KOMPAS.com - Sulawesi Selatan (Sulsel) berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,09 persen pada 2022 atau meningkat sebesar 4,65 atau 0,44 persen dari 2021.
Atas capaian itu, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan ementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/ Bappenas) mengapresiasi kinerja Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman.
Apresiasi tersebut disampaikan saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulsel Tahun 2024.
Musrenbang dengan tema "Peningkatan Pemerataan Pembangunan untuk Pertumbuhan yang Inklusif," itu dibuka oleh Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di Claro Hotel Makassar, Senin (17/4/2023).
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri Sugeng Hariyono mengatakan, pertumbuhan ekonomi Sulsel selama 2022 telah menunjukkan hal yang menggembirakan.
Baca juga: Pantau Stok Telur Ayam di Sulsel, Mentan SYL Pastikan Kebutuhan Lebaran Aman
"Sampai 2022, (Sulsel) telah menunjukkan hal yang menggembirakan melalui capaian nilai (pertumbuhan ekonomi) yang tumbuh baik," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (18/4/2023).
Sugeng menjelaskan, Sulsel telah memberikan kontribusi terhadap total produk domestik regional bruto (PDRB) nasional 2022 sebesar 3,16 persen atau urutan ke-9 secara nasional yang didukung berbagai sektor, di antaranya perdagangan besar dan eceran.
Selain capaian ekonomi, tingkat kemiskinan Sulsel pada September 2022 juga mencapai kabar baik dengan hasil 8,66 persen atau lebih rendah dibandingkan nasional 9,57 persen.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) juga mengalami penurunan 1,21 persen atau dari 5,72 persen menjadi 4,51 persen pada 2022.
Sementara itu, rasio gini pada September 2022 sebesar 0,365 turun sebesar 0,012 poin dari 2021. ANgka ini bahkan lebih rendah dari rasio gini nasional sebesar 0,381.
Baca juga: IPM Garut 2022 Naik 0,96 Persen, Tertinggi di Jabar
Tak hanya itu, indeks pembangunan manusia (IPM) pada 2022 juga berada pada peringkat sebelas nasional, yakni sebesar 72,82 atau meningkat 0,58 poin dari 72,24 persen pada 2021.
Untuk diketahui, Sulsel telah menargetkan beberapa kinerja pembangunan secara makro pada 2024. Pertama, meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,23 hingga 6,71 persen.
Kedua, menurunkan tingkat kemiskinan sebesar 8,31 persen dan tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,24 persen.
Ketiga, meningkatkan IPM sebesar 74,02 persen. Keempat, menurunkan rasio gini sebesar 0,361.
Kelima, meningkatkan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku (ADHB) sebesar Rp 70,7 juta.
Baca juga: Cara Menghitung Bruto, Netto, dan Tara pada Soal Cerita Matematika
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Sektor Unggulan, Infrastruktur Kementerian PPN/Bappenas Leonardo Teguh Sambodo mengapresiasi capaian Pemprov Sulsel per triwulan-IV 2022.
"Kami mengapresiasi bahwa target-target untuk tingkat kemiskinan dan pengangguran terbuka sudah tercapai ke depan. Mungkin penguatan dari sisi pertumbuhan ekonomi ini perlu diupayakan lebih kuat," ujarnya.
Menurut Leonardo, pertumbuhan ekonomi pada 2024 untuk Sulsel dapat diperkuat.
Adapun caranya, kata dia, dengan membangun keterkaitan yang kuat antara sektor pertanian. Utamanya, sektor pertanian yang selama ini menjadi dominan dari Sulsel dan kemudian bisa diolah melalui strategi hilirisasi.
Baca juga: Kemendikbudristek Berkomitmen Dukung Peta Jalan Hilirisasi Inovasi Tanah Air
"Penguatan sumber pertumbuhan ini dapat memperkuat capaian ekonomi inklusif yang kami apresiasi bahwa indeks pembangunan ekonomi inklusif (IPEI) di Sulsel sudah setara tingkat nasional. Dan ini jarang sekali terjadi di provinsi lain, di mana pemerataan menjadi fokus utama," jelas Leonardo.
Ia berharap, pertumbuhan ekonomi di Sulsel pada 2024 dapat meningkat sekitar 6,3-6,9 persen.
"Kami berharap tahun 2024 perekonomian di Sulsel dapat tumbuh 6,3-6,9 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan nasional," imbuh Leonardo.