Jaga Keuangan Daerah, Mas Dhito Minta Jajarannya Lakukan Efisiensi Anggaran
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito usai mengikuti acara deklarasi Open Defecation Free (ODF) di Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Rabu (21/6/2023).
KOMPAS.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menekankan jajaran di pemerintahannya untuk melakukan efisiensi anggaran guna menjaga kondisi keuangan daerah.
"Terdapat kegiatan yang harus ditekan karena menjadikan potensi pemborosan anggaran. Kegiatan yang dimaksud meliputi perjalanan dinas, rapat, makan minum (mamin) dan honorarium," kata Bupati yang akrab disapa Mas Dhito dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (29/6/2023).
Hal tersebut dikatakan Mas Dhito langsung kepada jajaran kepala dinas dari setiap organisasi perangkat daerah (OPD) yang hadir di acara deklarasi Open Defecation Free (ODF) di Ringinrejo, Kebupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (21/6/2023).
Orang nomor satu di Kabupaten Kediri itu mewanti-wanti betul supaya efisiensi anggaran menjadi perhatian setiap kepala dinas dan dapat diterapkan di instansi masing-masing.
"Mumpung ada bapak ibu kepala dinas di sini, tolonglah saya minta tolong, wajar Pak Jokowi marah-marah di pusat sana," katanya.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito dalam acara deklarasi Open Defecation Free (ODF) di Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Rabu (21/6/2023).
Sebagaimana diketahui, persoalan pemborosan anggaran telah menjadi sorotan Presiden Jokowi belum lama ini. Tak hanya anggaran di tingkat nasional, model penganggaran di daerah pun ikut disinggung.
Menurut Mas Dhito penggunaan anggaran yang berasal dari keuangan daerah semestinya benar-benar dilakukan untuk kegiatan yang kongkret. Dalam hal ini berdasarkan program pembangunan yang berdampak pada masyarakat.
"Mau bangun apa kabupaten ini kalau duitnya habis untuk hal-hal yang sifatnya tidak substansial," tuturnya.
Baca juga: Mas Dhito Ajak Warga Kediri Berselawat Bareng Habib Luthfi
Mas Dhito menegaskan kepada jajarannya di setiap OPD untuk tidak melakukan perjalanan dinas secara berlebihan. Selain itu, anggaran untuk makanan dan minuman (mamin) serta honorarium diminta dibatasi.
"Ini nanti akan menjadi pertimbangan, kami rasionalkan dengan harapan potensi defisit anggaran ini tidak terjadi," urainya.
Mas Dhito mengantisipasi betul defisit anggaran. Sebab bila itu sampai terjadi bisa mengakibatkan terjadinya gagal bayar yang akan berdampak pada kekacauan.
"Perencanaan menjadi kunci di Pemerintahan Kabupaten Kediri," ujar Mas Dhito.
