KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri bergerak cepat menangani dampak bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kecamatan Mojo.
Selain mengupayakan evakuasi warga ke tempat aman, pemerintah daerah itu juga memulai pencarian korban hilang dan menyiapkan langkah-langkah pemulihan infrastruktur.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meminta warga yang terdampak segera dievakuasi, terutama karena cuaca masih berpotensi turun hujan deras.
Untuk memastikan evakuasi berjalan efektif, Wakil Bupati (Wabup) Kediri Dewi Mariya Ulfa bersama jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) turun langsung ke lokasi bencana, Rabu (21/5/2025).
"Kami tidak tahu cuaca bisa saja berubah. Yang penting sekarang kami amankan dulu warga yang terdampak," ujar Mbak Dewi, sapaan akrabnya, melalui siaran pers, Kamis 22/5/2025).
Baca juga: Emil Dardak: Pemprov Jatim Sedang Petakan Mahkota Longsor Trenggalek untuk Tentukan Jalur Evakuasi
Pernyataan tersebut disampaikan Mbak Dewi saat meninjau rumah warga yang rusak akibat longsor di Desa Petungroto.
Usai kejadian, Pemkab Kediri segera menerjunkan tim tanggap darurat ke lokasi. Tim gabungan juga melakukan pencarian terhadap Mbah Tekad (70), warga Desa Blimbing yang dilaporkan hanyut terbawa arus banjir.
Mbak Dewi menyebutkan, proses penanganan pascabencana melibatkan sejumlah dinas, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim), serta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Rumah yang terdampak nanti akan diperbaiki. Dinas Perkim sudah turun untuk mendata dan menindaklanjuti," katanya.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Kediri, longsor yang terjadi pada Jumat (16/5/2025), mengakibatkan kerusakan pada 24 rumah di Desa Petungroto.
Baca juga: Kerusakan Mobil Akibat Terendam Air: Apa yang Harus Dilakukan?
Sementara itu, di Desa Pamongan dua rumah rusak, Desa Ngetrep mengalami penutupan akses jalan akibat material longsor, dan dua rumah di Desa Blimbing terdampak banjir.
Kepala Dinas PUPR, Irwan Chandra Wahyu Purnama menjelaskan, pihaknya telah mengerahkan alat berat backhoe untuk membuka akses jalan yang tertutup longsor.
Dari tiga titik longsoran di Desa Petungroto, satu titik telah berhasil ditangani, dan dua titik lainnya masih dalam proses.
“Talud dan jalan yang rusak akan segera kami tangani. Rencana aksi kami targetkan mulai berjalan paling lambat minggu depan,” jelas Irwan, yang juga menjabat Plt Kepala Dinas Perkim.
Pemkab Kediri juga merencanakan pembangunan plengsengan di bagian belakang rumah-rumah yang terdampak, sebelum melanjutkan rehabilitasi rumah warga.
Baca juga: Rehabilitasi Lahan Tambang Malang, BRIN dan DLH Finalisasi Model
Dalam kunjungan tersebut, Mbak Dewi dan tim OPD turut memeriksa dapur umum serta menyapa keluarga korban hilang, Mbah Tekad.
Tim pencarian menyisir Sungai Bruni hingga Sungai Brantas sebagai bagian dari upaya pencarian.
"Pencarian akan dilakukan hingga tujuh hari. Kita semua berdoa agar Mbah Tekad segera ditemukan," tutur Mbak Dewi.