KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin meminta jajarannya menambah stok pangan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Bone.
Dia mengatakan itu saat meninjau pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Pasar Sentral Lama Kabupaten Bone, Rabu (24/1/2024).
Bachtiar mengatakan, penambahan stok dilakukan agar ketersediaan pangan tetap terjaga dan dapat memenuhi permintaan warga.
"Ini kita tambah lagi ya, biar masyarakat kebutuhannya terpenuhi," ujarnya dalam siaran pers.
Adapun GPM bertujuan memberikan akses pangan di bawah harga eceran tertinggi (HET) kepada masyarakat, sekaligus melaksanakan program prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengendalikan angka inflasi.
GPM di Bone mendapatkan respons positif dari warga. Hal ini terlihat dari antusiasme mereka yang menyerbu lokasi GPM.
Baca juga: Pemprov Sulsel Gelar Pasar Murah untuk Tekan Inflasi di Luwu Timur
"Senang sekali ada pasar murah, ini harus selalu ada," ucap Siti Amirah, salah satu pengunjung.
Salah satu hal menarik dalam GPM yang dilaksanakan di Bumi Arung Palakka tersebut adalah tidak adanya antrean lama walaupun panjang.
Warga hanya perlu membawa kartu tanda penduduk (KTP) sebagai identitas diri untuk mendapatkan akses langsung mendapatkan pangan dengan harga murah.
Hal tersebut memudahkan warga dalam mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
"Senang pastinya karena lebih murah dari harga pasar. Ini tidak ada kupon, kita pakai KTP saja, makanya kami ibu-ibu serbu ini pasar murah," sebut warga lainnya, Maradiah.
Baca juga: Sulsel Segera Miliki Rumah Sakit Jantung, Otak, dan Kanker pada Juli 2024
Badan Urusan Logistik (Bulog) turut mendukung GPM yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel.
Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam mengelola stok pangan nasional, Bulog berperan penting dalam mendukung keberhasilan gerakan tersebut.
Pasalnya, GPM merupakan upaya konkret pemeritnah dalam menjaga stabilitas harga pangan dan mengurangi beban ekonomi masyarakat.
Kepala Bulog Bone Maysius Patintingan mengatakan, pihaknya sudah memiliki komoditas yang diperlukan di gudang sehingga bisa langsung disalurkan ketika diminta melakukan GPM.
“Ini atas undangan Pemprov Sulsel melalui pemerintah kabupaten (pemkab), panggil kami untuk lakukan pasar murah," ujarnya.
Baca juga: Wujudkan Generasi Emas, BKKBN Sulsel Kembangkan Program SMART Lansia
Adapun harga kebutuhan pokok di GPM Bone tersebut, di antaranya beras medium Rp 10.400 per kg serta beras premium Rp 13.000.
Gula di pasaran seharga Rp 17.000 per kg dijual dengan harga acuan penjualan (HAP) Rp 16.000 per kg dan Minyakita Rp 14.000 per liter.
Maysius mengatakan, Bulog sekarang membawa 4 ton beras medium, 1 ton beras premium, dan 300 liter Minyakita.
“Untuk permintaan Pak Pj Gubernur, ada 2 ton di mobil juga kami siapkan untuk tambahan," jelasnya.
Selanjutnya, Bahtiar dan Pj Bupati Bone Andi Islamuddin meninjau pasar tradisional untuk memantau harga kebutuhan pokok.
Baca juga: Pj Gubernur Sulsel Pastikan Logistik Pemilu di Parepare Sudah Lengkap
Sama dengan daerah lainnya, harga cabai rawit pun banyak yang sudah turun. Di Bone, harga cabai rawit turun dari Rp 80.000-Rp 90.000 per kg menjadi Rp 35.000-Rp 40.000 per kg.