KOMPAS.com – Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Provinsi (Provinsi) Sulawesi Selatan (Sulsel), Bachtiar Baso, memastikan kabar tenggelamnya ambulans laut milik Pemprov Sulsel adalah hoaks.
Sebelumnya pada Selasa (22/10/2019) malam ambulans laut Pemprov Sulsel dikabarkan tenggelam di sungai di depan rumah Bupati Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep).
Bachtiar menegaskan, ambulans laut tersebut tidak rusak dan tetap dioperasikan setiap ada permintaan pelayanan kesehatan untuk masyarakat kepulauan.
“Saat air sungai sedang surut kapal dalam keadaan miring, setelah air sungai kembali pasang kapal langsung kemasukan air dan dikira tenggelam," ucap dia sesuai keterangan rilis yang Kompas.com terima, Rabu (23/10/2019).
Baca juga: Atasi Kebakaran Gunung Bawakaraeng, Wagub Sulsel Libatkan Sejumlah Pihak
Sekadar informasi, ambulans laut merupakan program dari Pemprov Sulsel di bawah kepemimpinan Gubernur Nurdin Abdullah.
Adapun tujuannya adalah guna melayani masyarakat kepulauan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan layak dan merata di berbagai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Saat ini terhitung Pemprov Sulsel telah menyediakan enam kapal laut yang disulap menjadi ambulance laut dengan interior yang disesuaikan.
Dengan panjang 13,5 meter dan lebar 3,5 meter, ambulans laut memiliki dua tempat tidur untuk pasien, kamar operasi dan keperluan lainnya.
Baca juga: Pemprov Sulsel Gandeng KPK untuk Tingkatkan Kapasitas Humas
"Ambulans laut dapat menampung 23 orang," ujar Bachtiar.
Bachtiar melanjutkan, wilayah operasi ambulans laut tersebar di beberapa daerah di Kabupaten Pangkep. Ambulans ini pun tetap melayani masyarakat kepulauan yang butuh pengobatan di RSUD darat.
“Contohnya pada pertengahan Agustus lalu, ambulans laut berhasil menyelamatkankan pasien dengan cara evakuasi dari Pulau Sabutung ke rumah sakit umum daerah di daratan,” ucapnya.