KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel bekerja sama dengan PT Great Giant Food (GGF) untuk mengembangkan budi daya tanaman pisang di wilayahnya.
Kerja sama tersebut bertujuan untuk mendukung salah satu program prioritas Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin dalam menguatkan ketahanan pangan dan peningkatan pendapatan masyarakat.
Sebagai informasi, GGF merupakan salah satu perusahaan pengolahan pangan terbesar yang menerapkan konsep integrated farming, yaitu memadukan perkebunan dan peternakan dalam siklus produksi secara berkelanjutan. Perusahaan yang berlokasi di Provinsi Lampung ini memiliki sembilan unit usaha, salah satunya memproduksi buah segar yang diekspor ke 65 negara.
Pj Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulsel Andi Muhammad Arsjad mengatakan, pihaknya telah berkunjung ke GGP Lampung untuk membahas kerja sama kedua pihak, mulai dari penyediaan bibit dengan menggunakan teknologi kultur jaringan, pendampingan, hingga pemasaran.
Baca juga: Gandeng Karyawan BUMN, SMGR Beri Pelatihan Pemasaran Hasil Panen secara Online
“Budi daya pisang ini cukup ekonomis dan prospektif untuk dikembangkan. Tidak heran banyak yang beralih dari pekebun kopi ke pisang,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (21/9/2023).
Pasalnya, para petani pisang yang tergabung dalam 11 kelompok masyarakat binaan GGP bisa menghasilkan cuan sekitar Rp 5 juta per minggu atau Rp 20 juta per bulan.
Penghasilan tersebut didapatkan para petani hanya dengan menggarap lahan kebun pisang kurang lebih seluas 100 hektar (ha) per kelompok. Adapun setiap kelompok beranggotakan 70 orang petani pisang.
“Khusus di Sulsel, untuk tahap awal ditargetkan 100.000 ha (penanaman pisang). (Lahan ini) terdiri dari lahan Pemprov Sulsel, masyarakat, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan lainnya yang kami harapkan dapat bekerja sama dan membantu,” jelas Arsjad.
Baca juga: Sejumlah Pejabat Forkopimda Jember Dapat Mobil Dinas Pajero Baru
Selain itu, lanjut dia, juga ada dukungan dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), baik provinsi maupun kabupaten dan kota, perguruan tinggi, swasta, organisasi masyarakat (ormas), profesi, dan lainnya, untuk menyukseskan program Gerakan Gemar Menanam Pisang.
Arsjad mengungkapkan bahwa Pemprov Sulsel akan membantu bibit pisang secara gratis melalui teknologi kultur jaringan.
"Pisang ini secara kultur budaya sangat dekat dengan masyarakat kita. Sebagian besar kue tradisional kita berbahan dasar pisang. Dalam setiap acara-acara budaya kita, juga selalu ada pisang. Tanaman pisang juga termasuk tanaman yang sangat mudah tumbuh, dan tidak butuh perlakuan khusus," ucapnya.
Baca juga: Beda Jurusan Teknologi Pangan dan Ilmu Gizi, Intip Prospek Kerjanya
Dalam kesempatan tersebut, Arsjad mengungkapkan bahwa Pemprov Sulsel sebenarnya sudah memiliki teknologi kultur jaringan tetapi masih sangat terbatas.
Oleh karena itu, kata dia, pengembangan budi daya tanaman pisang akan dibantu oleh GGP Lampung dan perguruan tinggi yang ada di Makassar.
"Kami akan lakukan pendampingan mulai dari hulu hingga ke hilir. Mulai dari pengolahan, pembibitan, budi daya, sampai pada pemasaran akan kami fasilitasi dan dampingi," imbuh Arsjad.
Baca juga: Alasan Pisang Baik untuk Penderita Asam Urat
Menurutnya, pisang sebagai salah satu komoditas hortikultura sangat menjanjikan untuk masyarakat karena bisa meningkatkan pendapatan apabila produk yang dihasilkan sesuai standar pasar.
Karena itu, sebut Arsjad, ada dua yang menjadi target dalam program Gerakan Gemar Menanam Pisang, yakni memenuhi kebutuhan masyarakat lokal dan pasar global atau ekspor.
"Kami juga mendapatkan dukungan dari Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) dalam hal analisis secara akademisi dan bisnis. (Hasilnya) nanti akan kami tuangkan dalam bentuk panduan yang akan menjadi buku pegangan untuk menyamakan persepsi dalam melaksanakan program Gemar Menanam Pisang ini," tuturnya.
Arsjad menyampaikan bahwa Pj Gubernur Sulsel berharap program tersebut dapat didukung oleh semua pihak sebagai suatu gerakan bersama dalam memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan pendapatan masyarakat.