KOMPAS.com- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) sedang mengoptimalkan potensi berbasis kultural di sektor pertanian melalui Gerakan Budidaya Pisang Cavendish dengan memanfaatkan lahan tidur. Jenis pisang ini menjadi komoditas ekspor dan menjadi bahan baku industri.
Hal tersebut dikatakan oleh Staf Ahli Bidang Hukum dan Pemerintahan, Abdul Malik Faisal, yang mewakili Pejabat (Pj) Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin dalam penutupan Gebyar Kreatifitas TP-PKK dalam Pemanfaatan Pisang di Atrium Tokyo, Phinisi Point Mall, Makassar, Selasa (5/12/2023).
"Kami targetkan, dua-tiga tahun ke depan menghasilkan 1 miliar pohon pisang di atas lahan seluas 500.000 hektar (ha). Insya Allah, jumlah ini akan mengantarkan Sulsel sebagai produsen pisang terbesar di Indonesia, bahkan dunia mengalahkan Kota Davao, Negara Filipina," ungkapnya.
Ia berharap acara Gebyar Kreatifitas TP-PKK dalam Pemanfaatan Pisang yang digelar di Atrium Tokyo, Phinisi Point Mall, 4-5 Desember 2023, bisa menjadi ajang untuk mempromosikan dan mengembangkan produk olahan pisang Sulsel.
"Tidak hanya itu, acara tersebut juga sekaligus menjadi sarana untuk meningkatkan kreativitas, inovasi, dan kewirausahaan masyarakat Sulsel," katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
Baca juga: Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel
Untuk diketahui, Gebyar Kreatifitas TP-PKK dalam Pemanfaatan Pisang diselenggarakan oleh Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel)
Berbagai kegiatan dilaksanakan dalam acara ini, seperti Talkshow bertema Pisang Gizi dan Bisnis, Lomba Stand Pameran dan Produk Olahan Pisang untuk Bisnis, Lomba Masak Olahan Pisang, dan Presentase Bisnis Produk Olahan Pisang.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sulsel, Muh Saleh, mengatakan, Gebyar Kreativitas TP PKK dalam Pemanfaatan Pisang, hakekatnya merupakan suatu upaya dari Pemprov Sulsel dan TP-PKK Sulsel untuk mendukung dan mempromosikan komoditas pisang sebagai bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi lokal.
"Melalui kegiatan ini, kami mengedukasi masyarakat tentang potensi pisang sebagai sumber pangan yang beragam dan berdaya guna, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya budidaya pisang sebagai bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan daerah," kata Muh Saleh yang juga Ketua Panitia acara.
Sementara itu, Pj Ketua TP-PKK Sulsel, Sofha Marwah Bahtiar, mengapresiasi sejumlah produk olahan pisang yang menjadi inovasi TP-PKK Sulsel, mulai dari keripik pisang, puding pisang, hingga nasi goreng pisang.
"Ke depan, kita targetkan agar produk-produk olahan pisang ini bisa kita ekspor," kata Sofha Marwah.
Baca juga: Pemprov Sulsel dan PT Yas Exports Internasional Teken MoU Pembelian Hasil Budidaya Pisang Cavendish
Adapun pemenang pada Lomba Masak Olahan Pisang untuk Bisnis Kategori Live Cooking, Juara I, II, dan III masing-masing diraih Kabupaten Enrekang, Bulukumba, dan Bantaeng. Sedangkan Juara Harapan I, II, dan III secara berurut diraih Kota Palopo, Kabupaten Takalar, dan Sinjai.
Sementara itu, Lomba Masak Olahan Pisang untuk Bisnis Kategori Ready to Eat, Juara I diraih Kabupaten Soppeng, disusul Juara II Kabupaten Maros dan Juara III Kabupaten Enrekang. Sedangkan Juara Harapan I, II, dan III masing-masing diraih Kabupaten Gowa, Luwu Timur, dan Bone.
Pada Lomba Stand dan Presentase Olahan Pisang untuk Bisnis, Juara I diraih Kabupaten Enrekang, Juara II Kota Makassar, dan Juara III Kota Palopo. Juara Harapan I, II, dan III diraih Kabupaten Bulukumba, Sinjai, dan Bantaeng. Sedangkan Juara Favorite I, II, dan III diraih Kabupaten Maros, Bone, dan Takalar.
Tampil sebagai Juara Umum pada Gebyar Kreatifitas TP-PKK dalam Pemanfaatan Pisang ini adalah Kabupaten Enrekang.