KOMPAS.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menikmati makan malam bersama Menteri Perhubungan ( Menhub) Budi Karya Sumadi di sekitar Bandar Udara (Bandara) Dhoho Kediri, Jumat (14/7/2023).
Dengan menggunakan pincuk atau wadah makan yang terbuat dari daun pisang, keduanya terlihat ngobrol gayeng mengenai kondisi Kabupaten Kediri dengan adanya bandara yang tengah dibangun.
Pada kesempatan itu, bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu mengapresiasi kehadiran ibu-ibu dari wilayah sekitar yang terdampak pembangunan bandara.
Mas Dhito mengatakan, kehadiran ibu-ibu dan Menhub saat itu bisa menambah kehangatan suasana.
Menurutnya, setiap pembangunan akan menimbulkan pergeseran sosial. Namun, hal itu tak terlihat sedikit pun pada raut wajah ibu-ibu tersebut.
Baca juga: Jaga Keuangan Daerah, Mas Dhito Minta Jajarannya Lakukan Efisiensi Anggaran
“Hari ini, ibu-ibu warga terdampak bandara, tapi masih tetap tersenyum,” ungkapnya kepada Menhub, seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Mas Dhito berharap, masyarakat di Kabupaten Kediri bisa merasakan dampak positif dari beroperasinya Bandara Dhoho Kediri.
Bupati muda berusia 30 tahun itu juga berharap agar masyarakatnya tidak hanya jadi penonton dengan kehadiran bandara baru itu, tetapi juga ikut dalam membuat banyak produk unggulan.
“Harapannya, warga Kediri tidak hanya jadi penonton,” ujar orang nomor satu di Kabupaten Kediri itu.
Untuk diketahui, progres pembangunan bandara hingga 14 Juli 2023 sudah mencapai 90 persen. Dalam pantauan lapangan, bangunan terminal bandara telah berdiri. Bandara ini ditargetkan beroperasi pada akhir 2023.
Baca juga: Jadi Dewan Pembina Persik Kediri, Mas Dhito Ingin Sepak Bola Kediri Disegani di Asia Tenggara
Pada acara makan malam itu, Budi Karya Sumadi mengaku sangat menikmati makanan khas Kabupaten Kediri, yakni tumpang. Menurut Budi, tumpang memiliki cita rasa yang berbeda.
“Seneng (tumpang), tetapi perutnya terbatas, jadi nyoba sambal kacang (pecel) dulu,” terangnya.
Kepada ibu-ibu dan Mas Dhito, Budi mengaku telah lima kali mencoba makanan yang telah dipatenkan sebagai makanan khas Kabupaten Kediri itu.
Selain tumpang, dia juga menyukai cita rasa pecel Kediri, terlebih bila disandingkan telur asin dan daun turi.
Baca juga: Kediri Kebanjiran Desa Wisata, Mas Dhito: Kita Perbanyak Homestay
“Kediri ada telur, ada juga kembang turi, ada ndog asin (telur asin), uenak tenan,” katanya.