingkat pengangguran (4,39), lebih kecil dibandingkan angka nasional yakni (5,5).
“Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumatera Selatan terus meningkat secara signifikan dan tingkat kemiskinan terus menurun secara signifikan,” ujarnya.
Demikian juga kinerja Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sangat akuntabel dengan mendapat predikat A (sangat baik) dari Kementerian PAN-RB.
Di samping itu, pengelolaan keuangan daerah mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI 3 (tiga) tahun berturut-turut.
(Baca: Jokowi: Jangan Terjebak Rutinitas Prosedur Jelimet Izin Bertele-tele)
Menurut Alex, perencanaan pembangunan Sumatera Selatan disusun secara holistik, tematik, integratif dan spasial, serta sinkronisasi perencanaan dan penganggaran dapat dikawal dengan baik.
Perencanaan Pembangunan juga dibangun berbasis keselarasan kinerja (Integrated Development Plan).
Dengan begitu, alokasi anggaran bukan money follow function tetapi sudah berbasis money follow program dan program follow result.
Beberapa inovasi dalam perencanaan pembangunan juga dilaksanakan antara lain:
1. SIGertak.
SIGertak adalah Sistem Informasi Keselarasan permasalahan dan program, keselarasan lokasi dengan kantong kemiskinan, keselarasan sasaran dengan data Basis data Terpadu (BDT) dalam Penanggulangan Kemiskinan untuk seluruh stakeholder.
2. E-Planning Plus
Perencanaan berbasis elektronik yang selaras dengan penganggaran.