KOMPAS.com — Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman melantik putra Luwu Raya Andi Ihsan sebagai Kepala Biro (Karo) Umum Sekretariat Daerah (Setda) Sulsel.
Ihsan telah berhasil mengalahkan pesaingnya di tiga besar dalam seleksi terbuka jabatan pratama yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel belum lama ini.
Sebelumnya, Ihsan menjabat sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur.
Atas pelantikan tersebut, Guru Besar Universitas Hasanuddin (Unhas) dari Fakultas Ilmu Budaya Muhammad Hasyim mengapresiasi langkah Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
Baca juga: Jokowi Kurban Seekor Sapi Limosin Seberat 1 Ton Lebih di Kampung Gubernur Sulsel
“(Pelantikan putra Luwu Raya) ini sebagai simbol pejabat gubernur (pemimpin) yang demokratis, terbuka, pemimpin perubahan,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (11/7/2023).
Hasyim mengungkapkan, Gubernur Andi Sudirman sebelumnya juga pernah mengangkat Kepala Dinas (Kadin) Kesehatan Provinsi Sulsel Rosmini Pandin dan sejumlah staf ahli tim gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sulsel.
Pakar Ilmu Semiotika Unhas itu menyebut keputusan Gubernur Andi Sudirman sebagai bukti bahwa orang nomor satu di Sulsel ini adalah sosok pemimpin yang universal.
Apalagi, kata Hasyim, Gubernur Andi Sudirman bisa mengajak seluruh lapisan masyarakat di Tanah Sulawesi Selatan yang potensial dan kompeten untuk duduk sebagai pejabat teras di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel.
Baca juga: Desa Rinding Allo di Sulsel, Dikelilingi Sawah Terasering Nan Asri
Sementara itu, pengamat politik dan pemerintahan Armin Arsyad mengungkapkan bahwa Gubernur Andi Sudirman adalah pemimpin bijak karena banyak menempatkan figur dari Tanah Luwu untuk bekerja di pemerintahan Sulsel.
“Itu baru pemimpin. (Pasalnya) dia mengambil seluruh potensi daerah yang kompeten,” ujar Armin.
Sebagai informasi, pelantikan tersebut merupakan rangkaian kegiatan Gubernur Andi Sudirman dalam mengisi lowongan jabatan untuk jabatan Pimpinan Tinggi Pratama atau setingkat eselon II di wilayahnya.
Lowong jabatan adalah formasi jabatan yang kosong atau belum terisi karena ditinggalkan oleh pejabatnya yang memasuki usia pensiun, mutasi ke jabatan lain, maupun alasan lainnya.
Baca juga: KPK: Korupsi di Kementan Tak Cuma Soal Pungutan Uang ke Eselon I, II, III
Dalam jabatan tersebut, ada lima karo, dua jabatan kadin dan satu jabatan direktur rumah sakit (rs) di bawah naungan Pemprov Sulsel.