KOMPAS.com – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kediri Heru Wahono Santoso menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri telah mendistribusikan bantuan 60.000 liter air bersih kepada masyarakat yang terdampak kebocoran saluran pipa air di Dusun Petung Ombo, Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten, Kediri, Jawa Timur.
“Sejak putusnya pipa itu, kemudian kita lakukan assessment dan kita dropping sesuai dengan kebutuhan yang mereka butuhkan,” kata Heru saat meninjau lokasi kebocoran saluran pipa air secara langsung, Senin (11/11/2024).
Terkait penyelesaian perbaikan pipa, lanjut dia, akan diatasi secepatnya menggunakan anggaran dana Belanja Tidak Terduga (BTT).
“Pipa itu akan segera kita perbaiki secepatnya dengan dana BTT supaya permasalahan air ini bisa segera terselesaikan,” tambahnya dalam siaran persnya, Selasa (12/11/2024).
Baca juga: Pemkab Kediri Gratiskan Biaya Pengobatan Korban Keracunan Massal
Kepala Desa Sepawon Rahmad Sudrajat mengaku, masyarakat setempat menjadi sangat terbantu dengan adanya bantuan air bersih dan sejumlah saluran pipa yang telah terpasang.
“Dari total pipa terbakar 800 meter, kini tinggal tersisa 150 meter dan bagian bibir alur sungai 50 meter yang belum terpasang,” ungkapnya.
Selain itu, Rahmat juga telah menginstruksikan warga setempat untuk dapat bekerja sama selama proses pemasangan pipa baru.
“Semoga saja besok selesai bisa mengalir lagi airnya,” tambahnya.
Sementara itu, Tenaga Ahli Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur (Jatim) Bige Agus Wahyuono mengungkapkan, kegiatan distribusi air bersih tersebut merupakan bagian dari pemetaan bencana kekeringan yang terjadi di 24 kota/kabupaten di Jatim.
“Hal tersebut dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Tanggap Darurat dan SK Siaga Darurat,” ujarnya.
Baca juga: Pemkab Kediri Gelontorkan Rp 51 Miliar untuk Bantu Desa-desa Bangun dan Pelihara Infrastruktur Jalan
Bige berharap, dengan mitigasi secara terstruktur, segala bentuk kekurangan air bersih di wilayah Jatim dapat segera teratasi.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini segera dikerjakan dan kebutuhan air bisa terpenuhi,” katanya.
Perlu diketahui, kronologi terjadinya pipa bocor di Desa Sepawon bermula dari kebakaran hutan di sekitar wilayah tersebut yang mengakibatkan pipa saluran air sepanjang 800 meter terputus pada September 2024.
Akibatnya, terdapat enam rukun tetangga (RT) dengan total penduduk sebanyak 500 warga dari 255 Kartu Keluarga (KK) yang terdampak permasalahan tersebut.