KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menggelar panen raya padi bersama petani di lahan seluas sekitar 250 hektar (ha) di Desa Sukadiri, Kecamatan Sukadiri, Rabu (18/10/2023).
Penjabat (Pj) Bupati Tangerang Andi Ony Prihartono mengatakan, jenis varietas Inpari 32, Inpari 42, dan Ciherang ditanam di padi sawah seluas 250 ha tersebut.
" Panen Raya seluas 250 ha yang kita laksanakan menjadi angin segar bagi Kabupaten Tangerang, terutama dalam situasi menghadapi kekeringan (El Nino), ancaman krisis pangan global, serta gejolak inflasi," ucap Andi melalui keterangan persnya, Rabu.
Menurutnya, kemampuan produksi hasil panen padi di areal sawah dari hasil ubinan tersebut mencapai rata-rata 1,500 ton per ha gabah kering panen.
Adapun luas padi sawah yang dipanen merupakan sawah lama dengan total luas 36.202 ha.
Andi menjelaskan, tujuan kegiatan panen raya itu adalah membantu percepatan swasembada pangan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.
"Di tengah ketidakpastian global yang terjadi saat ini, ketahanan pangan perlu dibangun secara kuat dan terintegrasi. Ketahanan pangan yang baik adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan baik dari segi jumlah, mutu, gizi, keragaman dan keterjangkauan," ujar Andi.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, sambungnya, terus melakukan upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok.
"Pemerintah juga melakukan pengelolaan cadangan pangan dan pendistribusian pangan pokok di 29 kecamatan, berkoordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog), para camat, lurah dan kepala desa,” ungkapnya.
Baca juga: Perkuat Sistem Manajemen Anti Penyuapan, Pemkab Tangerang Raih Sertifikat ISO 37001: 2016
Andi menuturkan, Pemkab Tangerang mendukung inisiasi pemerintah pusat dalam melakukan Operasi Beras Stabilisasi Pasokan Dan Harga Pangan (SPHP) melalui Bulog.
Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah pusat bekerja sama dengan Pemkab Tangerang untuk melaksanakan bazar pangan murah di 29 kecamatan.
Selain itu, kolaborasi pemerintah daerah dan pusat juga turut meningkatkan akses dan pasokan beras SPHP kepada para pedagang pasar yang ada di Kabupaten Tangerang.
”Per 17 Oktober 2023, telah terdistribusi beras SPHP sebanyak 262 ton yang tersebar di 28 kecamatan dan 262 kelurahan. Pada 18 Oktober 2023, akan dilanjutkan pendistribusian beras 12 ton di 12 desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Mauk,” jelasnya.
Adapun total pendistribusian beras SPHP yang telah terealisasi adalah sebanyak 274 ton di 29 kecamatan, 28 kelurahan, dan 246 desa di seluruh Kabupaten Tangerang.
Baca juga: Hibah Sanitren dari Pemkab Tangerang ke 700 Ponpes Capai Target RPJMD
Ia menambahkan, saat ini Pemerintah Kabupaten Tangerang telah membangun Pusat Kawasan Agropolitan (Puskagro) yang berlokasi di Desa Sarakan, Kecamatan Sepatan.
"Puskagro ini diharapkan dapat memperkuat ketersediaan pangan di daerahnya itu melalui produksi dan pengelolaan pangan yang terintegrasi dengan dilengkapi fasilitas pascapanen modern yang dapat menambah daya jual produk serta meningkatkan kesejahteraan para petani," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang Asep Jatnika menambahkan, gelaran panen raya itu berhasil menumbuhkan indeks pertanaman (IP) sebesar 1,8 dan produktivitas 4,9 ton per ha.
"Luas panen Januari-September 2023 adalah 49.111 ha dengan produksi gabah kering giling (GKG) sebanyak 240.666 ton dan produksi beras sebanyak 150.980 ton. Kemudian, pada Oktober 2023, diperkirakan luas panen sebanyak 6.697 ha," ungkapnya.
Baca juga: Pemkab Tangerang Gelar Job Fair Virtual, Tersedia 7.631 Lowongan Kerja
Ia menambahkan, Pemkab Tangerang juga tengah menyiapkan alokasi pupuk bersubsidi jenis Urea sebanyak 12.183.381 kilogram (kg) dan NPK sebanyak 5.082.788 kg.
" Petani kami dorong untuk memaksimalkan penggarapan area sawah yang tersedia dan meningkatkan koordinasi antarkelompok tani termasuk dengan petugas penyuluh pertanian," kata dia.