KOMPAS.com - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengapresiasi upaya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan PT Pertamina (Persero) dalam meningkatkan pendapatan negara melalui kegiatan pengeboran atau tajak sumur Gulamo minyak nonkonvensional (MNK) di Blok Rokan Hilir (Rokan).
“Kami menyambut baik dan mendukung usaha Pak Menteri ESDM Arifin Tasrif yang sangat luar biasa ini. Karena bagaimanapun pendapatan negara berpengaruh dengan pendapatan daerah,” katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (27/7/2023).
Pernyataan tersebut disampaikan Gubri Syamsuar saat meresmikan tajak sumur Gulamo eksplorasi MNK bersama Menteri ESDM Arifin Tasrif, Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati, dan Dirut Pertamina Hulu Rokan (PHR) Chalid Said Salim di Kabupaten Rokan, Provinsi Riau, Kamis (27/7/2023).
Baca juga: Atasi Kelangkaan, Pertamina Kirim Tambahan Elpiji 3 Kg 30 Persen dari Kuota Kota Blitar
Selain itu, orang nomor satu di Riau itu mengimbau para pekerja Pertamina khususnya mereka yang berkutat di kilang agar memperhatikan dan memprioritaskan keselamatan kerja.
Gubri Syamsuar menegaskan bahwa keselamatan kerja adalah hal yang harus diutamakan.
“Jangan sampai ada lagi kecelakaan. Karena kemarin beberapa kali ada kecelakaan di rig, bahkan meninggal dunia. (Hal) yang berkaitan dengan keselamatan itu harus utama,” tegasnya.
Selain keselamatan, Gubri Syamsuar meminta para pekerja Pertamina agar tidak membuang rokok sembarangan.
Baca juga: Diduga gara-gara Puntung Rokok, Lahan Seluas 3.000 Meter Persegi di Ungaran Terbakar
Hal tersebut lantaran Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Indonesia akan memasuki musim kemarau mulai Mei sampai September 2023. Puntung rokok yang dibuang sembarangan dikhawatirkan dapat memicu terjadinya kebakaran.
“Mudah-mudahan nanti tidak ada yang merokok, dibuang sesuka hatinya. Karena ini akan menjadi pekerjaan rumah (PR) kami,” kata Gubri Syamsuar.
Terakhir, ia meminta PHR untuk bersama-sama merawat dan memperbaiki jalan yang dilalui oleh kendaraan pengangkut barang ke lokasi tajak sumur tersebut.
“Kami sudah sampaikan ke PHR, kiranya ada jalan provinsi bukan kami tidak membolehkan. Tapi nanti kalau memang ada kerusakan yang disebabkan oleh pengangkutan dengan menggunakan truk bertonase besar agar dapat disesuaikan dan jalannya dirawat,” ucap Gubri Syamsuar.