KOMPAS.com - Masa jabatan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar berakhir pada Kamis (21/9/2023). Namun, sejumlah pencapaian berhasil dia raih.
Beberapa program unggulan yang dijalankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang salah satunya adalah Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM).
Tidak hanya dari sisi akademik, peningkatan kesadaran diri terhadap lingkungan juga dilakukan melalui program Sanitasi Sekolah (Sanisek), Sanitasi Pesantren (Sanitren), dan Kurangi Sampah Kita (Kurasaki).
Program Sanisek menjadikan toilet sebagai fokus peningkatan sanitasi dengan meletakkannya berada di gerbang sekolah.
“Toilet atau WC itu kan tempat paling horor selalu di belakang sekolah, pojok, gelap, bau, kotor, bahkan di beberapa sekolah tidak bisa dipakai sama sekali,” katanya.
Dia mengatakan itu dalam acara peresmian Tangerang Volunteer Park dan Monumen Memorial Relawan Covid-19 PMI di Solear, Tangerang beberapa waktu lalu.
Baca juga: Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Pesisir Tangerang Lewat Gerbang Mapan, Bupati Zaki Raih Penghargaan
“Kami telah menjalankan program Sanisek di 1.000 sekolah dari jenjang SD sampai SMA/SMK,” terangnya dalam siaran pers, Jumat (22/9/2023).
Lingkungan pendidikan juga menjadi upaya pengurangan volume sampah melalui program Kurasaki.
Program ini tidak menyediakan tempat sampah di sekolah dan membawa bekal dari rumah.
Program GSM juga bertujuan meningkatkan unit sekolah baru, ruang kelas, rehabilitasi sekolah, serta membangun sarana prasarana pendukung pendidikan.
Dalam meningkatkan kesejahteraan, bupati yang akrab disapa Bang Zaki itu juga mendukung program yang dilakukan masyarakat.
Salah satu upaya itu dilakukan organisasi Jaringan Nurani Rakyat (Janur) yang melakukan kegiatan bedah rumah marbot masjid atas nama Pasmi yang berlokasi di Kampung Cituis, Desa Surya Bahari, Kecamatan Pakuhaji.
Baca juga: Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting
Kegiatan tersebut diharapkan dapat terus dilaksanakan demi pemerataan kualitas hidup masyarakat, utamanya pada sektor hunian layak ditinggali.
Program peningkatan kesejahteraan Bang Zaki lainnya adalah Gerakan Bersama Rakyat Berantas Kawasan Padat, Kumuh dan Miskin (Gebrak Pakumis Plus).
Salah satu lokasi percontohan program Gebrak Pakumis Plus adalah Desa Ketapang yang terletak di Kecamatan Mauk.
Desa nelayan yang terisolir dan kumuh itu diperbaiki kondisinya melalui bedah rumah, pembangunan pipa komunal serta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), dan konservasi mangrove untuk memperbaiki kesehatan di lingkungan itu.
Perubahan itu tidak merusak konsep desa nelayan, tetapi menyempurnakan kondisi wilayah tersebut dengan membangun fasilitas sanitasi.
Berkat pembangunan itu, desa tersebut berhasil membudidaya ikan dan udang, tambak yang sebelumnya tidak produktif menjadi aktif kembali.
Baca juga: Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove
Desa lain juga siap mengikuti jejak perbaikan sanitasi tersebut, di antaranya Desa Kronjo, Desa Surya Bahari, Desa Tanjung Pasir, dan Desa Marga Mulya.
Untuk diketahui, kegiatan bedah rumah dalam masa kepemimpinan Bang Zaki mencapai 5.666 unit.
Jumlah itu melebihi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019-2023 sebanyak 5.000 unit.
Pada kesempatan itu, Zaki mendampingi Ketua Umum Palang Merah Indonesia (Ketum PMI) Jusuf Kalla meresmikan Tangerang Volunteer Park dan Monumen Memorial Relawan Covid-19 PMI di Solear, Tangerang.
Pembangunan monumen itu untuk memperingati perjuangan para relawan yang meninggal akibat Covid-19.
Bangunan itu juga membuat Kabupaten Tangerang menjadi satu-satunya daerah yang memiliki monumen relawan Covid-19.
Ketua PMI Kabupaten Tangerang Soma Atmaja mengatakan, peresmian itu tak lepas dari tangan dingin Ahmed Zaki.
“Pak Zaki selalu memposisikan diri sebagai jubirnya PMI, beliau sangat peduli sehingga lahir kawasan yang bisa untuk area pendidikan dan latihan seperti ini," ucapnya.
Ketika masa pandemi melanda, Bang Zaki aktif memantau perkembangan penanganan Covid-19 dan tidak berhenti mengingatkan agar tidak memilah-milah pasien.
Bahkan, Kabupaten Tangerang menjadi salah satu daerah yang banyak menampung pasien dari berbagai wilayah lain.
"Bahkan, Pak Zaki minta agar tempat pemakaman umum juga diluaskan agar tidak terpencar-pencar. Pak Zaki memang memiliki empati yang tinggi," kata Soma.