KOMPAS.com - Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Selatan ( Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman mendorong untuk dibukanya wisata halal demi mewujudkan visi ekonomi syariah.
Hal tersebut dia sampaikannya saat memaparkan presentasi "South Sulawesi: Oportunity and potential in sharia investment," dalam acara Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Executive Leaders Forum di Jakarta Convention Center, Rabu (13/11/2019), seperti dalam keterangan tertulisnya.
Andi mengungkapkan Sulsel saat ini 89,6 persen berpenduduk muslim. Untuk itu, ia berharap wisata halal ini terlaksana karena kesempatan investasi yang terbuka lebar.
"Kami akan membuka akses dengan komitmen mempermudah proses legal, dukungan fasilitas seperti Makassar New Port, bandara-bandara, surplus listrik yang mencapai 450 megawatt (MW), dan ketersediaan air yang cukup di 5 daerah aliran sungai maupun danau,” ujarnya.
Lebih lanjut, Andi mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel juga akan membuka akses jalan di beberapa titik terisolir, seperti Seko-Rampi, Bua-Rantepao, Parigi-Bungoro, dan lainnya.
Baca juga: Nurdin Ingin Pantai Mandala Ria Jadi Destinasi Wisata Unggulan Sulsel
Pada kesempatan yang sama, Andi menjelaskan visi dan 5 program serta produk unggulan ekonomi atau keuangan syariah, termasuk potensi investasi syariah.
"Produk-produk unggulan Sulsel terdiri dari pertanian dan perkebunan,” ucapnya.
Untuk pertanian, Wagub Andi menjelaskan di Sulsel sudah surplus beras lebih dari 2 juta ton serta telah terdistribusikan ke 27 provinsi di Indonesia.
Sementara itu, untuk perkebunan, ia mengatakan Sulsel merupakan penghasil kakao terbesar di Indonesia dengan lahan seluas 230.000 hektar (ha).
“Sulsel pun sangat dikenal memiliki varian kopi yang beragam, seperti Kopi Toraja, Kopi Kalosi dan lain-lain," kata Andi yang juga Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Sulawesi Selatan.
Baca juga: Wagub Sulsel Ajak Keluarga Aktif Bentuk Karakter Anak
Perlu diketahui, selain Wagub Sulsel acara KNKS Executive Leaders Forum dihadiri pula Deputi Ekonomi Kementrian PPN/Bappenas Bambang Prijambodo, dan CEO Dubai Islamic Development Centre Abdulla Muh. Al Awar.
Kemudian Indonesia Country Manager Islamic Development Bank Mohamed Ishthiaq Akbar, Senior Economist JETRO Jakarta Insan Fathir, dan President CFO Club Indonesia Dasrul Chaniago.