KOMPAS.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau yang biasa disapa Hendi mendengarkan kesan dan pengalaman anak-anak selama mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Ia melakukannya dalam diskusi Menjadi Hebat Bersama Generasi Baru dalam rangka Hari Anak Nasional (HAN) Kota Semarang secara online, Kamis (23/7/2020).
Pada diskusi tersebut, Hendi tersambung dengan perwakilan anak-anak Taman Kanak-kanak (TK) di Semarang, SD Negeri Tambakaji 01 Ngaliyan, SD Negeri Bojong Salaman 01, SMP Negeri 12 Semarang, SMP Al-Azhar 14 Semarang, dan SMP Negeri 21 Semarang.
Ada pula anak-anak berkebutuhan khusus yang tergabung dalam Semarang Penyandang Cacat Kepedulian (Semar Cakep).
Pada kesempatan tersebut, Hendi sempat mengajukan pertanyaan kepada mereka. Salah satunya terkait perasaannya selama di rumah.
“Apa yang dirasakan selama Covid-19?” kata Hendi, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Mengenal Tiga Hak Utama Pendidikan Anak dalam Rangka Hari Anak Nasional, Apa Saja?
Siswa kelas V SD Negeri Tambakaji 01 Semarang bernama Levi menjawab pertanyaan Hendi.
“Gabut pak,” kata Levi.
Jawaban Levi pun sontak mengundang tawa Hendi. Untuk menanggapi jawaban Levi, Hendi menganjurkan anak-anak di Semarang untuk berolahraga, aktif berkegiatan di rumah dengan bercocok tanam, kreatif dalam belajar.
Tidak lupa, ia juga mengimbau Levi untuk selalu hidup bersih, rajin cuci tangan, dan membersihkan diri setelah keluar rumah.
“Persoalan belajar online ada. Tapi ini tuntutan zaman yang mau tidak mau harus kita ikuti,” kata Hendi.
Baca juga: Hari Pertama Sekolah, Pembelajaran Jarak Jauh yang Penuh Tantangan
Kemudian, Hendi berpesan agar anak-anak bijak dalam bermedia sosial, serta menerapkan saring sebelum sharing.
“Kalau tidak yakin dengan kebenaran informasi, konten, atau pesan singkat yang diterima, jangan disebarkan ke temanmu,” kata Hendi.
Hendi juga berpesan kepada anak-anak, untuk selalu berperilaku positif. Pasalnya sebagai warga Indonesia, mereka harus menjaga warisan leluhur yang ada, seperti menghormati yang lebih tua, dan menghargai pendapat orang lain.
Peringatan HAN Kota Semarang yang diikuti Duta UNICEF Nicholas Saputra tersebut, mendapat penghargaan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebagai kota yang berkomitmen dalam perspektif perlindungan anak.
Kota Semarang berhasil menduduki peringkat 7 dari 208 kabupaten dan kota se-Indonesia.
Baca juga: Wali Kota Semarang Apresiasi Berbagai Pihak yang Ikut Tanggulangi Covid-19
“Ini menjadi kado istimewa di tengah pandemi Covid-19. Penghargaan ini sekaligus menjadi bukti bahwa semua komponen di Kota Semarang memiliki komitmen dan keseriusan terhadap upaya perlindungan anak,” kata Hendi.