KOMPAS.com – Provinsi Sulawesi Selatan ( Sulsel) sukses berinovasi untuk meningkatkan nilai ekspor dengan membuka jalur ekspor langsung (direct call export) sejak November 2018 lalu.
“Direct call export berhasil memangkas waktu perjalanan ekspor lebih dari 10 hari dan menghemat biaya kontainer hingga 500 dollar AS,” kata Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dalam keterangan tertulisnya.
Ia menyampaikan pernyataan itu saat Forum Sosialisasi Kebijakan Perdagangan Dalam Negeri di The Rinra Hotel, Makassar Rabu (20/11/2019).
“Selain meningkatkan nilai ekspor, direct call export juga menyumbang tingginya angka pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan,” imbuh Gubernur Sulsel.
Baca juga: Program PAIR Untungkan Sulsel dalam Proses Pengambilan Kebijakan
Nurdin mencontohkan jika biasanya waktu tempuh ke Jepang adalah sekitar 30 hari, maka dengan jalur ekspor langsung bisa membuat perjalanan hanya tinggal 14 hari.
Kesuksesan Sulsel tersebut menurut dia tidak lepas dari kebijakan Presiden Joko Widodo di bidang perdagangan.
Tidak hanya sukses membuka direct call export, Sulsel juga berhasil mengekspor 18 komoditas unggulan dalam satu tahun kepemimpinan Nurdin Abdullah.
Komoditas itu di antaranya adalah rumput laut, ikan, udang, berbagai komoditas pertanian seperti coklat, merica, kacang mede, dan bahan logam.
Ada sekitar 500 kontainer dengan volume 7.930,51 ton yang mengangkut komoditas ekspor Sulsel ke Jepang, China, Hongkong, Vietnam, Korea Selatan, dan Taiwan.
Total pemasukan daerah atas ekspor itu mencapai 19,75 juta dollar AS. Aktivitas ekspor pun masih berlanjut sampai sekarang.
Baca juga: Gubernur Nurdin Beberkan Upaya Pemerataan Pelayanan Kesehatan di Sulsel
Rabu (20/11/2019), Gubernur Sulsel bersama Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Agus Suparmanto kembali melepas ekspor Sulsel bersama 26 eksportir asal Sulsel di Pelabuhan Makassar.
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus mengapresiasi inovasi Sulsel membuka direct call export. Menurut dia, Gubernur Nurdin adalah sosok yang kreatif untuk membangun Sulsel.
"Karena ini merupakan komitmen kami dan sesuai arahan bapak presiden, jadi saya juga harus aktif memajukan Sulsel," imbuh dia.
Mendag melanjutkan, komitmen tersebut khususnya ditujukan untuk sektor perdagangan di Sulawesi Selatan.
“Berdasarkan potensi Sulsel, pemerintah pusat berkomitmen mendukung perdagangan Sulawesi Selatan dengan terus berkoordinasi bersama Nurdin Abdullah,” imbuh Agus.
Pada kesempatan itu Gubernur Nurdin juga menyampaikan akan melakukan evaluasi atas regulasi penghambat investasi di Sulawesi Selatan untuk menciptakan lapangan kerja.
“Saya kira sangat jelas arahan bapak presiden. Tema utamanya pemerintah adalah menciptakan lapangan kerja dan mendorong SDM yang unggul," ujar dia kepada Mendag dan para eksportir.
Baca juga: Istri Gubernur Sulsel Raih Penghargaan Bunda PAUD Nasional
Menurut Nurdin Kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah juga menjadi tema besar pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin.
“Saya kira ke depan kolaborasi ini harus dijaga. Kita juga akan terus mengoreksi apa yang menjadi hambatan hambatan ekspor," jelas Gubernur Sulsel periode 2018-2023 itu.