KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin menghadiri penandatanganan Amandemen Host City Contract-Deed of Adherence antara Pemerintah Indonesia,
Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee ( INASGOC), dan Olympic Council of Asia (OCA) di Ruang Bhin Bhin INASGOC Head Quarter, Wisma Serbaguna Senayan, Minggu (15/10/2017).
Penandatanganan amandemen juga dihadiri Presiden Komite Olimpiade Asia (OCA) Sheikh Ahmad Al Fahad Al Sabah, Wakil Presiden RI, Bpk. H.M. Jusuf Kalla selaku Ketua Pengarah INASGOC, Menko PMK Puan Maharani, dan Koordinator Penghubung OCA dan INASGOC Rita Subowo
Dari penandatangan itu, kata Alex, terjadi beberapa perubahan dalam perjanjian terkait penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang.
"Betul, memang akan ada beberapa perubahan. Tapi sejauh ini tetap menguntungkan Indonesia dan Sumatera Selatan tetap siap," ujarnya usai penandatanganan.
Alex merinci perubahan yang dimaksud lebih kepada sponsorship yang masuk agar lebih fair, bukan jumlah cabang olahraga maupun event yang akan digelar.
Ia mengakui, ada pengalihan lokasi penyelenggaraan cabang olahraga sepatu roda dan skateboard. Sebelumnya, pertandingan kedua cabang olahraga itu akan digelar di Jakarta namun kemudian pindah ke Palembang.
"Ya Kami dapat tambahan dua, sepatu dan skateboard. Itu tidak masalah, segera kami siapkan, (lokasi) yang lama waktu SEA Games dulu kan ada, itu tinggal dibenahi sedikit-sedikit. Kami tidak perlu bangun baru, " katanya.
Sementara itu Presiden Komite Olimpiade Asia (OCA) Sheikh Ahmad Al Fahad Al Sabah mengatakan, dirinya sangat percaya Indonesia, khususnya Jakarta-Palembang yang jadi tuan rumah, bisa menjadi penyelenggara yang baik dan sukses.
"Soal cabang olahraga tetap 40, tapi untuk event itu kita akan fleksibel. Bisa diatur kembali mana yang terbaik untuk semua," katanya.
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla selaku Ketua Pengarah INASGOC mengatakan, penandatangan yang dilakukan memang soal beberapa perubahan perjanjian Asian Games antara OCA dan tuan rumah Jakarta-Palembang.
Perubahan ini bertujuan memperlancar pelaksanaan Asian Games dan kualitas Asian Games itu sendiri. Selain itu, untuk mengefisiensikan serta memperjelas tanggung jawab pihak masing-masing dalam penyelenggaraan.
"Seperti kita ketahui ada 40 cabang cabor itu sudah fix dan tidak akan berubah. Yang penting kita ingin mengurangi komplikasi organisasi," katanya.
Sementara, Ketua INASGOC Erick Thohir mengatakan, semua pihak harus sepakat bahwa Asian Games harus sukses. Untuk mewujudkannya, tentu diperlukan perbaikan.
Dana sponsorship, ia melanjutkan, sesuai kontrak sebelumnya baru akan cair setelah Asian Games dibuka pada 19 Agustus 2018.
"Kita ketahui Asian Games tidak hanya memerlukan dana pemerintah tapi juga dari para sponsor. Hari ini kita lihat komitmen baik dari BUMN maupun swasta bahkan internasional sudah percaya dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujarnya.