KOMPAS.com – Penjabat Gubernur (Pj) Sulawesi Selatan ( Sulsel) Bahtiar Baharuddin menargetkan Kabupaten Enrekang menjadi sentra sapi perah dengan meningkatkan produksinya melalui inseminasi buatan (IB).
Hal tersebut merupakan bagian dari program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel dalam menggalakkan IB untuk meningkatkan produksi sapi dan hewan ternak lainnya.
“Sapi perah menghasilkan susu sebagai bahan baku pembuatan dangke, makanan khas Kabupaten Enrekang. Dan sekarang ini, kafe, rumah makan di Makassar, juga sudah mencari susu fermentasi yang bisa diolah menjadi bahan makanan macam-macam,” ujar Bahtiar melalui keterangan persnya, Selasa (20/2/2024).
Pernyataan itu diutarakannya usai menyaksikan proses IB, di Desa Cendana, Kecamatan Cendana, Kabupaten Enrekang, Senin (19/2/2024).
Baca juga: Bawaslu Sulsel Rekomendasikan Pemungutan Suara Ulang di 54 TPS, Mana Saja?
Bahtiar juga turut mengajak seluruh masyarakat yang memiliki hewan ternak untuk ikut serta melipatgandakan jumlah ternak mereka. Menurutnya, mempermudah akses pinjaman modal untuk peternak sudah menjadi tugas pemerintah. Dengan itu, para peternak dapat mengembangkan peternakannya.
"Ini sudah ada peternaknya. Nah, tugas kita bagaimana membantu akses permodalan. Alhamdulillah, kami sudah berupaya mencarikan solusi alternatif, cari modal melalui KUR. Tahun ini ada Rp 30 triliun untuk seluruh masyarakat Sulsel," tuturnya.
Bahtiar menambahkan, dalam waktu dekat ini akan ada upaya konkret untuk melipatgandakan jumlah ternak di Enrekang. Ia juga akan memberikan dukungan modal untuk masyarakat.
“Supaya ini berkembang, kita mau Enrekang ini jadi sentra sapi perah. Tapi itu harus dengan jumlah 1.000 atau 10.000 ekor, baru bisa kita menjelaskan kepada publik," tutupnya.